Home / Romansa / Wanita Pelunas Hutang / Nyaris Kehilangan Kesucian

Share

Nyaris Kehilangan Kesucian

Author: UmyHan81
last update Last Updated: 2023-08-10 10:44:57

"Memangnya apa yang akan di lakukan oleh Tuan besar padaku Mbok?" tanya Anika dengan hati - hati.

"Dia akan menjadikanmu gundik Ndok, seperti wanita - wanita sebelumnya." ucap wanita tua itu dengan lirih.

"Jadi, sebelum Saya sudah banyak wanita yang dijadikan gundik olehnya Mbok?" tanya Anika karena merasa heran dengan cerita Mbok Darti.

"Iya, kau benar Ndok. Tuan Besar memang suka sekali pada daun muda. Apa lagi yang masih perawan sepertimu."

"Lalu, di mana mereka sekarang? Dan Istri sah nya juga kemana Mbok?"

"Ish Kau ini Ndok, tanyanya satu - satu Ndok," sela Mbok Darti.

"Oh iya Mbok, maaf." Anika sepertinya sudah merasa agak nyaman berbincang dengan wanita tua pelayan itu.

Sambil terus melanjutkan makannya, Anika terus mengajak Mbok Darti berbincang sekedar mengurangi ketakutannya.

"Rata - rata wanita yang di jadikan gundik sama Tuan Besar merasa tidak tahan dengan perlakuan kasarnya. Mereka melarikan diri, tapi semuanya berakhir mengenaskan. " sorot mata Mbok Darti menerawang, mengingat nasib para wanita yang dibawa ke rumah Juragan Jarwo.

"Memang nya apa yang terjadi dengan mereka semua Mbok ?" tanya Anika dengan rasa penasaran yang membuncah.

"Saat mereka ketahuan oleh para anak buah Tuan besar, mereka di bunuh dan mayatnya di buang ke hutan begitu saja untuk dijadikan santapan binatang liar." Anika terkejut dan menutup mulutnya mendengar penurutan Mbok Darti.

"Ap....apa??? Apa benar yang kau katakan itu Mbok ,.....ya Tuhaaaan, keji sekali Mereka." ucapnya dengan hati yang merasa takut jika hal itu akan menimpa dirinya. Anika tak habis pikir,

kenapa bisa ada manusia sekejam itu di dunia ini .

"Mengerikan sekali Mbok. Apa tidak ada yang berani melaporkan perbuatan mereka Mbok?"

"Siapa yang akan berani melaporkan. Uang berkuasa atas segalanya. Kalo ada yang melaporkan, maka keluarga merekalah sasarannya." Anika semakin tegang mendengarnya.

Ia pun terdiam sejenak, seperti tengah memikirkan sesuatu. Namun pikirannya merasa buntu dan tidak tahu apa yang harus diperbuatnya untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari cengkeraman Tuan Besar itu.

"Ayo Ndok, sekarang mandi dan bersihkan

dirimu," suara Mbok Darti seketika membuyarkan lamunan Anika. Aduh bagaimana ini?

"I...iya Mbok," dengan terpaksa Anika beranjak dari kamar itu dan mengikuti Mbok Darti dari belakang . Sambil mengamati sekeliling rumah itu, Anika terus berpikir dan mencari jalan untuk kabur. Kalo di lihat, sekeliling rumah ini di bangun tembok tinggi. Tak mungkin baginya untuk melompati tembok itu. Dan di luar tembok itu pun pasti sudah ada pengawal yang siap berjaga.

Anika mengguyur badannya. Lagi - lagi menyesali nasibnya . Ya Tuhan, tolonglah Aku agar bisa lepas dari semua malapetaka yang akan menimpaku. Doa Anika dalam hatinya. Keluar dari kamar Mandi, ternyata Mbok Darti masih setia menungguinya. Dengan diiringi oleh Mbok Darti, Anika kembali ke kamarnya.

"Pakailah baju - baju ini Ndok, karena Setiap hari Kau harus tampil cantik di depan Tuan Besar."

Mbok Darti ternyata sudah menyiapkan beberapa potong baju bersih dan masih kelihatan bagus untuk Anika pakai selama di sini .

"Mbok, apakah melakukan pekerjaan seperti ini tidak ada beban?" tanya Anika.

"Sebenarnya, Saya juga sudah tidak tahan kerja disini Ndok. Tapi, Saya terpaksa melakukannya. Sebab kalo saya kabur, maka anak dan cucu Saya yang akan jadi korban," kata Simbok dengan mata berkaca - kaca.

"Apakah tidak ada jalan lain untuk saya kabur Mbok?" sekali lagi Anika bertanya.

"Itu salah satu hal yang sangat sulit Ndok. Tidak ada satupun yang bisa kabur dari Tuan Besar. Resikonya ya itu tadi, seperti yang Simbok Bilang sama Kamu."

Kenapa ya Mbok, Aku harus mengalami hal seperti ini. Paman dan Bibi sungguh sangat kejam menyerahkan Aku pada Tuan besar untuk melunasi hutang - hutangnya. "

"Sudahlah Ndok, jangan pikirkan lagi paman dan Bibimu itu. Sekarang, pintar - pintarlah untuk merebut simpati Tuan Besar. Simbok tinggal dulu ya Ndok, masih banyak pekerjaan yang harus Aku lakukan di dapur."

Setelah berkata demikian, Mbok Darti keluar dari kamar yang digunakan untuk mengurung Anika.

Kini Anika hanya tinggal sendiri, duduk termangu memikirkan apa selanjutnya yang akan terjadi padannya. Malam semakin larut, tapi Anika tak mampu memejamkan matanya. Tiba - tiba pintu kamarnya bergerak, seperti ada yang membukanya.

Anika beringsut ke sudut ranjang, tubuhnya mepet ke tembok. Perlahan pintu terbuka, dan masuklah sesosok bayangan tinggi yang mendekatinya. Dia lah Tuan Besar yang sangat kejam dan di takuti oleh semua warga di kampung itu. Karena Dialah penguasa di sana.

"Kau belum tidur Cah Ayu, bagus . Kau menungguku rupanya ya ha ha ha....,"

Anikah tambah ketakutan. Dia memeluk lutut dengan tubuh gemetaran.

"To long lepaskan Sa ya Tu an ," rintih Anika dengan suara menghiba.

"Jangan takut Cah Ayu, sini mendekatlah padaku. Aku akan memberikanmu surga dunia. "

Tuan besar semakin mendekat pada Anika. Dia naik ke ranjang dan menarik tubuh Anika.

" Ja jangan Tuan, to long le pas kan A ku,"

Tapi sang Tuan besar tetap menarik tubuhnya, dia berusaha memeluk tubuh Anika dan akan menciumnya. Bau menyengat Alkohol tercium dari mulutnya. Anika jadi mual karenanya.

"Ayo sayang, sini mendekatlah jangan meronta terus....., " Dengan kuat Tuan besar mengungkung tubuh Anika, baju Anika ditariknya dengan paksa, sampai sobek di bagian depan.

" Waaahh, Kau benar - benar masih perawan ya,...tubuhmu sangat halus dan mulus . Ayo sayang, jangan malu - malu begitu, Ayo layani Aku cantik...,." mata Juragan Jarwo nanar melihat tubuh Anika yang masih sangat segar.

"Jangan Tuan....hiks hiks hiks....lepaskan, tolooong hiks hiks....," Anika meratap dengan pilu.

Dan sekuat apa pun Anika meronta, tenaganya masih kalah jauh dengan kekuatan Tuan besar itu. Dia hanya bisa memohon dan menangis pilu.

Dengan penuh nafsu Sang Tuan meremas dada Anika, seketika ada rasa jijik yang sangat dengan tangan yang menjamahnya itu.

Sang Tuan besar yang dikuasai nafsu, apa lagi sehabis minum alkohol merasakan panas disekujur tubuhnya melihat tubuh Anika yang sudah setengah polos terpampang di depannya. Sang junior yang masih berada di dalam sangkarnya, sudah meronta ingin di bukakan pintu dan ingin masuk menerobos pintu lembah Anika yang masih terkunci dengan rapat.

Saat Dia sudah bersiap di atas tubuh Anika, tiba - tiba saja terdengar suara pintu yang diketuk dengan keras.

Tok tok tok tok tok

"Tuan,......Tuan besar. Buka pintunya sebentar Tuan, ini saya Marno, " suara Marno seketika membuat Juragan Jarwo murka.

"Ada apa? Kenapa menggangguku. Bukankah sudah ku bilang jangan ganggu kesenanganku ,heh!"

Sang Tuan besar membuka pintu dan langsung melotot mencaci- maki pengawalnya yang telah berani mengganggu kesenangannya.

"Ma ma af Tuan, ampun.... ," Sang pengawal yang bernama Marno pun bersimpuh ketakutan dengan tubuh yang gemetar akrena kemarahan Tuannya.

"Ada apa? Cepat katakan!" dengan berkacak pinggang, Juragan Jarwo berdiri di hadapan Marno.

"Ampun Tuan, a a ada tamu di depan," jawab Marno dengan tergagap.

"Tamu? Tamu siapa malam - malam begini berani datang mengganggu Aku?! Ngomong yang jelas donk, "

"Ta ta mu itu utusan da ri ko ta Tu an, "

"Utusan dari kota? Apa maksudmu," tanya Juragan Jarwo dengan suara tertahan.

"Dia utusan dari kota anak buahnya Tuan Dewa, Tuan besar."

"Apa? Tuan Dewa , benarkah jangan bercanda kamu , Marno. "

"Benar Tuan, saya berkata jujur apa adanya " jawab Marno dengan sungguh-sungguh.

"Di mana orang itu sekarang?"

"Dia menunggu Tuan di rung tamu depan Tuan, "

"Kalo begitu, ayo cepat kita temui Dia. Jangan sampai Dia menunggu lama, bisa gawat nasibku."

Tuan besar dan Marno buru - buru ke ruang depan untuk menemui tamunya.

Sementara itu, Anika yang. Masih meringkuk di dalam kamar masih menangis. Tapi dalam hatinya merasa bersyukur, setidaknya Dia masih bisa menyelamatkan mahkotanya malam ini.

Related chapters

  • Wanita Pelunas Hutang   Di bawa Ke Kota

    Dengan tergopoh - gopoh Tuan besar bersama dengan Marno menemui tamunya. Pakaiannya yang sudah berantakan di rapikan dengan setengah berlari. Dan saat mereka sudah tiba di ruang tamu, tampaklah dua orang Pria berpakaian jas hitam rapi sedang duduk menunggunya."Selamat malam Tuan - tuan, maaf kalo Saya terlambat menyambut kedatangan Anda Tuan." ucap Marno dengan sangat hormat."Kemana saja Kau, kami sudah menunggumu lama sekali, huh!" Mereka sepertinya marah dengan Juragan Jarwo yang lambat."Iya Tu an. Ma maafkan saya." jawab Juragan Jarwo dengan wajah diliputi kecemasan."Kemarilah, ada sesuatu yang ingin kami bicarakan denganmu."Tuan besar mendekat, duduk di depan dua orang utusan itu."Apa ada yang bisa saya lakukan untuk Anda Tuan? Ataukah ada perintah khusus untuk saya?" Juragan Jarwo melihat wajah Mereka yang serius."Memang ada hal penting yang ingin kami sampaikan. Atau lebih jelasnya Tuan besar Kami memerintahkan agar kamu mencarikan seorang budak untuk di persembahkan kepa

    Last Updated : 2023-08-11
  • Wanita Pelunas Hutang   Tiba di Jakarta

    "Tolong Tuan, lepaskan Aku.....hiks hiks hiks....jangan bawa Aku."Anika meringkuk di dalam mobil jok belakang dalam keadaan tangan terikat dengan kuat. Anika tidak tahu kemana Dia akan di bawa oleh kedua orang Pria itu . Dia hanya meratap, menangisi nasibnya yang selalu ditimpa kemalangan."Diamlah, jangan berisik " Pria yang duduk di sebelahmya menghardik Anika dan menatapnya dengan sorot mata tajam ."Tenang Manis, Kau akan ku bawa ke Kota. Di sana Kau akan mendapatkan kesenangan bersama majikan kami ha ha ha ha.""Suruh Dia diam, jangan menangis lagi. Kupingku panas mendengar tangisannya itu!" Pria yang memegang kemudi pun jadi jengah dan menyuruh temannya untuk mendiamkan Anika.BuuukkkkkTiba - tiba Pria yang duduk di sebelah Anika memukul tengkuk wanita itu sampai tidak sadarkan diri . Tubuh Anika terkulai lemas di sampingnya."Bagus, kenapa tidak dari tadi saja kau membuatnya pingsan," katanya dengan puas."Kalo Dia tidak merengek terus, mungkin Aku tidak akan memukulnya Tapi

    Last Updated : 2023-08-23
  • Wanita Pelunas Hutang   Sebuah Hukuman

    "Tu tu an , Saya bukan penculik Tuan...."Anika berkata dengan tubuh gemetar dan muka yang pucat pasi."Hey, bukankah kamu perempuan yang kubawa tadi siang? salah satu pengawal dari Tuan Besar sepertinya mengenali Anika . Dia bergerak maju ke arah Anika dan mengamati dari dekat."Angkat wajahmu, biar Aku memastikan kalo Kau adalah wanita dari kampung itu" Perlahan, Anika mengangkat wajahnya dan melihat ke arah laki - laki yang ada di depannya."Iya Tuan, ini Saya . Saya bukan penculik Tuan, Saya tidak bermaksud menyakiti anak itu. ""Jadi benar Kau rupanya . Tuan besar, rupanya wanita ini adalah wanita yang Saya bawa dari kampung tadi siang . Tadi Saya sudah menceritakannya pada Tuan Besar kan? Nah ini dia orang yang Kami maksud.""Lalu, kenapa bisa Dia berkeliaran di sini dan bersama dengan putriku?""Maaf Tuan, mungkin itu kesahan Kami. Kami lupa mengunci pintu biliknya, sehingga Dia bebas keluar dan berkeliaran di sekitar sini, dan Kami juga lupa menitipkannya pada Bi Ijah." Tuan

    Last Updated : 2023-08-25
  • Wanita Pelunas Hutang   Dia, Erfan

    "Siapa namamu?" tanya Bi Ijah setelah Anika bisa duduk sambil bersandar pada dinding."Namaku Anika Bi. Siapa yang membawaku ke kamar ini Bi?""Yang membawamu ke sini Mang Oji sama Mang Adul dan Aku.""Apa salahku Bi, sampai Tuan Besar sangat marah dan menghukumku dengan cambukan.""Maaf, Karena waktu itu Aku lah yang pertama kali meneriakimu sebagai penculik, maka Tuan Besar sangat murka karena Dia mengira bahwa Kau benar adalah seorang penculik. Apa lagi saat itu, Tuan Besar melihatmu memegang tubuh Nona kecil. Tuan Besar sangat tidak suka jika ada orang lain yang menyentuh tubuh putrinya, kecuali Aku yang memang sudah di percaya sebagai pengasuhnya.""Tapi, seharusnya kalian mendengarkan Aku dulu untuk membela diri.""Di sini, tak ada satupun yang berani untuk menentang Tuan Besar. Kalo Dia sudah berkata, Kami tidak berani untuk menyelanya Anika.""Lalu,kenapa Nona kecil juga diam saja, waktu melihat Aku di seret ke kamar belakang, padahal saat itu Aku cuma mau menolongnya karena

    Last Updated : 2023-08-27
  • Wanita Pelunas Hutang   Romantis di Taman

    Sudah seminggu sejak Anika mengalami luka karena cambukan, kini Dia sudah mulai bekerja sebagai pelayan di rumah itu. Tugasnya adalah sebagai pelayan yang bertugas untuk melayani makanan Sang Tuan Besar. Di saat Tuan Besar makan, Anika lah yang harus membawakan segala macam hidangan ke meja makan dan kemudian mengambilkan nasi dan lauk pauk yang ingin di makan oleh Sang Tuan. Dan ika Sang Tuan besar telah selesai, maka Anika harus membersihkan semua peralatan makan Tuan Besar dan menaruhnya pada rak tersendiri dan tidak boleh dengan peralatan makan lainnya. Seperti malam ini, Anika harus menyiapkan semua hidangan untuk Tuan Besar dan Putri kecilnya itu. Tapi, kali ini Anika harus melayani tiga orang yang sangat terhormat, itulah yang dikatakan oleh Bi Ijah."Bi, memangnya ada orang lain lagi yang akan diajak makan malam oleh Tuan besar?" kata Anika saat Bi Ijah memerintahkannya untuk mengambilkan piring satu lagi."Sepertinya begitu Anika. Ingat ya, jangan bersikap atau pun berkata y

    Last Updated : 2023-08-28
  • Wanita Pelunas Hutang   Tak Pernah Puas

    "Tanganmu nakal sekali Honey,....aahhh." Lucy semakin mendesah kala merasakan tangan Dewa mulai menggerayangi bagian bawah tubuhnya. Perlahan menyingkap gaun nya ke atas, dan mengelus inti wanita cantik itu."Kau semakin membuatku bergairah Sayang, tubuhmu harum sekali Lucy..." "Aku juga menyukai tanganmu yang selalu nakal seperti ini, Honey." Mereka sudah saling terbakar gairah, Lucy pun semakin mendesah."Sayang, aaaahhhhh, nikmat sekali ooohhhh.""Aku suka kalo mendegar rintihanmu Lucy, membuatku tambah bersemangat untuk mencumbumu.....,"Tubuh Lucy lemas setelah pelepasannya yang pertama tadi. Dewa menuntun Lucy untuk duduk di kursi gazebo."Tarik nafas dulu Sayang, nanti kita lanjutkan kembali ronde kedua. ya." bisik Dewa sambil merengkuh tubuh Lucy."Kalo begitu, ayo kita ke kamarmu saja Sayang, Aku tak mau kalo sampai ada yang menonton Kita disini.""Baiklah Ayo kita ke kamarku saja. Kita nikmati malam indah ini dengan bercinta sampai puas."Lucy segera merapikan bajunya. Hat

    Last Updated : 2023-08-31
  • Wanita Pelunas Hutang   Si Nona Kecil Itu

    Bi Ijah mendekati Anika yang nampak sedang duduk di tepi ranjangnya dengan wajah serius."Foto siapa yang sedang kamu pegang itu?" Bi Ijah melongokkan kepalanya karena penasaran dengan foto yang ada di tangan Anika."Bi Ijah? adduuhh Bi, Kau mengagetkan Aku saja.......Ini fotoku dan Kakakku Bi.""Oohhh Kakakmu ya. Jadi Kau masih punya saudara Anika?""Iya Bi, Aku masih punya sudara. Tapi Dia pergi meninggalkan Aku bersama Paman dan Bibiku.""Pergi, maksudmu? Dia meninggal?""Bukan meninggal Bi, tapi pergi ke suatu tempat entah di mana, Aku juga tidak tahu. Dia pergi saat umurku sepuluh tahun Bi. Pergi tanpa pesan, sampai sekarang Dia masih hidup atau tidak, Aku tidak tahu Bi.""Apa Dia tak pernah memberi kabar padamu? Atau menghubungi Paman dan Bibimu.""Tidak pernah Bi. Dia seperti hilang di telan bumi. Tak pernah memberi kabar apapun padaku.""Apa Kau yakin Dia masih hidup?""Perasaanku selalu yakin, kalo Kakak masih hidup, entah di mana. Aku bermimpi tentang Kakak. Dia datang padak

    Last Updated : 2023-09-02
  • Wanita Pelunas Hutang   Hukuman

    "Ini kopinya Tuan," Anika berkata dengan pelan sambil meletakkan secangkir kopi di atas meja. Tapi, karena terlalu buru - buru dan tangan yang gemetar, cangkirnya oleng dan tumpahlah isinya.BYURRRR"Aaaahhhhh." Dewa menjerit karena tangannya tersiram kopi panas. Anika spontan terduduk lemas dengan wajah pucat, tak berani menatap Sang Tuan yang pasti wajahnya sudah merah padam."Dasar wanita dekil sialan, apa yang Kau lakukan padaku Hah? Kau mau membuat kulitku gosong dengan air panas itu! Dasar pelayan sialaan !"Dengan suaranya yang menggelegar, Dewa mencaci maki Anika yang kini berlutut meminta ampun."Ampun Tuan, Saya tidak sengaja, sungguh........ Ampuni Saya Tuaann.""Enak saja mengampunimu, lihat Kau sudah membuat tanganku jadi merah seperti ini. Dan ini rasanya perih sekali kalo Kau mau tahu!"Mendengar suara Tuan Dewa yang sangt keras, Bi Ijah segera mendekat dan melihat Anika yang tengah ketakutan."Ada apa Tuan?" tanya Bi Ijah dengan tergopoh - gopoh."Lihat pelayan sialan

    Last Updated : 2023-09-05

Latest chapter

  • Wanita Pelunas Hutang   Mencari Anika

    Erfan baru terjaga dari tidurnya. Mimpi buruk yang baru saja dialaminya membuatnya berpikir dan merasa sangat kuatir karena takut mimpi itu akan jadi kenyataan. Saat menatap jam di dinding, ternyata sudah sangat siang. Ia bergegas menuju ke kamar mandi untuk membasuh seluruh tubuhnya.Namun, mimpi yang tdi sempat hinggap kini terbayang lagi di benaknya. Bahkan Ia merasakan sesuatu yang aneh dalam debaran hatinya. Ia merasakan sedikit sesak dan agak nyeri pada dadanya.Sudah hampir sebulan Ia berada di Kota ini untuk mencari info tentang keberadaan Sang Adik yang telah dijadikan sebagai jaminan pelunas hutang oleh paman dan Bibinya. Yang Katanya sudah di bawa ke kota oleh orang lain.Namun semalam, tiba-tiba Ia bermimpi aneh tentang adiknya itu. Dalam mimpinya itu, Ia melihat Adiknya sedang diseret dan dipukuli oleh orang-orang yang tak dikenal, kemudian tubuhnya dibuang ke sebuah jurang yang sangat dalam. Dan kini, Ia merasa kepikiran terus dengan mimpi itu. Tapi Ia juga bingung haru

  • Wanita Pelunas Hutang   Anika Hilang

    Sejak pagi, di rumah Dewa sudah terlihat sangat sibuk. Acara resepsi di gedung yang akan di mulai pukul sembilan harus sesuai dengan keinginan Mereka. Sebenarnya Anika tidak menginginkan acara yang meriah seperti itu. Namun Dewa ingin memberikan yang terbaik untuk Istrinya itu. Apa lagi jika mengingat Anika adalah anak yatim piatu yang dari kecil tak pernah merasakan kebahagiaan.Jam tujuh pagi, Anika sudah bersiap untuk berangkat dengan menggunakan mobil yang disopiri oleh Mang Udin dan juga Bi Ijah sebagai pendamping Anika."Mang, ingat ya jangan ngebut. Dan jagain Anika dengan baik-baik." Pesan Dewa sebelum Mereka berangkat."Baik Tuan. Akan Saya jaga dengan sebaik-baiknya." jawab Mang Udin yang telah bersiap di belakang kemudi.Dan Anika pun melambaikan tangan pada Dewa dan Lety yang juga akan segera menyusul ke sana, tapi menggunakan mobil yang berbeda."Mang Marno, tolong Kau atur tentang penjagaan di rumah ini Jangan sampai kosong selama Kita tinggalkan ke gedung.""Siap Tuan.

  • Wanita Pelunas Hutang   Mimpi Buruk

    Mang Marno menyuruh Mereka untuk menunggu di ruang tamu yang terletak di samping rumah. Kemudian Ia memanggil Bi Ijah untuk menyampaikan pada Tuan dan Nyonya Mereka, bahwa Asisten yang baru telah tiba.Tak lama kemudian, Bi Ijah phn dstang menyambut Mereka."Rupanya kalian sudah datang ya."Sambut Bi Ijah menyalami Mereka."Tunggu sebentar, Tuan dan Nyonya sedang kemari. Nanti kalian perkenalkan diri sama Majikan Kita ya."Keduanya pun mengangguk dan duduk dengan tenang. Anika dan Dewa pun telah datang dan duduk dihadapan Mereka."Nyonya, Tuan. Mereka adalah orang yang Saya maksud kemarin. Ayo perkenalkan nama Kalian masing-masing." kata Bi Ijah pada kedua orng itu."Perkenalkan, nama Saya Tuti Tuan, Nyonya dan ini adalah keponakan Saya."Kata wanita yang lebih tua, kemudian nenyenggol lengan keponakannya untuk gantian menyebutkan namamya."Benar Tuan, Nyonya Saya adalah keponakannya Bi Tuti. Nama Saya Juwi.""Tuti dan Juwi. Apakah kalian ini masih tetangganya Bi Ijah?" tanya Anika sa

  • Wanita Pelunas Hutang   Bertemu Lucy

    "Sayang, baju pengantinmu untuk acara Kita nanti, apa sudah jadi?""Sudah, kata asisten Lidya akan dikirim besok Sayang.""Baguslah. Dan besok kata Bi Ijah juga asisten yng baru akan datang ke rumah Kita.""Oh iya, apa Kau tadi sudah menanyakannya sama Bi Ijah?""Iya Sayang sudah. Nanti kalo Mereka sudah datang, Kau yang harus mengatur tugas Mereka. Biar bisa bantu-bantu Bi Ijah." Anika mengangguk setuju mendengar perkataan Dewa."Kita makan di restoran itu saja Sayang."Dewa membelokkan mobilnya memasuki pelataran sebuah restoran. Turun dari mobil, Mereka segera masuk dan memesan makanan."Restoran ini bagus ya. Pasti harga makanannya sangat mahal." Anika memperhatikan sekeliling restoran itu, yang sangat bagus dan ditata dengan sangat estetis."Kenapa berpikir masalah harga Sayang? Kan ada Suamimu ini." ucap Dewa dengan bangganya."Aku tahu, Kau ini bisa membayar semua makanan mahal, bahkan mungkin Kau pun bisa membeli restoran ini dengan mudah."Sedang asyik Mereka berbincang, seor

  • Wanita Pelunas Hutang   Lingerie Sexy

    Pagi yang cerah, seluruh kekuarga Dewa bangun dengan senyum penuh kebahagiaan. Hari ini semua orang hanya berdiam diri di rumah, karena hari minggu. Dan satu minggu ke depan, resepsi pernikahan Anika dan Dewa akan segera dilaksanakan."Bi, kumpulkan semua orang di sini. Aku ingin mengecek semua persiapan minggu depan." Dewa memerintahkan pada Bi Ijah untuk mengumpulkan pelayan yang lain."Baik Tuan."Setelah menjawab Dewa, Bi Ijah pun segera keluar untuk memanggil Mang udin, Mang Oji dan Mang Marno. Mendapat perintah dari Tuannya, Mereka pun segera berkumpul."Tuan, Kami semua sudah ada di sini."Dewa yang sedang membaca koran, menurunkan kertas yang penuh dengan tulisan dan berita itu."Baiklah, Kalian semua sudah berkumpul di sini. Ada beberapa hal yang ingin Aku tanyakan sama Kalian.Minggu depan adakah acara resepsiku dengan Anika. Bagaimana dengan semua tugas kalian?""Saya dulu yang akan melaporkannya Tuan." Bi Ijah maju lebih dulu untuk memberikan laporannya."Untuk katering ya

  • Wanita Pelunas Hutang   Nobar Film

    Malam yang semakin sepi merayap, namun belum bisa melenakan dua pasangan yang sedang jatuh cinta. Apa lagi masih pengantin baru. Setiap malam ingin selalu berpelukan dan memadu asmara, menikmati surga dunia. Anika dan Dewa pun sedang mengalami hal seperti itu.Hujan yang turun membasahi bumi sejak sore tadi, menambah kian romantis untuk mereka berdua. Dengan bersandar pada dada bidang Dewa, Anika sedang memperhatikan Dewa yang dengan telaten mengajarinya bagaimana menggunakan Smartphine dan istilah-istilah yang biasa digunakan dalam HP Android."Bagaimana, mudah kan. Sekarang ayo di coba." Dewa memberikan Smartphone itu pada Istrinya. Anika mencoba beberapa kali mengusap layarnya, dan mencoba mengetik beberapa pesan yang kemudian dikirimkan pada HP Suaminya."Wah, ternyata mudah ya. Horeee, Aku sudh bisa memakainya. Makasih Sayang." Anika bersorak kegirangan layaknya anak kecil yang baru dibelikan mainan. Dewa tertawa melihat kelakuan Istri mungilnya itu yang baginya nampak sangat luc

  • Wanita Pelunas Hutang   Belajar Etika

    Tiba di rumah, Mang Oji menyambut kepulangan Anika dan Lety dengan langkah yang tergesa."Nyonya kenapa baru pulang? Mampir dulu kah ke tempat lain?" tanya Mang Oji setelah membukakan pintu untuk Lety dan Anika."Maaf Mang, tadi ada sedikit masalah di jalan saat Kami pulang. Jadi telat sampai rumah." jawab Anika setelah kuar dari mobilnya."Dari tadi sudah ada tamu yang menunggu Nyonya di dalam."Anika berhenti sejenak, dan menatap ada Mang Oji."Tamu? Siapa Mang?"Anika bertatapan dengan Bi Ijah. Mungkin Bj Ijah tahu Siapa yang di maksud oleh Mang Oji."Memangnya Siapa tamunya Mang?" tanya Bi Ijah, karena Dia juga belum melihat orangnya."Dia itu seorang wanita. Katanya sih yang kemarin dari Butik,...Butik apa itu ya, aduh Saya lupa namanya Bi.""Kamu itu memang kebiasaan, pelupa orangnya. Apa Dia itu temannya Mbak Lidya ya Nya. Kan kemarin sudah janji kalo hari ini akan datang.""Oh iya Bi, mungkin Kau benar. Aduh, kenapa Saya bisa lupa ya.""Memangnya Dia Siapa Ma?" Lety ikut - ikut

  • Wanita Pelunas Hutang   Di mana Kamu, Dek?

    "Kita akan kemana lagi Bos? Sudah hampir dua minggu Kita mencari informasi tentang Adik Bos, tapi sampai saat ini Kita belum menemukan titik terang.Pria yang duduk dibelakang stir mencoba bertanya arah dan tujuan selanjutnya Mereka akan mencari Adik dari majikannya itu. Erfan terdiam, mencoba berpikir dengan cara apa lagi Dia akan mencari Adiknya."Kalo misalnya Kita mengeksposnya di Media bagaimana Bos?" kata Pria yang duduk di sebelah Erfan."Aku juga sudah berfikir ke arah situ, tapi kalo Kita membuat berita di Media Aku takut akan ada orang jahat yang dapat memanfaatkan informasi itu.""Maksudnya Bos, maaf saya tidak tahu.""Coba fikir, kalo Aku memuat berita bajwa Aku sedang mencari Adikku, Aku yakin pasti nanti akan ada banyak orang yang mengaku sebagai Dia. Belum lagi kalo ada musuh-musuhku yang tahu Aku masih punya Adik, Mereka pasti juga akan mengincarnya.""Waduh, iya juga ya Bos. Kenapa tadi Saya tak berpikir ke arah situ ya. Maaf Bos, Saya memang bodoh." sahut Pria itu me

  • Wanita Pelunas Hutang   Horeee, Aku Sekolah

    Sesuai dengan rencana, maka esok harinya Lety dengan diantar oleh Anika dan Bi Ijah mendaftar ke sekolah Taman kanak-kanak yang masih berada dalam lingkungan perumahan Dewa."Bagaimana,apa Kau senang Sayang?""Tentu saja Ma, Aku senang karena mulai sekarang Aku akan belajar di Sekolah bersama banyak teman. Selama ini Aku kan selalu di kurung di dalam rumah, sangat membosankan."Lety rupanya sangat senang dengan keputusan Papanya yang sudah mengijinkannya untuk mengenal dunia luar dengan bersekolah."Bi, apa sudah siap untuk berangkat"Tanya Anika pada Bi Ijah."Tenang saja, semuanya sudsah Bibi siapkan kok.Sekarang Kita tinggal berangkat saja, yuk.""Oke Bi, twrima kasih ya sudah membantuku menyiapkan semuanya."Sahut Anika pada perempuan setengah baya itu.. Merekapun segera melangkah menuju ke halaman depan. Sampai di sana, Mnag Udin sudah bersiap di belakang kemudi mobil."Silahkan naik Nona kecil, waahh hari ini kelihatan sangat cantik ya." sapa Mang Udin pada majikan kecilnya itu.

DMCA.com Protection Status