Kini 5 tahun sudah berlalu, Santi tetap memilih menekuni bisnisnya. Mengembangkan usahanya. Ia juga telah membuka 3 cabang di pusat pembelanjaan. Tak hanya butik yang ia tekuni, melainkan ia juga membuka lahan pekerjaan di kampung halamannya. Ia juga memiliki beberapa hektar ladang dan sawah yang ditanami berbagai tanaman, mulai dari cabai, bawang merah dan bawang putih. Ada sayur mayur dan juga yang ia tanami. "Nduk, gak ingin menikah kah kamu? Anak kamu juga sudah semakin besar, gak kepikiran buat membina rumahtangga lagi?" Pak Bimo mengutarakan kegundahan hatinya tentang nasib sang putri. Ia tahu, tak selamanya ia bisa menjaga putrinya. "Maaf, Pak. Santi, masih merasa nyaman untuk sendiri. Lagipula, Santi juga belum menemukan yang cocok di hati." "Sampai kapan kalau kamu terus menutup rapat hati kamu. Bahkan sudah berapa lelaki yang kamu tolak pinangannya, Nduk? Hilangkan trauma berumahtangga kamu terdahulu, saatnya kamu meraih kebahagiaan. Usaha kamu juga sudah semakin maju da
Read more