"Yes, akhirnya pulang!" seru Bee. "Astaga, Sayang. Jangan teriak-teriak nanti tenggorokanmu sakit!" tegur Bastian. "Aku sangat bahagia, Tuan Suami. Akhirnya aku bisa pulang. Tempat ini benar-benar membosankan," ujar Bee. Bastian terkekeh pelan. "Ayo minum dulu!" ujarnya membuka tutup botol di tangannya dan membantu wanita itu untuk minum. "Terima kasih, Tuan Suami," ucap Bee. "Hem." Bastian berdehem. "Sampai kapan kau terus memanggilku tuan suami? Aku ini suamimu, bukan tuan-mu," protes Bastian. Sebenarnya sudah lama dia ingin protes saat istrinya itu terus memanggil dirinya tuan. Kening Bee mengerut. "Lalu aku harus memanggilmu apa?" tanya Bee bingung. "Terserah! Asal jangan tuan suami," seloroh Bastian. Bee mengetuk-ngetuk kan jari di ujung pelipisnya seolah sedang berpikir keras. "Aha!" pekik Bee"Astaga!" Bastian mengusap dadanya karena terkejut. "Hehe, maaf apa aku mengejutkanmu?" Bee mengerjabkan matanya berulang kali. "Setelah aku berpikir sangat keras, bagaimana kal
Last Updated : 2023-10-18 Read more