"Wah, masakan Ibumu memang selalu juara Sar," Anika mengacungkan jempolnya sambil mulutnya sibuk mengunyah. Sari cuma tersenyum menatap sahabatnya yang sejak kecil selalu ditimpa penderitaan. Dn hanya Ia lah satu-satunya yang mau berteman dengan Anika."Ish, kalo makan jangan sambil ngomong gitu, nanti keselek lho. Sudah cepat habiskan saja. "Anika cuma mengangguk dan melanjutkan makannya."Nah, dah habis. Makasih ya Sar, kalian sudah baik banget sama Aku. Tidak seperti paman dan Bibiku yang selalu memaki Ku.""Sudahlah jangan dipikirkan Paman dan Bibimu. Kalo Kau butuh apa-apa bilang saja sama Aku atau Ibu," ucap Sari sambil menggenggam tangan Anika."Iya Sar.,Aku mengerti. Sekali lagi terima kasih ya." balas Anika dengan terharu."Aku pulang dulu ya, Gak bisa lama - lama, nanti bisa ketahuan sama mereka". Sari berpamitan karena akan langsung setelah mengantarkan makanan pada Sahabatnya itu."Hati - hati Sar," ucap Anika seraya melepaskan genggaman tangan Sari."Kau juga, hati - ha
Terakhir Diperbarui : 2023-08-06 Baca selengkapnya