Semua Bab Nikah Pengganti: Suamiku Adalah Kuadriliuner: Bab 71 - Bab 80

365 Bab

Bab 71 Apapun yang Dipakainya, Tetap Tidak Terlihat Seperti Pangeran!

Suasana di ruang perjamuan itu kembali riuh dan semua orang saling berbaur, seolah-olah kejadian tadi tidak pernah terjadi.Namun, masing-masing dari mereka mempergunjingkan Olivia dengan beberapa senyuman yang mengejek.Dani mengajak Sinta menari. Sinta tidak ahli dalam hal menari, tetapi Dani membimbingnya, sehingga tidak ada yang menyadarinya. Saat musik berakhir, dia pun mendapat banyak tepuk tangan.Olivia sangat marah hingga sekujur tubuhnya gemetar. Santi melirik Olivia, ekspresinya tidak terlalu bagus."Kamu tidak berguna!""Santi, kamu ....”"Bukankah kamu setiap hari memuji kehebatanmu dalam bergaul dengan sosialita kelas atas? Bukankah semua pria mengelilingimu?" Santi sangat marah, "Kamu bahkan tidak bisa menangani Dani! Saat dia mengatakan pernah membunuh seseorang, kamu langsung berubah menjadi pengecut! Nyalimu langsung menciut! Bukankah itu tidak berguna?”Olivia mengerucutkan bibirnya, merasa tidak puas.Olivia awalnya berjanji pada Santi, kalau Sinta akan mempermaluka
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Bab 72 Jangan Bermimpi Terlalu Muluk

Olivia memegang ponselnya dan memamerkannya pada orang-orang. Foto di layar memang foto Santi dan seorang pria."Kalian bahkan tidak mengenalnya, 'kan? Ini Tuan Hidayat! Santi pergi ke jamuan resepsi Tuan Hidayat!"“Apakah Tuan Muda ketiga keluarga Hidayat yang di Jakarta?”“Tentu saja! Dia adalah pangeran yang sesungguhnya!”Semua orang memandang Santi dengan iri.Semua orang tahu kalau Tuan Daniel dari keluarga Hidayat itu orang yang rendah hati. Sampai sekarang, dia belum pernah muncul di depan umum dan bahkan sangat sedikit orang yang pernah melihatnya.Apalagi Santi tidak hanya diundang ke makan malam keluarga Hidayat, tetapi juga berfoto bersama Tuan Hidayat. Itu merupakan suatu kehormatan besar.Dalam sekejap, orang-orang pun mulai kagum dan menyanjung Santi.Santi merasa sedikit gelisah, dia tidak ingin Olivia publikasikan, tetapi melihat tidak ada orang yang mengungkap kebohongannya, dia pun mulai terbawa suasana kekaguman semacam ini dengan tenang.Jadi walaupun sebenarnya Si
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-22
Baca selengkapnya

Bab 73 Kondisinya Tiba-Tiba Menjadi Sangat Memalukan dan Ironis

Kekuatan dahsyat yang terpancar dari pria ini membuat Fajar, yang telah melihat banyak orang, sedikit terkejut.“Pak Suseno, lihat!” Seseorang melangkah maju dan menyerahkan telepon padanya, “Ini adalah foto Nona Wijoyo bersama Tuan Hidayat!”“Apa ini yang barusan kalian diskusikan?”"Ya!"Fajar mengangkat kepalanya dan menatap Santi.Santi tetap tenang dan terus bersikap sombong.Awalnya, Fajar tersenyum sopan, tetapi sudut bibirnya membeku setelah tersenyum."Nona Wijoyo," Fajar memandang Santi, "apakah kamu yakin ini Tuan Hidayat?"Hati Santi terguncang dan dia menatap Fajar dengan sedikit gugup."Ini .... Kenapa tidak?" Santi memaksakan diri untuk tetap tenang. Lagi pula, tidak ada yang pernah melihat wajah asli Daniel Hidayat.Setidaknya, di pesta kecil ini tidak ada yang pernah."Oh, hari itu adalah jamuan resepsi Tuan Hidayat. Seluruh keluarga kami diundang ke Jakarta." Santi dengan santai membuka tangannya untuk memperlihatkan kuku kristal yang baru dibuat dan melirik ke arahny
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

Bab 74 Jalan Beringin

“Kalian … kalian semua diam!”Santi menjadi sangat marah dan berbalik lari. Namun, sepatu hak tingginya secara tidak sengaja membuat kakinya terkilir dan dia meringis kesakitan.Sinta berdiri di samping Santi, melihat wajah Santi dengan dingin.Semua itu salahmu sendiri.Sinta mengerucutkan bibirnya. Dia tidak bersimpati pada Santi. Akan tetapi nama belakangnya juga Wijoyo dan di mata orang luar, dia dan Santi sama.Punya keluarga seperti ini, bagaimana bisa tidak malu?Sebelum Santi pergi, dia menatap tajam ke arah Sinta, giginya mengertak.Fajar tersenyum tipis dan memandang semua orang, "Itu adalah kesalahpahaman. Ayo kita lanjutkan!"Perjamuan berlanjut lagi, tetapi Sinta sedang tidak dalam suasana hati yang menyenangkan, saat hendak berbalik, dia tiba-tiba mendengar Fajar memanggilnya dari belakang."Nona Sinta, mohon tetaplah di sini."Sinta tidak punya pilihan selain berbalik dan menyapa Fajar.Fajar memperhatikan kalau Sinta masih mengenakan cincin zamrud di tangannya, matanya 
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

Bab 75 Tuan Hidayat Ini Pasti Berkepala Botak

Dani juga terkekeh dan menjabat tangan Sinta."Ya, benar untung besar."Pasangan suami istri ini sangat kompak dan Fajar pun tidak bertanya lagi, jadi dia mencari alasan dan pergi meninggalkan Dani dan Sinta.Setelah menghabiskan waktu lama, Sinta akhirnya menarik Dani dan menyelinap keluar melalui pintu kecil di sebelahnya. Mereka berdua berjalan di jalan setapak di halaman belakang hotel. Bulan bersinar terang di malam hari dan bintang-bintang sangat jarang terlihat. Udara dipenuhi dengan wangi bunga dan tanaman khas musim ini. Angin sejuk bertiup menerpa wajah mereka, membuat orang merasa santai dan bahagia.Ada juga kunang-kunang yang beterbangan melintasi rerumputan, berkelap-kelip, menggema di langit malam yang berwarna biru tua.Sinta tersenyum dan menyandarkan kepalanya di bahu Dani. Keduanya berjalan perlahan, menikmati waktu luang dan keheningan yang langka ini.“Tadi kenapa kamu mengatakan seperti itu?” tanya Dani tiba-tiba.Sinta terkejut dan menjawab dengan lembut, "Kamu p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

Bab 76 Aku Tidak Yakin Siapakah Orang Itu

Wajah Dani bertambah dua garis gelap di wajahnya, “... Sayang, bukankah kamu sudah setuju untuk tidak menyebut nama Tuan Hidayat?" ...Fajar sedang menunggu di luar klub pribadi Herman Hidayat.Klub ini terletak di kaki Gunung Gede Pangrango dan letaknya sangat tersembunyi. Selain dihalangi oleh tanaman berdaun lebar yang lebat, juga terdapat deretan pengawal pribadi berbaju hitam dan berkacamata hitam yang menatap segala sesuatu yang terjadi disekitarnya dengan wajah tanpa ekspresi.Entah sudah menunggu berapa lama, akhirnya seseorang keluar dan dengan sopan mengundang Fajar masuk.Herman baru saja selesai berendam di pemandian air panas dan sedang bersandar di kursi santai yang empuk. Seseorang sedang berlutut di sampingnya untuk memijatnya.Begitu Fajar masuk, dia mencium bau cerutu yang bermutu bagus.“Tuan Herman, ini … apa ini cerutu Cohiba yang dibawa kembali dari Kuba?”“Ha, hidungmu bagus!” Herman melirik ke samping, mengangkat dagu dan meminta anak buahnya memberikan bangku 
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-23
Baca selengkapnya

Bab 77 Menjadi Seorang Pemimpin Tidaklah Semudah Itu

"Tapi Tuan Herman, saya menemukan ....”Fajar ingin memberi tahu Herman tentang cincin zamrud, tetapi di tengah pembicaraan, telepon Herman berdering. Salah seorang bawahannya itu menyerahkan telepon padanya dan memberi peringatan pada Fajar, Fajar segera tutup mulut.Herman berdiri perlahan untuk menjawab telepon dan kembali setelah beberapa saat.Setelah kembali, dia menatap Fajar dengan dingin dan berkata, "Kamu pergilah."“Tuan Herman?”“Daniel ada di Manchester, Inggris!" Herman benar-benar tidak sabar, "Saya akan pergi ke London besok dan terbang ke Paris lusa! Di mana kamu menemukan informasi ini!"Dia melemparkan semua informasi tentang Dani ke udara dan halaman-halamannya tersebar seperti kepingan salju.Fajar terkejut dan kemudian anak buah Herman menunjukkan padanya sebuah video. Orang dalam video tersebut membelakangi kamera, namun tidak sulit untuk melihat bahwa orang tersebut berpakaian sangat elegan.Latar belakang gambar tersebut adalah Albert Square yang menjadi landma
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

Bab 78 Motif Tersembunyi

“Kamu tidak tahu?” Anna tertegun, lalu memberitahunya dengan tatapan serius, “Ini tentang kamu dan Pak Suseno. Beberapa orang mengatakan kalau Pak Suseno sepertinya kerasukan saja. Dia menandatangani kontak pembelian denganmu dan memaksa mendorongmu naik jabatan ini."Sinta juga tercengang.Kalau dipikir-pikir baik-baik, sepertinya ada rumor seperti itu. Lagi pula Fajar juga memang sangat aneh, dia membuat lima pesanan berturut-turut dan secara khusus meminta untuk bekerja sama dengan Sinta.Dengan catatan cemerlang, bagaimana mungkin Sinta tidak dipromosikan?Akan tetapi ....“Proyek kerja sama dengan Pak Suseno sebenarnya bermanfaat bagi kedua belah pihak,” gumam Anna, “Tapi aku tidak mengerti kenapa dia bersikeras memintaku untuk bekerja sama.”“Kalau begitu mereka harus menghargai kemampuanmu!” Anna menepuk pundak Sinta, “Jangan terlalu banyak berpikir. Aku kira rumor ini mungkin datang dari mulut Widia. Dia telah kehilangan kekuatan dan dia tidak memiliki kemampuan. Dia pasti cemb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

Bab 79 Rela Dijebak Wanita Seimut Sinta

Sinta mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pada Dani semua pesan yang dikirim Fajar baru-baru ini.“Dari luar, Fajar menyapaku, tapi kenyataannya, Fajar ingin menanyakan tentangmu di setiap kalimat." Sinta sangat pintar, "Juga, saat aku dipromosikan menjadi supervisor, dia menandatangani lima kontrak pembelian secara berturut-turut, yang benar-benar menarik perhatiani perusahaan. Ya! Dia hanya memiliki satu tujuan dalam membantu kinerjaku, yaitu mendapatkan informasimu."Dani menyipitkan matanya, sudah mengetahui sesuatu di hatinya.Ketika dia melihat Fajar saat makan malam hari itu, dia menjadi curiga, terutama ketika Fajar sangat tertarik dengan cincin di tangan Sinta, yang membuatnya semakin waspada.Dari sudut pandang ini, Fajar mungkin adalah orangnya Herman.Dani mendengkus. Paman Kedua ini terlalu tidak sabar. Bahkan jika dia menemukan seseorang untuk mengawasinya, dia tidak perlu menemukan seseorang yang bisa mengekspos dirinya dengan mudah! Akan tetapi jika Herman tahu kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya

Bab 80 Kamu Tidak Bisa Menyembunyikan Identitasmu Selamanya

Dani menatap Sinta dan memberikan ciuman lembut di dahi mulus Sinta.“Sayang, tahukah kamu kalau dalam olahraga seperti tinju, apa yang paling perlu dilakukan para atlet sebelum bertanding?”Mata Sinta yang berair, penuh keraguan dan dia hanya menggelengkan kepalanya.Dani tersenyum jahat dan membisikkan dua kata di telinganya dengan suara rendah, “Pantang menyerah."Sinta tercengang."Jika kamu terlalu memanjakan diri sendiri sebelum pertandingan dan tangan serta kakimu akan menjadi lemah di atas ring, kamu pasti akan kalah dalam pertarungan ini."“Jadi semua ini salahmu.” Dani memandang Sinta dan dengan lembut memainkan daun telinganya yang memerah, “Aku tidak bisa menahan ketika aku melihatmu dan kita tetap bersama setiap hari … Bagaimana aku bisa mengendalikan hasrat keinginan ini?”"Kamu ....”Sinta memelototi Dani dengan genit, mata besarnya yang indah dipenuhi air.Dari sejak zaman dulu hingga sekarang, terlihat jelas kalau laki-laki memiliki pengendalian diri yang buruk, tetapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-09-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
37
DMCA.com Protection Status