Home / Fantasi / Legenda Sang Immortal / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of Legenda Sang Immortal: Chapter 1 - Chapter 10

105 Chapters

Bab. 1. Melawan Takdir

Suasana mencekam dan hawa kematian yang sangat mencekik telah menenggelamkan langit. Fang Han benar-benar terfokus seluruhnya pada kesengsaraan surgawi yang akan datang. Kilatan petir dengan berbagai warna terlihat indah di langit, itu saling menggulung dan menerkam seperti ular besar.Saraf dan seluruh tubuh Fang Han terasa menegang. Hingga urat-urat lengan dan leher terlihat menonjol. Hawa murni di dalam tubuh dikonsentrasikan dengan panik gila. Si Pemuda bahkan membuat lapisan tebal dari hawa murni yang membentuk besi hitam mengelilingi tubuh.Pada saat itu, dia sudah merasa siap untuk menghadapi kesengsaraan surgawi.“Kesini, datanglah!”Fang Han membuka mata dan melihat ke arah langit yang gelap. Tidak dapat menahan diri untuk berkata-kata di dalam hati. “Apakah kekuatan yang Anda kumpulkan belum cukup?!”Ekspresi wajah Fang Han terlihat pahit. Menertawakan keberuntungannya yang jelek. Itu benar-benar kesengsaraan surgawi yang tidak diharapkan.Iya, bagaimana mungkin ia tidak me
Read more

Bab. 2. Petir Yang Membunuh

Bayangan jari emas dan petir kesengsaraan surgawi segera beradu dengan sengit di udara. Ledakan keras terdengar dan mengguncang seluruh pegunungan. Petir itu memang terlalu ganas, bayangan jari yang dilepaskan Fang Han tidak dapat menghentikan petir itu. Bayangan jari emas retak dengan cepat dalam penglihatan mata. Fang Han hanya bisa memanfaatkan tubuh fisiknya yang kuat untuk menahan gelombang petir surgawi itu.Boom! ….Busur perak dengan kejam menghantam si Pemuda. Ribuan rune petir yang telah bergabung dan membentuk wujud naga melaju ke arah Fang Han dengan mulut yang terbuka lebar. Itu kejam dan penuh dengan hawa pembunuh.Praktisi lain yang ada di tempat tersebut mengernyitkan dahi, dan berkata di dalam hati, “Anak muda itu pasti mati sekarang. Siapa juga dari praktisi Ranah Formasi Inti yang dapat bertahan terhadap serangan penghancur dari busur petir seperti itu?”Namun, apa yang terlihat di mata sebagian orang tidak sama dengan apa yang dapat diperhatikan oleh orang lain.H
Read more

Bab. 3. Enyah!

Fang Han menggigit bibir dengan raut wajah yang sangat masam. Dia sangat menyadari kristal inti emas yang beberapa waktu lalu baru terbentuk, dan sekarang harus secara paksa dihancurkan kembali.“Sial! Aku benar-benar tidak rela!” Gigi si Pemuda bergeletuk menahan amarah.Kesengsaraan Surgawi ini tidak ada unsur kehidupan sama sekali. Itu adalah pembunuhan dan hukuman mati bagi kultivator.Fang Han yakin jika ia berada di Alam Tiga Puluh Delapan Provinsi Dao Surgawi sejak dia mulai berlatih—Tingkat Pertama di Ranah Pemurnian Qi—dia pasti dapat melewati kesengsaraan surgawi yang bersifat membunuh ini. Ya, pada akhirnya dia hanya dapat berpuas diri karena merupakan pendatang di alam ini. Seberapa besar pun keberuntungannya, bakatnya yang melengkung, dan kecerdasannya. Hal-hal itu semua tidak akan dapat mengubah fakta dari perkara yang pertama—seorang pendatang.Kristal Inti Emas yang retak, secara perlahan hancur. Kekuatan dari kesengsaraan petir surgawi terlalu besar. Tidak perlu ber
Read more

Bab. 4. Bisnis Orang Tamak

Seiring dengan perkataannya, Fang Han juga mengayunkan lengan dengan sedikit True Qi yang disalurkan melalui ayunan tersebut.Wuss!! ....Hawa lembut menerpa dan mendorong orang yang coba menghentikan langkah kaki si Pemuda. Pembudidaya itu terlihat sedikit kesal, dan balas berteriak. “Anda berani melawan kehendak Lin Feiyang?! Orang yang gagal, masih tidak bisa melihat jalan ke neraka.”Lin Feiyang melesat ke atas dan melepaskan pukulan tangan kosong dengan keras. Hawa panas menerpa ke arah Fang Han. Ada cahaya hitam pekat membentuk garis lurus di sana. Itu seperti cahaya dari pedang kegelapan.Cara Lin Feiyang membalas juga tidak kalah santai dari Fang Han. Si Pemuda tidak mengharapkan orang yang menjadi lawannya begitu meremehkan dan menganggap dirinya enteng.Dua hawa pukulan beradu di udara, pakaian dari Lin Feiyang berkibar. Sementara Fang Han yang berdiri kokoh, terdorong mundur satu langkah.Hanya adu tenaga dalam kecil dan ringan itu sudah menjelaskan bahwa Fang Han telah ka
Read more

Bab. 5. Apakah Anda Ingin Bermain Kecapi?

Melihat sosok Fang Han yang terhempas seperti layangan putus. Lin Feiyang menyeringai penuh penyesalan. “Sial, aku terlalu menikmati pertarungan. Pukulan tadi benar-benar terlalu keras.”Lin Feiyang tentu tidak tahu banyak hal yang telah berubah dalam tubuh Fang Han. Hal itu pula yang membuat dia meremehkan Fang Han.Namun, Lin Feiyang tidak larut dalam penyesalan. Dia bergerak cepat mengejar sosok tubuh Fang Han yang terhempas. Meskipun itu seonggok mayat, kesadaran spiritual masih bisa dilacak.Ya, pada kenyataannya Fang Han belum mati sama sekali. Itu adalah fakta bahwa Fang Han terhempas jauh. Namun, tubuh si Pemuda sangat lah kuat meskipun arus True Qi di dalam tubuhnya mengaduk dan bergejolak tidak jelas arah.Fang Han berada di antara sadar dan tidak sadar. Ketika siluet Lin Feiyang sekali lagi hampir benar-benar menangkap dirinya, Fang Han tidak peduli lagi pada hidupnya sendiri. Lagi pula tepat di belakang tubuh Fang Han ada jurang dalam.Fang Han memfokuskan seluruh tenaga d
Read more

Bab. 6. Huang Liong

Begitu jari-jari dari laki-laki paruh baya itu diangkat dari tubuh Fang Han. Si Pemuda menjerit dengan keras.Itu seperti ada ribuan semut yang bergerak di meridian-nya dan memakan semua True Qi yang ada di dalam tubuh.Laki-laki paruh baya tidak peduli dengan penderitaan Fang Han. Secara samar dia bergumam, “Meridian mengalami pembengkakan. Dantian hampir tidak dapat digunakan untuk menampung hawa murni. Spirit Root yang dikunci. Dengan kondisi tubuh seperti itu ... Aku sendiri bahkan akan menyerah dari jalan seorang kultivator.”Dia menghela nafas sejenak, dan melanjutkan perkataan, “Beruntung, tubuh Anda sangat kuat, bahkan ini setara dengan artefak kelas rendah. Juga, Akar Spritual anda dikunci di dalam dantian sejak Anda masih kecil. Ini hanya membuktikan, Anda memiliki Akar Spritual yang sangat kuat. Bahkan tubuh Anda tidak dapat menanggungnya.”Fang Han hanya bisa mendengar samar-samar setiap untaian kata yang keluar dari mulut laki-laki paruh baya itu. Fang Han terlalu sibuk d
Read more

Bab. 7. Dua Pekan Pemulihan

Waktu berputar, hari-hari yang dilalui Fang Han sebagian besar dihabiskan untuk memetik harpa. Sebagian lainnya digunakan untuk menyehatkan tubuh. Ya, tentu saja Fang Han belum dapat menggunakan tenaga dalam. Itu masih sebatas tenaga otot.Huang Liong melarang Fang Han untuk langsung pada percobaan Musik Sembilan Lautan Penenang Jiwa. Berlatih lagu itu secara acak hanya akan mengakibatkan luka tenaga dalam Fang Han semakin berat.Fang Han berdamai dengan keadaan. Dia patuh dan tidak menjadi tergesa-gesa. Setelah hari berganti hari, hingga satu pekan terlewati dengan cepat.Dasar-dasar dari cara memetik harpa telah dikuasai Fang Han. Saat ini, Huang Liong telah menyuruh Fang Han untuk mulai memetik dengan nada dari Musik Sembilan Lautan Penenang Jiwa.Itu memang terasa perlahan, namun ada kepastian yang nyata dari teknik harpa tersebut. Fang Han dapat merasakan ketenangan dan penyembuhan sedikit demi sedikit pada meridian-nya yang membengkak. Akan tetapi, Huang Liong juga dengan tega
Read more

Bab. 8. Prefektur Shu

Huang Liong tersenyum cerah. Ini menjadi sangat mudah berbicara dengan Fang Han. Anak laki-laki ini orang yang cerdas dan mudah memahami arah dari pembicaraan.“Anda mungkin tidak menyadari bahwa kedua Akademi yang aku pilih merupakan tempat dengan pendidikan yang baik bagi kultivator. Namun kepribadian Anda menjadi pertimbangan lain bagiku untuk memilih Akademi Api Surgawi—” Huang Liong dengan sengaja menghentikan perkataan. Dia telah melihat Fang Han sedang memikirkan sesuatu.Pemahaman muncul dalam benak Fang Han dan ia menyambung perkataan Huang Liong dengan pertanyaan. “Apakah maksud senior, ini terkait dengan keterampilan Alkimia?”Senyum Huang Liong semakin cerah, ia menganggukkan kepala dan menjawab, “Itu benar demikian. Anda terbiasa dengan keterampilan Alkimia. Tapi, aku yakin teknik Alkimia yang Anda kuasai pasti di tahap mendasar. Teknik Alkimia di tempat Anda berasal tentu berbeda dengan Teknik Alkimia di Alam Tiga Puluh Delapan Provinsi Dao Surgawi ….”Huang Liong tidak
Read more

Bab. 9. Tidak Perlu Menggunakan True Qi

Fang Han membenarkan ide yang muncul di dalam pikirannya dengan tindakan nyata. Dia bergerak mencari-cari pembudidaya yang terlihat ramah dan mudah untuk diajak berbicara.Meskipun budidaya yang dikultivasikan Fang Han telah menurun secara signifikan. Akan tetapi, berada di Ranah Pendirian Yayasan masih lebih baik dari pada berada di Ranah Pemurnian Qi.Itu terbukti, bahkan Fang Han bukan siapa-siapa di kota ini, namun, hanya beberapa saat setelah dia mencari-cari pemandu. Salah seorang pembudidaya Ranah Pemurnian Qi telah mendatangi Fang Han. Ya, itu tentu dalam sikap penuh dengan menjilat kaki. Berharap mendapatkan keuntungan dari Fang Han.Dia seorang pemuda, dengan gerak gerik halus. Jika dilihat dari raut wajah, Fang Han dapat memperkirakan usia pembudidaya itu tidak lebih dari dua puluh enam tahun. Sedikit lebih tua dibandingkan dengan Fang Han.Pembudidaya Ranah Pemurnian Qi itu tidak ragu menyapa Fang Han. “Paman Guru, Anda terlihat kebingungan dengan situasi di kota ini. Apak
Read more

Bab. 10. Manusia dan Pedang Menjadi Satu

Lin Feiyang berusaha untuk kembali tenang. Dia berpikir Fang Han hanya coba bersikap tenang karena untuk meminimalisir potensi kekalahan. Setelah satu tarikan nafas, Lin Feiyang terkekeh, dan mencibir Fang Han. “Baik sekali, sebelumnya Anda tidak menggunakan senjata. Sekarang, jika Anda memiliki berbagai kartu truf gunakan saja semuanya.”Namun, Fang Han tidak bergeming dengan ejekan tersebut. Hek Pek Kiam di tangan kanannya digenggam dengan erat. Itu seolah-olah manusia dan pedang menjadi satu.Fang Han telah memiliki dasar untuk menjadi seorang ahli pedang. Hanya saja, dia telah melupakannya. Ya, ini karena Fang Han sangat jarang menggunakan pedang. Padahal, dasar untuk menjadi praktisi pedang sudah ada sejak dia mulai menguasai hawa pedang. Pada beberapa kesempatan terdahulu, Fang Han bahkan telah memahami dasar niat pedang. Tapi, itu sama seperti pisau berkarat. Tidak pernah diperhatikan secara teliti oleh Fang Han. Niat pedangnya benar-benar tumpul dan belum terlatih sama seka
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status