Semua Bab Cinta yang Candu: Gairah Panas sang Presiden: Bab 191 - Bab 200

674 Bab

Bab 191

Shawn berkata dengan kesal, "Aku masih ada urusan lain. Sebaiknya kamu juga kembali bekerja."Namun, Caroline masih pantang menyerah dan melanjutkan, "Kakek itu seorang senior. Kalau dia menyuruh kita pulang, seharusnya ....""Nanti, aku akan jelaskan padanya secara pribadi." Shawn sudah tidak ingin melanjutkan obrolan ini. Dia pun bangkit dari kursinya dan berjalan ke ruang rapat.Caroline buru-buru mengejarnya dan bertanya, "Kenapa kamu bersikap begitu dingin terhadapku?"Shawn mengerutkan keningnya, lalu menoleh ke arah Caroline dan menjawab, "Kenapa? Selain mengatur pekerjaan untukmu, apa aku masih harus bertanggung jawab padamu seumur hidup?"Caroline pun terdiam. Kemudian, dia buru-buru menjelaskan, "Bukan begitu. Kakek bilang, giok itu diberikan oleh gadis yang pernah menolongmu dulu. Itu berarti gadis itu adalah aku. Biarpun memori itu sudah nggak begitu jelas lagi di benakku, aku ingat aku memang pernah menyelamatkan seseorang yang tenggelam waktu kecil. Apa kamu nggak merasa
Baca selengkapnya

Bab 192

Kesadaran Yvonne sudah pulih sedikit, tetapi matanya masih terasa sangat berat dan tidak bisa dibuka. Dia tidak sanggup melawan kegelapan yang menyelimutinya dan akhirnya kehilangan kesadaran lagi.Melihat Yvonne masih belum sadar, Shawn pun merasa lega. Jika sudah sadar, Yvonne pasti tidak akan diam saja.Saat memikirkan hal ini, ekpsresi Shawn pun berangsur-angsur menjadi muram. Dia bahkan merasa kesal saat melihat gaun pengantin yang dikenakan Yvonne. Begitu memikirkan Yvonne berdandan begitu cantik demi pria lain, Shawn sudah sepenuhnya murka.Shawn pun mengulurkan tangannya untuk membuka gaun pengantin yang dikenakan Yvonne. Saat melihat tubuh telanjang Yvonne, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak mengecup bibir indah Yvonne. Kemudian, dia menutup tubuh Yvonne dengan selimut dan berjalan keluar dengan membawa gaun pengantin itu.Setelah menutup pintu kamar, Shawn memberikan gaun pengantin itu kepada penjaga pintu dan memberi perintah, "Buang baju ini!""Baik!" Penjaga pintu itu
Baca selengkapnya

Bab 193

"Kamu yang sudah kehilangan Kakak, tapi malah menyuruh kami untuk membantumu mencarinya? Kamu sudah beruntung aku nggak memperhitungkan masalah ini denganmu!" ujar Niko dengan marah.Harvey berkata dengan santai, "Nggak peduli kalian percaya atau nggak, Yvonne memang diculik orang. Kalau mau lebih cepat menjemput Dio pulang, kalian harus membantuku mencari Yvonne. Setelah menemukan Yvonne, aku pasti akan menyerahkan Dio kepada kalian. Menurutku, orang yang menculik Yvonne adalah Shawn. Tapi, aku nggak punya bukti ataupun petunjuk.""Kalau kalian bisa mendapatkan bukti atau petunjuk dari Shawn, aku akan langsung menyerahkan Dio kepada kalian begitu aku menemukan Yvonne. Gimana?" usul Harvey."Harvey, apa kamu rasa Yvonne akan menyukai kamu yang mengancamnya? Dia itu seorang ibu yang rela mengorbankan dirinya demi anaknya. Dia pasti membencimu karena sudah menculik anaknya!" bentak Samantha.Harvey tidak peduli. Lagi pula, dia sudah siap menerima konsekuensi ini dari awal. Namun, dia aka
Baca selengkapnya

Bab 194

Samantha menjelaskan, "Lihat saja, dia lagi punya konflik dengan wanita lain. Apa mungkin dia masih punya waktu untuk menculik Yvonne? Mungkin Yvonne memang sudah kabur seperti kata-katamu."Samantha mengira dirinya sangat mengerti laki-laki. Mungkin karena sudah menikah dengan pria yang mengkhianatinya, dia pun merasa semua pria tidak setia. Apalagi pria seperti Shawn yang bisa mendapatkan apa pun yang dia mau. Wanita yang ingin mendapatkannya pasti sangatlah banyak. Jadi, mana mungkin Shawn menculik Yvonne demi menghentikan pernikahannya?Jika perasaan Shawn terhadap Yvonne memang tulus, Shawn tidak mungkin menceraikan Yvonne. Jika mereka berdua saling mencintai, kenapa Yvonne menyembunyikan tentang Dio dari Shawn? Sangat jelas bahwa Shawn adalah pria yang tidak berperasaan. Oleh karena itu, Yvonne baru memutuskan untuk menikahi Harvey demi Dio.Saat memikirkan hal ini, Samantha tiba-tiba menyadari sesuatu dan berkata, "Yvonne nggak mungkin kabur sendiri dan menelantarkan Dio!""Mung
Baca selengkapnya

Bab 195

Akhir-akhir ini, keadaan Graham kurang bagus. Jackal sudah mengakui perbuatannya, tetapi dia juga diancam oleh orang lain. Jadi, Graham pun bersimpati kepadanya.Namun, Graham memisahkan Yvonne dan Graham akibat hasutan Jackal. Awalnya, Graham ingin mencari seseorang yang bisa menjaga Shawn dan memberikan Shawn perasaan memiliki keluarga. Namun .... semuanya malah menjadi berantakan.Graham tidak berani membayangkan, apabila Shawn tahu bahwa Graham dan Jackal yang sudah memisahkannya dengan Yvonne, juga menyebabkan anaknya diculik, bagaimana Shawn akan memperlakukannya? Mungkin sedikit rasa hormat dan kasih sayang yang dirasakan Shawn terhadapnya akan langsung sirna. "Haih, apa yang harus aku lakukan kelak?" Graham masih belum pikun. Bagaimanapun juga, Jackal sudah bekerja begitu lama untuknya dan juga sangat setia. Dia tidak mungkin menjatuhkan hukuman berat kepadanya karena masalah ini.Jackal memberi hormat pada Graham sambil berkata, "Tuan, bagaimana kalau aku mengakui kesalahanku
Baca selengkapnya

Bab 196

Saat ini, keadaan Graham sedang tidak begitu bagus. Namun, dia masih harus menghibur Caroline yang menangis. Dia mau tak mau merasa agak kesal. Hanya dari poin ini saja, dia merasa Yvonne jauh lebih baik daripada Caroline.Wanita yang lemah dan manja memang bisa mendapat simpati orang. Namun, jika terlalu lemah dan manja, dia malah akan jadi menyebalkan."Kakek, bukannya kamu yang mau menjodohkan aku dengan Shawn?" tanya Caroline dengan terisak. Graham menekan kekesalannya dan berkata, "Duduk dulu."Jackal terlebih dahulu memberi peringatan pada Caroline, "Kalau ada masalah, katakan yang jelas. Jangan sambil nangis begitu. Kami nggak bisa dengar jelas kamu ngomong apa."Caroline melirik Jackal, lalu melirik Graham. Meskipun Graham tidak menunjukkan ekspresi marah, dia juga tidak seramah biasanya. Caroline pun segera mengerti maksud baik Jackal dan buru-buru menyeka air matanya.Setelah menenangkan diri sejenak, Caroline berkata, "Kakek, Shawn sudah memindahkan aku ke perusahaan cabang
Baca selengkapnya

Bab 197

Graham sudah sadar, semakin dia berusaha mengendalikan Shawn, hubungan mereka akan semakin renggang."Kakek, apa maksudmu? Apa kamu sudah nggak mau menghiraukanku?" Caroline menyadari ada yang tidak beres.Graham berdesah, "Aku sudah tua. Bantuan yang bisa kuberikan padamu sangat terbatas. Kalau kamu mau bersama Shawn seumur hidup dan membuatnya menyukaimu, bukannya kamu juga harus mengandalkan kemampuanmu sendiri? Mana bisa kamu terus-menerus meminta bantuanku begitu ada sedikit masalah?"Caroline menggigit bibirnya dengan sedih."Kalau kamu bertemu bahaya atau terluka dalam perjalanan ke perusahaan cabang, bukannya kamu bisa nggak masuk kerja untuk sementara? Ulurlah sedikit waktu, lalu pikirkan cara penyelesaiannya." Graham sudah mengutarakan maksudnya dengan sangat jelas. Sisanya hanya bergantung pada Caroline sendiri. Dia melanjutkan, "Aku sudah capek, kamu pulang saja."Caroline pun tersadar dan berkata, "Kedatanganku hari ini sudah mengganggu istirahat Kakek ya? Maaf, aku datang
Baca selengkapnya

Bab 198

Jackal sudah bekerja begitu lama di Keluarga Jamison. Jadi, Graham tentu saja memercayainya. Namun, setelah masalah kali ini, kepercayaan itu sedikit banyaknya sudah goyah. Ini juga merupakan cara Graham untuk menguji Jackal. Graham berharap Jackal memang melakukan hal ini karena diancam, bukan karena alasan lain....Di Kompleks Rose.Setelah efek obat penenang sudah habis, Yvonne pun tersadar. Namun, berhubung tangan dan kakinya diikat, dia tidak bisa bergerak. Ditambah dengan efek samping obat penenang, seluruh tubuhnya juga tidak bertenaga. Dia tidak tahu siapa yang menculiknya dan hanya bisa berteriak, "Ada orang nggak? Aku lapar."Namun, tidak ada yang menyahutnya.Sebelum pergi, Shawn sudah berpesan pada penjaga rumah untuk meneleponnya apabila Yvonne sudah sadar. Mereka dilarang masuk ke kamar Yvonne dan juga tidak boleh memedulikan Yvonne meskipun dia berteriak.Setelah mendengar suara Yvonne, penjaga rumah pun menelepon Shawn.Saat ini, Shawn sedang rapat di sebuah ruang rapa
Baca selengkapnya

Bab 199

Selama ini, Shawn selalu bersikap sombong. Harga dirinya yang tinggi itu tidak mungkin mengizinkannya untuk terus mengganggu seorang wanita yang akan menikah dengan orang lain.Menurut Yvonne, orang yang paling mungkin menculiknya adalah Roger. Sebenarnya, tidak ada dendam di antara mereka. Hanya saja, Roger pernah mengatakan bahwa Shawn sudah mencelakai Jolene. Jadi, Roger hendak memanfaatkan Yvonne untuk membalas dendam kepada Shawn.Yvonne pun tersenyum getir. Dia sudah bercerai dengan Shawn dan Shawn juga sudah memiliki pasangan baru. Jika Roger memang mau balas dendam, seharusnya dia menculik Caroline, bukan dirinya.Setelah itu, Yvonne menatap ke sekeliling ruangan. Dia sama sekali tidak merasa dirinya pernah datang ke tempat ini. Jendelanya tertutup, tetapi tirainya terbuka sedikit sehingga cahaya dari luar bisa masuk dan membuat ruangan ini menjadi sangat terang.Yvonne hanya mengedipkan matanya. Dia sudah tidak berniat untuk bergerak lagi. Apalagi, dia merasa sangat haus dan m
Baca selengkapnya

Bab 200

Keesokan paginya, Yvonne yang sudah terbangun langsung terkejut begitu melihat wajah yang berbaring begitu dekat dengannya."Shawn?" Meskipun berseru terkejut, suara Yvonne tidak kuat karena dia masih tidak bertenaga. Oleh karena itu, seruan Yvonne tidak membangunkan Shawn. Shawn baru tertidur saat menjelang pagi. Jadi, tidurnya masih sangat lelap.Yvonne menyadari bahwa tali yang mengikatnya sudah dilepas dan dirinya juga hanya mengenakan pakaian dalam. Dia pun merasa sangat terkejut. Apa Shawn yang melepas bajunya? Bajingan ini selalu mengambil keuntungan darinya setiap saat.Namun, untuk apa Shawn menculiknya? Apa Shawn begitu tidak ada kerjaan? Apa mungkin Shawn merasa dirinya bisa ditindas seenaknya? Yvonne benar-benar ingin langsung mencekik Shawn hingga mati. Sayangnya, saat ini, dia sedang tidak bertenaga dan tidak mampu melakukannya.Berhubung Shawn sedang lengah, Yvonne harus melakukan beberapa hal yang menguntungkan dirinya. Dia pun perlahan-lahan membuka selimutnya dan du
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
68
DMCA.com Protection Status