Home / Romansa / Wanita Pelunas Hutang / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Wanita Pelunas Hutang: Chapter 21 - Chapter 30

48 Chapters

Pengkhianatan

Lety segera masuk mobil, dan duduk di samping Papanya. Sedangkan Anika duduk di kursi belakang. Dari atas spion yang ada diatas kepalanya itu, Dewa melirik penampilan Anika yang tak memakai baju pelayan. Dalam hati Ia mengagumi tentang perubahan diri Anika bahkan sempat berbisik dalam hatinya kalo Anika kini terlihat sangat manis.Sepanjang perjalanan menuju ke pantai, Lety dan Papanya selalu tersenyum."Kau senang Sayang?" tanya Dewa pada putri semata wayangnya itu. Dan Lety pun mengangguk."Sebentar lagi Kit sampai di pantai, mudah- mudahan gak kena macet dech." Dwwa berkata lagi sambil mengelus kepala Lety. Anika hanya diam saja, cukup mendengarkan Dewa dan putri kecilnya. Tentu saja Ia tak berani berkomentar apapun, nanti dikiranya sok tahu dan sok akrab. Bisa diomelin sama Tuannya itu."Hey, Kau kenapa sejak tadi cuma diam?""Maaf Tuan Saya tak berani menyela Kalian. Lebih baik Saya diam kalo tidak ditanya." jawab Anika dengan menundukkan mukanya.Dari spion Dewa bisa melihat sem
last updateLast Updated : 2023-09-30
Read more

Malam Petaka

Dalam perjalanan pulang, Dewa hanya diam seribu bahasa. Wajahnya masih nampak menunjukkan emosinya. Lety mengerti jika Papanya seperti itu, pasti telah terjadi sesuatu yang membuat sikapnya langsung berubah.Sampai di rumah pun, Dewa langsung masuk ke kamarnya. Ia langsung meninggalkan Lety dan Anika di mobil."Ada apa dengan Papamu Lery?""Mungkin terjadi sesuatu sama Papa Kak. Aku juga tidak tahu.""Ya sudah, sana Kamu masuk dulu. Biar Kakak yang membawakan tasnya ya.""Baik Kak. Aku masuk dulu ke kamar."Bi Ijah pun menyambut ke depan dan bermaksud akan membantu Anika."Lho kok sudah pulang. Katanya mau jalan - jalan ke Mall juga.""Entahlah Bi. Tadi cuma main di pantai aja, dari sana langsung pulang. Gak kemana- mana lagi.""Memangnya Nona kecil yang minta pulang ya?""Bukan Bi. Tapi Tuan.Semenjak perjalanan pulang, Tuan tak berbicara sedikitpun. Raut mukanya berubah, kaya orang lagi sedih atau tertekan gitu lah.""Memangnya apa yang sudah terjadi di sana?""Ih Si Bibi, nanya - n
last updateLast Updated : 2023-10-01
Read more

Kesucian Yang terenggut

Kemudian Dewa berbalik menuju ke ranjang tempat Anika masih terbaring.Ia duduk di samping tubuh polos wanita pelayan itu, dan tersenyum menyeringai. Ia menundukkan kepalanya, dan mendekatkan bibirnya pada Anika. Dengan liar, Ia kembali memagut bibir mungil pelayannya itu, dan mulai menindih tubuh yang tak berdaya itu. Sambil memeluk Anika, bibir Dewa turun ke dada dan mulai menjilati puting yang kemerahan. Seperti bayi yang sedang menyusu pada Ibunya, Dewa menyedot dan mengemut puting susu Anika. Kembali Anika melenguh dan meringis mendapat serangan dari Dewa. Di bawah alam sadarnya karena pengaruh alkohol yang sangat kuat, Ia hanya bisa pasrah saat majikannya itu berkali - kali mengungkung tubuhnya dan melepaskan hasrat birahinya. Dewa pun yang sedang mabuk, seakan terlena dengan permainannya sendiri. Ia begitu menikmati tubuh Anika yang masih perawan dan tak pernah terjamah oleh siapapun. Berkali - kali pula Ia menghujamkan batang keperkasaannya ke dalam liang kenikmatan gadis po
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Diam-Diam Suka

Tuan, Saya ingin ke kamar Saya. Kalo di sini terus, pasti Bi ijah nyariin Saya Tuan.""Apa Kau kuat jalan sampai kamarmu?""Saya akan mencobanya Tuan. Meskipun sangat sakit kalo dipakai berjalan.""Bagaimana kalo Aku mengantarmu saja?""Jangan Tuan, nanti kalo ada yang lihat bagaimana?"Dewa menatap jam yang ada di dinding. Baru jam 06.00. Tapi pasti sudah bangun semua pelayan yang ada di rumahnya itu."Tunggu sebentar, Aku akan chek keadaan di bawah dulu ya. Jangan sampai mereka tahu dan melihatmu keluar dari kamar ini."Sambil keluar dari kamar itu, Dewa berpikir bagaimana caranya agar pelayan yang lain tak ada yang tahu tentang tragedi semalam.Kamar Lety putri kecilnya masih tertutup. Aha, Dewa tiba - tiba dapat ide, saat melihat peralatan pel yang ada di sudut. Ia segera mengambilnya sambil celingak celinguk takut kalo ada orang yang melihatnya. Sampai di kamar atas dengan nafas ngos - ngosan. Kaya maling yang takut ketahuan kan? he he heAnika cuma memandang Tuannya dengan heran
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

Emang Enak dicuekin

Sepanjang perjalanan menuju kantor, Dewa tersenyum sendiri kala teringat peristiwa tadi saat Ia tiba - tiba mencium bibir Anika yang masih nampak basah itu. Entahlah, kenapa Dia melakukan itu.. Dia sendiri pun kaget dengan yang sudah dilakukannya. Seperti ada magnet yang menariknya pada pelayannya itu.Memasuki gedung kantornya yang besar itu, Ia pun melangkah dengan penuh wibawa. Beberapa karyawan yang sudah datang, menyapanya dengan homat saat berpapasan dengannya."Selamat pagi Tuan,"Rina salah satu karyawan yang bekerja sebagai sekretaris Bram berpapasan dengannya."Pagi juga Rin. Wah, yang Bosnya baru pulang dari luar negeri pasti dapat oleh - oleh nich.""Ah Tuan, bisa saja. Tapi sayangnya Tuan Bram gak seloyal itu" Rina berkata lirih sambil tersenyum simpul."Apa Bosmu itu sudah datang Rin?""Tadi Saya lihat Tuan Bram memang sudah datang Tuan. Dan sepertinya Beliau sedang membicarakan sesuatu dengam Sekretaris Anda."Dewa mengerutkan keningnya."Maksudmu Lucy?""Iya Tuan. Lucy
last updateLast Updated : 2023-10-05
Read more

Bi Ijah Curiga

Keluar dari ruangan Dewa, wajah Lucy nampak sangat kesal. Saat akan turun ke ruang bawah, Ia berpapasan dengan Bram."Kenapa wajahmu manyun seperti itu?"Tanya Bram melihat wajah cantik kekasihnya berubah sangat kusut."Gak tahu tuh Si Dewa, dasar Bos sialan. Seenaknya saja ngusir Aku dari ruangannya, padahal Aku udah coba untuk merayunya seperti biasa." Sahut Lucy dengan nada kesal."Kok bisa begitu, bukannya Dia itu sudah bucin Sama kamu Sayang?""Aku juga tak tahu Bram. Kenapa sikapnya tiba - tiba bisa berubah padaku.""Mungkin Dia lagi banyak kerjaan Sayang, sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Nanti kan Kamu bisa usaha lagi mendekatinya pelan - pelan." Bram mencoba menghibur kekasih gelapnya itu yang masih nampak kesal. Lucy pun meneruskan langkahnya menuruni tangga kembali ke meja kerjanya."Kau kenapa? Kok wajahmu terlihat kusut banget habis menghadap Si Bos. Kena semprot ya hi hi hi..." Rina terkikik melihat wajah Lucy yang nampak cemberut. Mendengar Rina yang meledeknya, Ia pu
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Permintaan Aneh

Seminggu sudah sejak kejadian yang menimpa Anika. Kehidupan di rumah Dewa berjalan seperti biasanya. Anika pun tak hanya bisa diam dan pasrah akan nasib buruk yang telah menimpanya. Toh, semua yang ada di rumah itu memperlakukannya dengan baik. Bahkan Lety sangat dekat dan menyayanginya. Bi Ijah pun sudah seperti saudara sendiri baginya. Ya, meskipun Tuan Dewa masih selalu bersikap acuh padanya, namun Ia tak pernah berkata kasar lagi padanya.Pernah suatu kali Ia berpikir untuk pergi dari rumah itu, namun jika Ia pergi tak ada sesiapapun yang dikenalnya di Kota besar ini. Bahkan saudara atau keluarga pun Dia tak ada. Meskipun tiap kali bertemu dengan Tuan Dewa Anika merasa sangat malu jika mengingat kejadian laknat itu, tapi sampai sekarang Ia tak bisa lari dari rumah itu. Ada Lety yang selalu dipikirkannya. Lagi pula, jika Ia pergi dari rumah Dewa kemana Ia akan mencari tempat tinggal lagi."Hey Anika, kenapa malah melamun?"Anika kaget ketika tiba -tiba Bi Ijah menyenggolnya dan me
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Terlena dalam Asmara

Hampir jam sepuluh, Anika akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Dengan perlahan Ia membuka pintu, melongokkan kepalanya melihat sekitar. Sepi, mungkin semuanya sudah tertidur di kamarnya masing - masing. Anika pun menutup pintu, dan berjalan dengan mengendap endap agar tidak menimbulkan suara yang mencurigakan.Ia terus berjalan menuju ke kebun bunga yang ada di belakang bangunan rumah itu. Gelap, hanya ada temaram lampu yang diletakkan di salah satu pojok deretan kamar pelayan.Sampai di depan taman, Ia celingak celinguk mencari sosok Dewa. Katanya mau menunggu, tapi tak ada siapapun yang ada di sana. Cuma nyamuk yang menjadi teman bengong Anika.Tapi tiba - tiba tangannya seperti ada yang menarik ke dalam taman itu. Tangn yang begitu dingin, Anika jadi merasa horor. Tubuhnya merinding, suaranya pun tak bisa dikeluarkan, seperti tercekat ditenggorokan."Sssssttt, jangan takut. Ini Aku." Dewa menarik tangan Anika dan berbisik lirih."Tu tu an, Saya pikir tadi hantu yang mena
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Candu Asmara

"Apa Kau belum pernah punya pacar Anika?" Dewa kini berbaring di sisi Anika yang masih tertutupi selimut dan mengatur nafas setelah mencapai puncaknya yang pertama. Anika menoleh dan rasanya malu sekali diperhatikan sama Dewa yang menatapnya dalam keadaan polos seperti itu. Kemudian Ia pun celingukan seperti mencari sesuatu."Apa yang sedang kau cari?" Dewa heran dan .bertanya pada gadis itu lagi."Saya mencari bantal Tuan. Saya malu sekali kalo harus telanjang seoerti ini di depan Tuan." muka Anika memerah dan berusaha berpaling dari tatapan Dewa."Untuk apa malu? Kau juga menikmatinya kan?"Dewa mendekatkan wajahnya lagi pada Anika dan tepat berada di atas tubuh polos Anika."Tuan, apa lagi yang akan Tuan lakukan?""Kau belum menjawab pertanyaanku tadi Anika. Apa Kau sudah punya pacar?""Saya belum pernah punya pacar Tuan." Jawab Anika sambil menggigit bibirnya."Benarkah? Kalo begitu maukah Kau menjadi pacarku?""Hah, apa? Apa saya tidak salah dengar Tuan?""Tentu saja tidak. Dasar
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Rencana Bahagia

Waktu semakin bergulir, rasanya sangat cepat dan tak menyangka, kalo ternyata hari sudah menjelang pagi."Tuan, sudah hampir jam lima, bagaimana ini?" Anika mulai terlihat panik tapi Dewa malah kelihatan santai saja menanggapinya."Kenapa panik seperti itu, memangnya kenapa kalo sudah pagi. Sudahlah Kalo Kau lelah, tidur saja. Aku tak kan mengganggu istirahatmu.""Ish Tuan, kalo Saya tidur dan bangun kesiangan, nanti Bi Ijah malah curiga. Apa lagi kalo melihat Saya dari Kamar ini. Pasti mereka akan berpikiran macam - macam.""Ku rasa, mungkin sudah saatnya Kita memberi tahu semua orang di rumah ini Anika. Dan Kau, jangan memanggilku Tuan lagi. Kau ini kan calon Istriku, masa memanggilku Tuan sih?""Hah, calon Istri? Apa Tuan bilang tadi, Saya tidak paham dengan apa yang Tuan katakan.""Kau ini ya. Dengar baik - baik, Kau ini calon Istriku Anika. Jadilah Ibu sambung untuk Lety. Apa Kau mau Sayang?" Anika cuma terdiam, tak percaya rasanya mendengar kata - kata Dewa barusan."Malah diam,
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status