Home / CEO / Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Tuan Muda: Chapter 151 - Chapter 160

203 Chapters

149

Om Beni tentu tak berani memjawab, tante Zainab adalah sepupu papa, ibu tante zainab dan ayah papa Rendi adalah saudara kandung, jadi wajar saja jika keluarga besar Sanjaya begitu melindungi keluarga kami, terlebih lagi kakek dan ayah mas Alif adalah satu-satunya keturunan laki-laki dari buyut mereka."Ayo kita ke sana saja sayang." Ucap tante zainab, seakan membungkam mulut menyebalkan om Beni untuk tak lagi mengangguku.Aku berbaur dengan keluarga yang lain, keluarga yang begitu melindungi aku dan mas Alif, mereka menerima kamu jauh lebih baik dari keluargaku menerima maa Alif dulu."Benalu itu selalu saja membuat masalah, jika bukaan karena mas Rendu, aku sudah lama ingindalahi mendepaknya keluar dari keluarga Sanjaya." Tante Zainab bergumam sendiri."Dengar Dewi sayang, menjauhlah dari parasit sepertinya, kamu tau, kita tak selevel dengan manusia arogan seperti si Beni itu!" Ucapnya mengelus pundakku dengan lembut.Kami latas duduk di meja paling depan, aku selalu di tarik masuk da
last updateLast Updated : 2023-12-27
Read more

150

Setelah pertemuan keluarga aku memilih untuk menemui kembali suamiku di dalam kamar rawatnya. Mas Alif sedang duduk di atas ranjang tidurnya saat aku datang. Senyumnya langsung mengembang memyambutku yang berjalan mendekatinya."Bagaimana keadaanmu mas?" Aku memeluknya erat, merindukan dirinya, bahkan wangi tubuhnya yang membawa candu sendiri pada setiap aku menciumnya."Aku baik. Bagaimana pertemuan keluarga tadi?" Ucapnya masih sangat lemah, namun wajahnya tak lagi terlihat pucat."Semua baik, seperti biasanya. Jangan memikirkan apapun dulu mas, jaga saja kesehatanmu agar jauh lebih baik." Aku mengucapkan kalimat itu dengan suara bergetar.Sempat terbayang dalam benak bagaimana jika mas Alif tak bisa melewati masa kritisnya pasca kecelakaan. Membayangkan mungkin saja dia bisa pergi memingglkan kami semua sungguh membuat aku merasa sesak."Aku sudah lebih baik sayangku, jadi kamu tak perlu merasa cemas ya." Mas Alif meletakkan telapak tangannya di pipiku.Aku menangis tanpa kata, ah b
last updateLast Updated : 2023-12-28
Read more

151

151Aku menunggu dengan cemas kabar dari Deren, sebentar kemudian Adam kembali menghubungi dengan suara panik."Mbak, kami tak mendapatkan ambulan, mereka bilang ambulan penuh." Suara Adam terdengar gemetar, aku tau mungkin dia juga jauh lebih panik dariku sekarang ini."Lalu bagaimana? Apa keadaan Sinta baik-baik saja?"" Sinta sudah pembukaan lima mbak, dan berhenti di situ sejak siang tadi, sudah di beri obat perangsang tapi masih sama saja. Jika tak ada ambulan malam ini terpaksa kami akan pindah besok mbak.""Apa nggak ada dokter kandungan di situ?""Ada mbak, tapi operasi malam ini susah penuh sampai nanti malam, ini dokter juga sudah mulai untuk operasi pasien lain. Bagaimana ini mbak, Sinta semakin lemah juga kondisinya."Aku diam sebentar, merasa tak bisa menerima semua yang di katakan. Jika keadaan memamg darurat, mengapa harus menunggu besok untuk menggantarkan pasien ke kota, mengapa juga tak ada tindakan darurat untuk Sinta sekarang."Tetap pindahkam saja Sinta Dam.""Tapi
last updateLast Updated : 2023-12-29
Read more

152

152152Pov HendraAku terpaksa mengikuti Sinta dan Adam ke rumah sakit kota, mas Aziz terus menelepon untuk membawa ibu dan dua anak mas Aziz ikut ke kota agar ibu bisa menemani Adam di sana, mereka semua hanya memikirkan satu sama lain tanpa ada aku di dalamnya. Aku tau, aku sudah salah melakukan kejahatan besar dengan mencoba mencelakai keluarga mbak Dewi, tapi jika mas Aziz saja mendapatkan maaf, kenapa aku tidak?"Ayo Hen kita berangkat!" Ibu baru saja keluar dari dalam rumah dan masuk ke dalam mobilku bersama Bagas dan Lisa. Aku sampai saat ini masih tak percaya jika Lisa ternyat bukn anak kandung mas Aziz."Hen, kenapa diam saja, ayo berangkat!" Ibu membuyarkan lamunanku dengan segera.Aku menjalankan mobil untuk menuju ke kota tempat mbak Dewi tinggal. Sebenarnya aku sangat malas bertemu mbak Dewi, diaasih bersikap dingin padaku setelah kejadian dulu itu, bahkan bertany kabarku saja tidak."Kita harus ke pom dulu bu, mobil Hendra nggak ada bensinnya!" Ucapku jujur pada ibu.Se
last updateLast Updated : 2023-12-30
Read more

153. Dewi yang tegas

153Aku menatap ke arah mbak Dewi, tak percaya kalimat itu keluar dari bibirnya yang kupikir tak perduli lagi pada keadaanku yang hina ini."Kamu sudah jadi bahan omongan pengurus masjid di kampung, mas Alif mendapat laporan tak hanya satu atau dua orang Hen, sementara minggu depan pembangunan sudah harus di laksanakan.""Ma_mas Alif tau semua mbak?""Mas Alif yang menyumbang material di sana Hen, mas Alif yang mengatur semua pembangunan masjid itu sebelum kecelakaan terjadi padanya." Ucapnya menjelaskan."Sekarang katakan berapa uang masjid yang sudah kamu pakai secara pribadi?" Mbak Dewi menanyakan lagi padaku pastinya.Sejujurnya aku masih sanggat ketakutan untuk menjawab, tapi sebaiknya memang aku berkata jujur sekarang, sebab tak ada lagi yang bisa aku mintai bantun selain Mbak Dewi."Berapa Hen uang yang kamu pakai?""Enam puluh lima juta mbak" Ucapku lirih.Aku bisa melihat mata mbak Dewi membulat tak percaya, aku juga tak percaya pada diriku yang bisa memakai uang sebanyak it
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

154. Peringatan Dewi

Ratna nampak kesal mendengar ucapanku sekarang, dia melihat ke arah orang tuanya yang juga terlihat tak suka."Aku tak tau apa alasanmu berpisah dengan Hendra, tapi sepanjang yang aku tau, selama ini adikku sudah mengurus keluarganya dengan baik."Ratna tersenyum sinis. "Aku tak mau punya suami seorang kriminal! Bukankah dia yang membakar rumah mbak Dewi?""Oh ya? Aku justeru tak tau, bagaimana kamu lebih paham situasi yang ada sekarang dari pada aku Rat, apa kamu punya buktinya?"Ratna tak bisa menjawab, ia terljhat kesal dan duduk dengan wajah memerah."Lagi pula rumah yang kamu bicarakan itu rumahku, aku tak mempermasalahan siapa yang membakarnya, lantas apa urusanmu?"Dia kembali tak bisa menjawab."Aku hanya ingin memperingatkan kalian semua, bagaimanapun Hendra adalah adikku, jadi jika ada yang akan menyakitinya aku tak akan tinggal diam, jika dia harus sakit itu hanya berlaku untuk kakak dan keluarganya sendiri, paham!""Mbak bicara seolah kalian sangat akrab selama ini."Ratna
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

155

"Mereka sudah dalam proses berpisah mbak, lagi pula aku dan Ratna memang sudah lama di jodohkan, tapi Ratna memilih lelaki yang ternyata nggak bisa membuat dia bahagia.""Apa Hendra tak membuatmu bahagia Rat? Selama ini dia menyianyiakan kamu? Aku tak tau sekarang apakah adikku yang gagal membuat mu bahagia ataukah kamu yang memang tak akan bisa hidup penuh rasa syukur dan terimakasih!" Mbak Dewi tersenyum kecut mendengar ucapan Ridho.Ya, aku memang selalu berusaha membuat Ratna bahagia, bahkan segalanya dia atur seperti maunya sendiri aku tak perduli, selama ini aku cukup tau mencari nafkah dan memastikan dirinya cukup."Tunggu dulu, jadi benar Ratna masih istri orang? Ya Allah tante, apa-apaan ini?" Dokter Nifa masih bertanya perihal setatusku dan Ratna."Ya dokter, memang Ratna masih istri adikku, kamu tay Nif kenapa mereka berpisah? Adikku bangkrut karena kebakaran tokonya, di pecat dari tempatnya kerja dan sekarang jadi pengangguran. Dan istrinya dengan tak sabar memilih berselin
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

156

Mbak Nifa memilih pergi dari ruangan mas Ridho, membuat suasana menjadi canggung sekarang"Sebaiknya kita juga pulang dulu bu, lagi pula Ridho juga butuh istirahat. " Bapak berdiri dari tempatnya duduk dan mendekati aku yang sedang berdiru di dekat ranjang mas Ridho."Kita pulang dulu Rat, kasihan Juan di rumah hanya dengan pembantu." Ucap bapak mengajak aku pulang.Aku segera mengangguk menerima ajakan bapak, lagi pula canggung rasamyya bila terua berada di sini untuk sekarang, setelah semua pembicaraan yang terjadi, ada baiknya memang kami segera pergi dulu."Mas, aku pulang dulu, mas jaga diri baik-baik ya." Aku berpamitan pada mas Ridho tatapannya kini nampak sedih."Nanti segera hubungi aky ya sayang."Aku hanya bisa mengangguk pelan lantas berjalan untuk berpamitan juga pada orang tuanya."Jangan di pikirkan ya tadi itu Ratna, biar saja mereka bilang apa yan penting kan kalian yang menjalaninya bahagia." Ibu mas Ridho mencoba membuat aku merasa tenang.Aku hanya diam tanpa ingin
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

157

""Sialan!" Lukas mengamuk di ruang kerjannya, kekalahan telak sekaligus rasa malu kini membuat lelaki itu bahkan tak bisa berpikir jernih. Lukas menatap wajahnya dalam kaca, menegaskan pda dirinya sendiri bahwa dia tak pantas mendapatkan segala keburukan dan hinaan ini."Siapa kamu Dewi, siapa kamu bisa meyakiti aku, mermalukan aku bahkn menghina aku!" Teriaknya dengan kesal, seluruh otot lehernya kelur memperlihatkan urat merah di bawah kulitnya yang bersih.Brak!Lukas melempatkan dengan kesal lampu meja nya ke lantai hingga pecah tak berbetuk, dia berteriak, mengumpat bahkan mengamuk dengan segala yang terjadi padanya."Tenanglah tuan, tuan harus tenang dan memgendalikan diri, saya takut akan ada yang mendengar di luar." Asisten Lukas memberi tahunya agar memelankan suaranya yang menggema dalam ruangan."Aku tak perduli Yosep, aku sedang marah, beraninya mereka membihongi aku, para pemegang saham sialn itu!" Ucapnya dengan kesal.Lukas kembali mengingat bagaimana dia datang menemu
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more

158

Pov DianaHari ini aku harus mendapatkan Caca segera, tak ada yang bisa mereka lakuka jika Caca memilih bersamaku kan, akan aku buat gadis kecil itu bertekuk lutut padaku dan kembali memaksa nya hidup bersamaku.Aku membawa mobilku masuk ke pelataran sekolah internasional yang Caca tempati sekarang. Dewi, si wanita sialan itu memindahkan sekolah Caca bahkan sesuka hatinya sendiri. setelah berbagai drama yang terjadi pada kami, Caca memilih tinggal bersamanya juga.Apa hebatnya wanita sialan itu. Ia bahkan dudah membuat Askara dalam kondisi kritis untuk sekarng, biarlah lelaki itu tetap ada di dalm rumah sakit dalam waktu lama, setidaknya Dewi tak punya lagi dewa pelindung saat ini.Aku memperhatikan sekolah yang sangat luas ini, entah berapa biay yang wanita itu keliarkan untuk menbawa Caca masuk ke sekolah ini sekarng. Ah, pucuk di cinta ulampun tiba, baru saja aku masuk ke dalam area parkiran sekolah, anak perempuanku tersayang itu sudah berdiri di depan gedung tempat orang tua wali
last updateLast Updated : 2023-12-31
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status