Semua Bab Terjerat Cinta Fotografer Pribadiku: Bab 41 - Bab 50

120 Bab

Bab 41

Ansel menatap Clara dengan penuh antisipasi. Gadis itu tersenyum menggodanya. Menjalankan jemarinya di sekujur tubuh Ansel dan membuat bagian bawahnya terasa berdesir.Barulah sejenak menggoda Ansel, Clara tertawa kecil. "Argh! Kamu mau kemana, Clara?" Tanya Ansel geram karena Clara yang pergi meninggalkannya."Sabar Ansel, aku harus menyambut penonton kita dulu." Balas Clara sembari duduk di depan komputernya.Sepersekian detik kemudian, Clara memulai siaran langsungnya. Wajah dan bibirnya seketika berubah menjadi terlihat seksi dan sensual. Persona Kitti Bae miliknya kembali muncul ke permukaan."Halo, teman-teman. It's me, Kitti Bae! Apakah kalian merindukanku?" Sapa Clara pada para penontonnya.Barulah beberapa detik siaran langsungnya dimulai, tapi jumlah penontonnya sudah melesat ke angka ratusan. Sebuah pencapaian luar biasa untuk Clara yang baru menjadi live streamer selama empat bulan. Para penonton hari ini langsung bersorak semarak melihat Clara yang tampil lebih berani d
Baca selengkapnya

Bab 42

Clara terkekeh pelan. Matanya menatap Ansel dengan sendu. Ia lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Ansel."Kamu menyukainya?" Tanya Clara pelan.Ansel mengangguk mantap. Tentu saja, walaupun ia terikat tak berdaya, ada sensasi lain yang membuat pengalaman ini terasa sangat menyenangkan. Dan Clara sungguh pandai membuat Ansel kelonjotan dengan permainannya."Mmm, aku sangat menyukainya. Mungkinkah aku mendapatkan ronde dua?" Balas Ansel terkekeh pelan.Clara mencubit batang hidung Ansel sambil tertawa."Dasar kamu ini, Ansel." Jawab Clara dengan manja.Gadis itu lalu memperhatikan reaksi para penontonnya. Rata-rata meneriakkan ingin meminta tontonan lain yang lebih panas. Mereka tampaknya benar-benar menyukai aksi Clara hari ini."Kalian ingin melihat sesuatu yang lebih gila?" Goda Clara ke arah kamera."Iya! Kamu belum menunjukkan aksi puncakmu malam ini Kitti Bae!""Kami butuh pertunjukan lain!"Clara tertawa pelan."Kalian benar-benar menakjubkan, teman-teman!" Ujar Clara sambil mena
Baca selengkapnya

Bab 43

Clara mengamati statistik video terakhirnya bersama Ansel. Hasilnya sangatlah menakjubkan. Siapa yang menyangka video itu akan masuk ke dalam Top 10 video paling banyak ditonton di platform tersebut?Dan karena itu pula, pelanggan di kanal milik Clara melesat jauh naik ke atas. Dalam sekejap Clara seolah jadi superstar di dunia maya. Clara bersorak senang. Apalagi setelah matanya membaca nominal uang yang tertera disana."Wah! Gila! Ini luar biasa sekali!" Seru Clara senang.Karena suasana hatinya yang sedang baik, Clara ingin sekali mentraktir Ansel. Bagaimanapun juga Ansel adalah rekan kerjanya dan berkat Ansel pula kanalnya bisa berkembang sepesat ini. Clara mengirimkan pesan singkat kepada Ansel menanyakan keberadaannya. Dan Ansel secepat kilat membalasnya. Mengatakan bahwa dia berada di kafe depan kampusnya."Memangnya kenapa?" Ansel bertanya dalam pesan singkat tersebut.Karena Clara ingin membuat kejutan untuk Ansel, ia tidak ingin memberitahukan alasannya bertanya hal tersebu
Baca selengkapnya

Bab 44

"Baby, makanlah ini. Aku sudah memasakkannya untukmu."Ansel mendelik melihat ke arah Clara. Sejak pertemuannya dengan Elsa tadi siang, Clara tak henti-hentinya menggoda Ansel dengan panggilan Baby. Bukannya Ansel membencinya, tapi Ansel sadar benar Clara memanggil Ansel seperti itu hanya untuk mengerjainya. Bukan karena Clara benar-benar mencintai Ansel."Kumohon, hentikanlah, Clara. Aku benci mendengarnya." Ucap Ansel sebal.Clara berpura-pura kaget."Benarkah? Maafkan aku, Baby. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Kamu mau kan memaafkanku, Baby?" Goda Clara tanpa henti.Ansel benar-benar kesal. Ia memutuskan untuk pura-pura merajuk agar Clara menghentikan candaannya. Melihat bibir Ansel yang mengerucut, Clara makin tertawa lebar. Perutnya bahkan sampai kram karena menertawai Ansel."Astaga, kenapa kamu begitu membencinya, Ansel? Elsa sepertinya gadis yang baik kok." Ujar Clara sembari duduk di sebelah Ansel.Ansel mendengus sebal. Rasanya tidak mungkin jika ia berteriak kepada Clara
Baca selengkapnya

Bab 45

Clara duduk dengan tenang. Di hadapannya, gadis berambut cokelat yang kemarin ia temui tengah duduk disana. Elsa mengirimkan pesan padanya semalam. Ia meminta Clara untuk bertemu dengannya karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.Tangan Clara meraih latte miliknya. Ia meneguk minuman itu sedikit dan kembali meletakkan gelas tersebut."Jadi kenapa kamu ingin menemuiku, Elsa?" Tanya Clara penasaran.Elsa tersenyum tipis. Ia lalu mencondongkan tubuhnya ke arah Clara sambil menatap lurus gadis itu."Aku ingin meminta bantuanmu, Clara. Karena kamu adalah sahabat Ansel, aku rasa kamu adalah orang paling tepat yang bisa membantuku." Ujar Elsa serius.Clara menegakkan tubuhnya yang bersender. Ia memperhatikan gadis di depannya dengan saksama. Clara lalu melipat tangannya di depan dada. Memasang wajah ingin tahu."Membantu bagaimana?" Tanya Clara bingung."Kamu taju kan, aku sangat menyukai Ansel. Sangat-sangat menyukainya. Dan aku rasa Ansel juga menyukaiku, Clara." Ujar Elsa sungguh-sungg
Baca selengkapnya

Bab 46

"Apakah kamu mau ikut ke apartemenku malam ini?"Nick bertanya pada Clara saat mereka tengah berjalan pulang dari kencan. Clara mengangkat wajahnya dan menatap Nick bingung."Maksudmu, Nick?" Tanya Clara tidak mengerti."Apa kamu mau ikut ke apartemenku sekarang? Kamu tahu kan, ini sekarang baru jam delapan malam. Masih terlalu cepat untuk pulang. Yah, mungkin kita bisa menonton Netflix misalnya." Ujar Nick lagi sambil mengedikkan bahunya.Clara tertawa. Kenapa kekasihnya tiba-tiba menjadi pemalu seperti ini?"Astaga, Nick. Kenapa kamu menjadi gugup seperti itu? Ayo, kita ke apartemenmu sekarang." Ajak Clara bersemangat. Tangannya langsung meraih Nick dan menggandengnya.Lalu Clara menoleh ke belakang, melihat ke arah kekasihnya dengan tatapan bingung."Tapi dimana apartemenmu?" Tanya Clara sambil tersenyum malu.Nick tertawa lebar. Rasanya gemas sekali melihat Clara yang tampak bingung itu. Nick langsung mencubit pipi Clara pelan. Ia tidak bisa menahan kelucuan itu untuk dirinya send
Baca selengkapnya

Bab 47

Clara masuk ke sebuah kamar dengan sentuhan monokrom yang sangat kental. Warna hitam, putih, dan abu-abu dominan menghiasi kamar itu. Khas kamar pria lajang sekali. Tapi kamar itu sangat besar. Bahkan terlalu besar untuk ditempati seorang diri."Ini kamarmu, Nick?" Tanya Clara tak percaya.Nick mengangguk mantap."Tentu saja. Sini ikut aku, akan kutunjukkan sesuatu yang lebih menakjubkan." Ajak Nick sambil menggandeng tangan Clara untuk masuk ke kamarnya.Clara dengan patuh mengikutinya. Nick lalu mengajaknya ke balkon kamarnya. Dari balkon itu, sebuah pemandangan menakjubkam tersaji disana. Pemandangan laut lepas Singapura dengan patung Merlion sebagai pemanisnya. Clara berdecak kagum. Membayangkan betapa eksklusifnya apartemen ini."Wah ini gila. Luar biasa, Nick! Bagaimana mungkin kamu bisa tinggal di apartemen sebagus ini?" Seru Clara kagum."Bisa dikatakan aku ini pewaris keluarga yang kaya?" Canda Nick sambil tertawa. Tapi Clara malah terbelalak mendengarnya."Tidak. Bukan seper
Baca selengkapnya

Bab 48

Seperti niat Nick pertama kali saat kencan hari itu dimulai, ia bertekad akan mengamankan posisinya di hati Clara selamanya. Dan itu akan ia lakukan malam ini. Jemari Nick menjelajah di setiap lekuk wajah Clara. Ia lalu memasukkan dua jarinya ke mulut Clara. Dan gadis itu secara naluriah menghisapnya. Matanya menatap sensual ke arah Nick. Membuat pria itu makin memuncak birahinya.Nick memposisikan kejantanannya yang sudah tegang sejak tadi tepat di depan bagian intim Clara. Clara membuka kakinya dengan lebar, memberikan jalan bagi Nick untuk melakukan penetrasi dengan mudah. Dalam sekali percobaan, milik Nick berhasil masuk dan memenuhi bagian bawah Clara. Keduanya mendesah nikmat karena sensasi itu."Ahhh..."Setelah miliknya dapat menyesuaikan di dalam bagian intim Clara, Nick mulai menggerakkan panggulnya dalam gerakan yang mulus dan nikmat. Seolah memang ingin menggoda dan menjamah seluruh bagian dalam kewanitaan Clara. Nick bergerak dengan dalam dan perlahan. Membuat Clara meng
Baca selengkapnya

Bab 49

"Clara, aku pulang."Ansel langsung menyapa Clara begitu ia menginjakkan kaki di apartemennya. Hari ini ia sangat sibuk seharian dan tidak sempat pulang untuk menemui Clara. Mau bagaimana lagi? Kuliah Ansel sudah mencapai penghujung semester dan tugasnya semakin menumpuk. Mau tidak mau ia harus menghabiskan waktu lebih banyak di kampus daripada di rumah.Namun malam itu suasana terasa sangat berbeda. Apartemennya sangat hening. Padahal biasanya Clara akan sibuk di dapur atau menonton Netflix saat ini. Ansel mencari Clara ke setiap ruangan di rumahnya namun ia tak kunjung menemukan gadis itu.Ansel segera meraih ponselnya dan mencoba menghubungi Clara. Tapi yang ia dapat sebagai jawaban hanyalah suara operator yang menyatakan bahwa si pemilik nomor tidak bisa dihubungi. Ansel berdecak kesal sembari menatap layar ponselnya. Pikirannya menerka-nerka kemana Clara pergi."Kemana Clara sebenarnya?" Gumam Ansel dengan tetap menghubungi Clara berkali-kali.Malam itu, Ansel terjebak dalam suas
Baca selengkapnya

Bab 50

Elsa melambaikan tangannya dengan semangat saat matanya menangkap sosok Clara. Tentu saja, untuk mendapatkan Ansel bukankah sudah seharusnya bagi Elsa untuk dekat dengan sahabatnya juga?Clara tampak kaget bertemu dengan Elsa di tempat itu. Gadis itu tersenyum kikuk saat Elsa berjalan menghampirinya dengan senyum lebar. Clara sudah bisa memperkirakan apa yang akan dibicarakan Elsa. Apalagi kalau bukan tentang Ansel."Hai, Clara! Menyenangkan sekali bisa bertemu denganmu disini!" Seru Elsa bersemangat.Clara hanya tertawa canggung. Bahkan tanpa dipersilahkan oleh Clara pun Elsa langsung mengambil tempat duduk di hadapannya. Seolah ingin membicarakan sesuatu yang teramat penting."Apa kabarmu, Clara?" Tanya Elsa dengan ceria.Clara hanya menjawab seadanya. Tidak mungkin rasanya jika ia harus menceritakan pada Elsa bahwa ia habis bertengkar dengan Ansel kan?"Ya begitulah. Baik-baik saja kurasa." Balas Clara sambil tetap mengunyah burgernya.Elsa lalu tersenyum sembari memberikan isyarat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status