Freya merasa tidak nyaman dengan ucapan Desi, jadi dia pun berbisik, "Jangan bersikap seperti itu, Desi." "Gapapa, namanya juga anak-anak," ujar Aarav yang ternyata mendengar ucapan Freya. Freya mendesah pelan, mencoba meredam rasa kesalnya. “Memang anak-anak, tapi tetap saja kita harus mengajari mereka yang benar,” katanya, dengan nada sedikit lebih lembut namun tegas.Desi menoleh dengan tatapan bingung, merasa sedikit disalahkan. “Aku cuma bercanda, Ma. Tapi kalau dibuat untuk serius juga gapapa.” Gadis cantik itu mulai cengengesan. Aarav tersenyum, menepuk bahu Desi dengan lembut. “Tentu, candaan itu bagian dari tumbuh kembang anak. Tapi kita juga harus tahu batasannya.”"Kalau begitu Om Aarav pulang dulu," imbuhnya."Loh kok, buru-buru sih, Om. Padahal kita masih ingin bermain sama Om," ujar Desi tidak ingin Aarav pergi dari rumah kontrakan mereka."Om masih ada urusan penting, kapan-kapan Om janji akan bermain di sini," ujar Aarav memberikan senyuman."Baik, Om."Baik Desi ma
Read more