Semua Bab Nikah Pengganti: Suamiku Adalah Kuadriliuner: Bab 81 - Bab 90

“Omong kosong!” Sinta gemetar kegirangan dan menghentakan meja dengan keras, “Aku tidak melakukannya, 'kan! Siapa yang menyebarkan rumor di belakangku? Widia? Biarkan dia keluar untuk menghadapiku!”“Diam!” Sang penyelidik itu menggebrak meja dan suaranya menggema ke seluruh ruangan. “Menurutmu di manakah tempat ini sehingga kamu bisa berteriak seperti ini?”"Aku tidak akan pernah mengakui apa pun yang belum pernah kulakukan!"Tangan dan kaki Sinta terasa dingin, dia menggigit bibirnya dan berusaha sekuat tenaga untuk menenangkan diri.“Aku yang menulis rencana penjualan itu, tapi aku menyimpannya di komputerku dan hard copynya terkunci di laci. Aku tidak tahu kenapa bisa jatuh ke tangan perusahaan lain. Kalau ada orang dalam, pasti begitu. dariku. Rencana itu dicuri .... jadi aku menuntut penyelidikan menyeluruh terhadap semua sistem pengawasan perusahaan dan setiap orang yang memiliki akses ke kantorku akan dicurigai!""Nona Wijoyo, sebagai penanggung jawab bagian penjualan, bukankah

Dani terbatuk-batuk dan Agus segera menutup mulut dan konsentrasi mengemudi."Suamiku," Sinta memberitahunya dengan suara rendah, "Aku tidak mengatakan apa pun kecuali menyangkal kalau aku tidak melakukannya. Kemudian, mereka menjadi cemas dan menyebutkanmu juga, mengatakan bahwa mereka ingin aku memikirkannya untukmu dan segera mengakui bersalah. ."Bagaimana kamu menjawab mereka?"“Aku tetap diam.” Wanita imut itu tampak kuyu, tetapi tatapan pantang menyerah di matanya masih terlihat jelas.Hati Dani bergetar dan dia mengusap rambut Sinta dengan tangannya yang besar, merasa semakin kasihan padanya.Jika itu adalah wanita lain, mereka pasti akan ketakutan ketika dibentak oleh interogator dan akan mengakui semua hal yang tidak dilakukan.Akan tetapi Sinta memiliki jiwa yang keras kepala di balik penampilannya yang lemah, dia tidak akan mengakui apa pun yang tidak pernah dilakukannya bahkan menodongkan pisau di lehernya sekalipun.Dani sedikit mengerutkan bibirnya, poin yang satu ini pe

...Sepanjang minggu itu adalah terjadi banyak perubahan di perusahaan. Ada arus orang yang masuk dan keluar tanpa henti. Beberapa departemen memiliki rekan baru dan banyak orang yang dengan sedihnya meninggalkan barang-barang pribadi mereka.Beberapa orang telah dipromosikan dan beberapa orang diturunkan dan manajemen puncak kedua partai bersaing untuk mendapatkan hak dan kepentingan mereka.Perusahaan telah menjadi medan perang tanpa gencatan senjata dan pertempuran berlangsung sengit.Para karyawan sedang membersihkan ruang kantor baru, mengatur tempat duduknya dan mengenal lingkungan sekitar. Tiba-tiba, sebuah suara yang tajam dan marah memecah kesunyian di sini."Kenapa!"Semua orang tercengang dan melihat ke atas.Suara itu datang dari kantor direktur.Raut wajah Widia berubah karena kesal dan dia memprotes dengan keras, “Kenapa aku harus diberhentikan! Aku telah bekerja keras untuk perusahaan selama beberapa tahun ini tanpa imbalan apa pun, tetapi sekarang diberhentikan atas per

Dani tampak percaya diri dan matanya berbinar ketika menyebut Sinta. "Sinta bukanlah wanita biasa, dia bisa menangani banyak hal dan sangat tenang saat menghadapi peristiwa besar!""Jadi aku akan mengatur tempat duduk untuknya di tengah auditorium, sehingga dia bisa melihat dengan matanya sendiri bagaimana suaminya memukuli orang lain hingga babak belur!"Yah, dia pasti akan merasa kalau dani adalah pahlawannya yang tak tertandingi dan bangga padanya!Dani memikirkan Sinta dengan ekspresi berbeda di wajahnya dan sudut mulutnya terangkat tinggi, memperlihatkan senyuman penuh kebanggaan.Dia membuka pintu dan keluar dari kamar pribadi, bergegas pulang dengan tidak sabar.Billy menatap punggung Dani untuk waktu yang lama, lalu menatap Wilman dan Agus dengan tercengang, "Apakah dia salah minum obat?"“Persetan denganmu!” Dua orang lainnya akhirnya menghela napas lega. Mereka tidak lagi harus berpura-pura dan kembali ke watak aslinya, tertawa dan bercanda dengan Billy."Kalau kamu bertanya

Lukas juga mengenali Sinta dan wajahnya langsung berseri-seri."Kamu ... kamu adalah Santi! Wah, kebetulan sekali. Kenapa kamu bisa ada di sini?"Sinta menundukkan kepalanya sedikit, lalu mengatupkan bibirnya dan tersenyum dengan lembut.Dokter Lukas adalah orang yang mencomblanginya dengan Dani, tetapi dia tidak tahu kalau dialah orang yang telah menggantikan Santi menikah dengan pria tersebut.“Aku Sinta.” Dia menatap Lukas sambil tersenyum, “Ceritanya panjang, aku akan menjelaskannya padamu dengan perlahan nanti.”Lukas tertegun sejenak, lalu tersenyum lebar dan berkata, "Ah, tidak peduli Santi atau Sinta, kamu adalah putri dari Keluarga Wijoyo. Tidak sia-sia aku menjadi mak comblang!""Oh ya, bagaimana kabarmu dengan Dani? Sejak kalian pindah ke Kota Semarang, aku juga pergi ke sekolah kedokteran di Jakarta untuk melanjutkan pendidikanku selama beberapa waktu. Karena itu, kami jarang sekali berhubungan satu sama lain!"“Kami berdua sangat baik,” jawab Sinta menjawab dengan lembut,