Pagi ini terasa sejuk. Nabila tidak bekerja, karena ini weekend. Semalaman ia hampir-hampir tidak bisa memejamkan mata. Mungkin hanya dua jam saja tubuhnya terlelap. Itu pun karena benar-benar sudah kelelahan.Otaknya tak henti memikirkan ancaman dari Zack. Ya, dia lelaki yang kaya raya. Pria itu bisa saja membayar orang untuk memata-matainya. Zack tidak akan melakukan kesalahan yang sama, yaitu membiarkan dia pergi untuk ketiga kalinya. Begitu pikir wanita muda itu."Pagi, Nabila!" sapa Jennifer sambil menyiapkan sarapan pagi di dapur.Nabila tersenyum tipis. "Pagi," sahutnya lirih."Zayn belum bangun?" tanya Jennifer lagi."Iya, dia tidur lagi setelah aku mandikan.""Wah, dia sudah kamu mandikan?""Hu umm." Nabila hanya bergumam menjawab ibu mertuanya.Melihat wajah pucat Nabila, Jennifer mengernyitkan dahinya. "Kamu sehat?" tanyanya khawatir."Kepalaku sedikit pusing," jawab Nabila. Ia tidak sepenuhnya berbohong, memang kepalanya saat ini terasa cukup berat akibat kurang tidur."Ma
Baca selengkapnya