Semua Bab Pesona Menantu Eksklusif: Bab 51 - Bab 60

142 Bab

Bab 51.  Semburan Liang Kenikmatan 

Carver hanya memandang dengan sudut pandang lain. Baginya tempat tidur seluas itu sangat cocok untuk tiduran tanpa takut terjatuh jika berguling-guling ke kanan maupun ke kiri. Carver mengajak berpindah ke kamar itu. "Kamu yakin?" tanya Violeth. "Memangnya kenapa? Aku suka dengan tempat tidur yang luas, setidaknya kita bisa tidur leluasa. Daripada di atas, ukurannya sangat kecil." Jam dinding berbentuk lingkaran yang berada di sisi kanan tempat tidur kamar itu telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Tiba-tiba Carver merasakan kantuk yang membuat matanya meredup. Sejak melihat kamar itu, dirinya semakin merasa ingin merebahkan diri untuk menghilangkan lelah seharian. "Mau tidur di kamar ini?" tanya Violeth sembari menatap Carver yang langsung menjatuhkan diri di atas ranjang empuk berukur. "Aku sangat mengantuk, aku ingin tidur disini saja yang lebih nyaman dan luas. Tapi kalau kamu ingin tidur di atas, tidak apa-apa." Carver memiringkan tubuhnya membelakangi Violeth. Violeth ti
Baca selengkapnya

Bab 52. Menjamah Bongkahan Dada Violeth

Carver semakin cepat menghentakkan miliknya bersamaan dengan suara gesekan yang terdengar cukup nyaring. "Aku akan menunggumu hingga keluar, Violeth."Tubuh Violeth menggelinjang dan menjerit. "Aahhhhh ...."Violeth mengeluarkan cairan yang sangat banyak dari vaginanya hingga muncrat ke lantai. "Violeth, apa kamu sudah puas?" Carver meraba wajah Violeth. Carver memasukkan dua jarinya kembali masuk ke dalam lubang kenikmatan milik ViolethGerakan Carver yang semakin cepat membuat Violeth menggeliat dan membusungkan tubuhnya. "Ah, sayang, beri aku kenikmatan yang lebih." Violeth melentangkan tubuhnya yang merasa lelah setelah menikmati sentuhan Carver yang membuatnya tidak mau berhenti selama beberapa jam ke depan. "Violeth, sepertinya sebentar lagi kau akan hamil," ucap Carver. "Apa? Hamil?" tanya Violeth, yang tempak histeris. "Maksudmu aku akan hamil setelah kita melakukan ini?""Iya," jawab Carver singkat.Violeth bangkit dan menutup tubuhnya dengan selimut tebal. Carver yang
Baca selengkapnya

Bab 53. Semakin Membesar

"Aaaahhh, sayang ... Aku suka caramu memanjakan tubuhku. Carver, aku berharap kamu memberi sentuhan di puting payudaraku hingga aku tidur dengan bahagia." Violeth berkata sambil mendesah. Dia sesekali memasukkan jarinya ke vaginanya dengan sangat fulgar. Keesokan paginya .... Carver terbangun ketika pancaran sinar matahari menembus kaca jendela menerangi wajahnya. Dia menatap tubuhnya yang terbangun tanpa menggunakan pakaian apapun. Di sampingnya, Violeth tengah tidur dalam keadaan telanjang tanpa memakai selimut dan seperti wanita jalang. "Dia masih tidur." Carver mengusap wajah Violeth yang semalaman menikmati bercinta bersama dirinya sebagai pasangan suami istri. "Aku mandi duluan saja daripada menunggunya terbangun entah jam berapa." Carver melangkah ke kamar mandi yang letaknya tidaklah jauh dari kamar itu, hanya dengan mengenakan handuk dan membawa pakaian ganti, lalu menghidupkan shower dan mengguyurkan ke tubuhnya.Selesai mandi, Carver kembali ke kamar untuk mengecek apa
Baca selengkapnya

Bab 54. Uang Carver Habis

Di kamar mandi, guyuran air shower mengalir begitu deras. Carver menjauhkan wajahnya dari guyuran air yang membuat dirinya hampir kesulitan bernapas. "Aku lupa membawa sabun." "Sepertinya masih berada di koper," balas Carver tanpa mau bergerak sedikitpun untuk mengambil body wash berbentuk botol yang masih berada di dalam koper."Ambilkan! Aku kedinginan kalau harus naik ke kamar lantai dengan kondisi basah seperti ini," perintah Violeth. Carver terpaksa mengambil body wash di kamar lantai atas tempat semula yang akan menjadi kamar mereka. "Iya, iya sebentar." Ketika beberapa langkah hampir menuju ke tangga, Carver terkejut dengan adanya sekelibatan seseorang yang seperti melangkah di luar rumah. Bayangan itu terlihat melalui jendela. Seketika Carver terdiam dan menatap ke arah jendela. Sosok sekelibatan bayangan seseorang itu sudah menghilang di balik dinding. Dirinya mengira jika seseorang itu memiliki niat yang tidak baik. Carver menatap ke sekujur tubuhnya, untunglah telah
Baca selengkapnya

Bab 55. Menyusui 

Violeth menyodorkan kartu debit milik Carver. Carver berdiri lemas dengan habisnya uang miliknya untuk membelanjakan kebutuhan Violeth sebagai istrinya. Padahal itu adalah gaji sebagai menantu bayaran dari Edward, tapi semua uang itu kini dihabiskan oleh Violeth tinggal sisa yang tidaklah seberapa. "Ayo kita makan di restoran!" Violeth menarik tangan Carver meninggalkan toko penjualan pakaian dalam wanita itu. "Kenapa lewat sini? Pintu keluar mall berada di sana." Carver menunjuk ke arah pintu yang sudah berada di kejauhan. Violeth berhenti di depan toko yang menjual beberapa jas milik Tuan Thomas. Tampak seorang lelaki jangkung tengah berdiri di antara deretan rak tergantungnya puluhan jas lelaki. "Permisi, Tuan. Apa Tuan Thomas berada di sini?" tanya Violeth pada lelaki jangkung itu. Lelaki jangkung itu tidak langsung menjawab, dengan matanya yang redup, lelaki itu menatap Violeth begitu lama. Carver merasa tidak nyaman saat Violeth menanyakan seseorang yang pernah diajak
Baca selengkapnya

Bab 56. Jebakan Clara

Dari sisi lain, seorang wanita berpakaian blazer, duduk bersama dua orang lelaki yang juga memakai setelan jas. Mereka duduk di meja nomor 4 yang kebetulan tidaklah jauh dari tempat duduk Carver yang berada di meja nomor 9.Betapa terkejutnya ketika seorang wanita itu adalah Clara yang terlihat meeting bersama dua lelaki yang mungkin adalah rekan bisnis. "Hei, kamu kenapa?" Violeth bertanya kepada Carver yang terlihat aneh. Carver membuang muka ke arah lain, membelakangi sosok Clara yang duduk berselang tiga meter dari tempatnya duduk bersama Violeth.Masalah akan semakin panjang jika sosok wanita yang akan dijodohkan dengan dirinya, mengetahui keberadaan Carver yang kini tengah bersama Violeth. Carver mencari-cari akal untuk pergi dari situ tanpa menimbulkan kecurigaan apapun terhadap Violeth, atau Clara yang kini tengah sibuk berbincang-bincang dengan dua lelaki yang memakai setelan pakaian formal. Sialnya, letak kasir pembayaran dan pintu keluar restoran harus melewati meja n
Baca selengkapnya

Bab 57. Tubuh Clara

"Apa maksudmu?" Carver membalikkan tubuhnya ke belakang, dimana Clara saat itu berada di belakangnya. Clara tanpa malu melepas satu persatu persatu kancing pakaian miliknya sampai terbuka dan memperlihatkan kain hitam yang menutupi tubuh mulusnya.Tampak sepasang payudara yang berada di balik kain begitu menonjol ke atas menampakkan betapa kencang dan padat berisi. Carver terpaksa menatap gumpalan dada milik Clara, karena ukurannya yang begitu besar dan menggoda, meski tidak sebesar dan seindah milik Violeth yang menjadi santapan remasan kedua tangannya. Clara menjatuhkan blazernya ke lantai. Kini tubuhnya yang putih dan halus tinggal memakai tube top hitam yang menutupi sepasang bukti kembar yang terlihat begitu halus dan kenyal. Yang paling membuat Carver berdebar lebih kencang adalah bagian leher sampai bagian dada Clara terlihat begitu halus dan putih bersih terawat. Perlahan Clara membuka resleting rok nya yang begitu ketat memperlihatkan pinggang ke bawah yang begitu seks
Baca selengkapnya

Bab 58. Goyangan Bukit Kembar Clara

"Apa kamu tidak tertarik dengan tubuhku? Aku rela melakukan ini demi mendapatkan kamu," ucap Clara. Wanita itu melepas satu-satunya kain yang masih menempel dan melindungi lipatan suci antara kedua pahanya. "Cukup! Pakailah lagi pakaianmu dan jangan lakukan ini!" ucap Carver.Tapi wanita itu sama sekali tidak menggubris apa yang dikatakan oleh Carver. Clara dengan senyuman dan tatapan ke arah wajah tampan Carver, menurunkan kain penutup mahkota kehormatannya sampai melorot dan terjatuh begitu saja di lantai. Carver hanya diam dengan mulut sedikit terbuka untuk mengeluarkan napasnya yang mulai tidak beraturan dengan detak jantung yang bercampur dengan desiran. Clara berdiri dengan tubuh polos tanpa sehelai benangpun di depan Carver yang hanya berjarak sekitar 50 sentimeter. Clara melangkah mendekat sampai hanya berjarak sejengkal dari buah dadanya dengan tubuh Clara. "Aku masih perawan, aku akan mempersembahkan kesucianku hanya untukmu." Carver menatap ke bawah. Lalu berpaling men
Baca selengkapnya

Bab 59. Menyentuh Tubuh Clara

Carver menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan."Kamu adalah wanita yang cerdas dan berpotensi menjadi wanita idaman para pria. Aku yakin, suatu saat kamu pasti akan mendapatkan pria yang lebih baik dariku," ucap Carver."Tidak. Aku sudah mencintaimu, Carver. Aku lebih baik kehilangan harga diri dan kesucianku daripada kehilanganmu." Clara mengeratkan pelukannya pada tubuh lebar Carver yang memancarkan aroma maskulin. "Aku tidak akan membiarkanmu keluar sebelum kita menikmati tubuhku sebagai tanda ikatan kita!""Sayangnya aku tidak bisa."Clara yang muak dengan semua ucapan dan permintaan untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkannya, mulai melontarkan ancaman. "Bahkan jika kamu keluar dari sini, aku akan memastikan semua orang mengira kamu memperkosaku!""Aku tahu kamu sebenarnya malu dengan tubuh telanjangmu yang seperti ini, kan?" Alis Carver yang baik hati menyinggung wanita itu. "Aku tidak mungkin menyentuh wanita yang bukan istriku.""Biarlah aku yang malu asalkan
Baca selengkapnya

Bab 60 Kecurigaan Violeth

Ketika itu, Violeth melangkah ingin mengecek keadaan di dalam karena dirinya tidak percaya dengan ucapan lelaki itu."Kamu tidak boleh masuk! Di dalam ruangan ini hanya ada para pekerja yang sedang membenahi dua ruangan kamar kecil." Lelaki itu mengekang Violeth dan menutupi bagian pintu dengan berdiri di situ. "Memangnya kenapa? Aku hanya ingin mengecek apakah suamiku di dalam atau tidak," ucap Violeth. "Jangan ngeyel atau akan kupanggilkan pertugas keamanan untuk mengusirmu dari sini!" ancam lelaki itu yang kini berdiri di hadapan Carver dengan tinggi badan yang setara dengan tinggi badan wanita yang mencari keberadaan suaminya. "Menyingkirlah dari hadapanku!" geram Violeth sembari menghentakkan kakinya yang tengah memakai high heels ke arah salah satu kaki lelaki itu. "Aduuhh!" Lelaki itu terjatuh dan memekik menahan sakit di kakinya yang tampak melebam akibat hentakan bagian ujung bawah high heels yang begitu keras. Ceklek! Ceklek! Ceklek! "Ternyata pintunya terkunci," gu
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
15
DMCA.com Protection Status