"Baby, makanlah ini. Aku sudah memasakkannya untukmu."Ansel mendelik melihat ke arah Clara. Sejak pertemuannya dengan Elsa tadi siang, Clara tak henti-hentinya menggoda Ansel dengan panggilan Baby. Bukannya Ansel membencinya, tapi Ansel sadar benar Clara memanggil Ansel seperti itu hanya untuk mengerjainya. Bukan karena Clara benar-benar mencintai Ansel."Kumohon, hentikanlah, Clara. Aku benci mendengarnya." Ucap Ansel sebal.Clara berpura-pura kaget."Benarkah? Maafkan aku, Baby. Aku tidak akan mengulanginya lagi. Kamu mau kan memaafkanku, Baby?" Goda Clara tanpa henti.Ansel benar-benar kesal. Ia memutuskan untuk pura-pura merajuk agar Clara menghentikan candaannya. Melihat bibir Ansel yang mengerucut, Clara makin tertawa lebar. Perutnya bahkan sampai kram karena menertawai Ansel."Astaga, kenapa kamu begitu membencinya, Ansel? Elsa sepertinya gadis yang baik kok." Ujar Clara sembari duduk di sebelah Ansel.Ansel mendengus sebal. Rasanya tidak mungkin jika ia berteriak kepada Clara
Baca selengkapnya