"Katakan, Mas. Kenapa dengan Bagas?" Kinanti mengguncang tubuh suaminya."Sabar, sayang. Bagas baik-baik saja. Dia hanya sedikit terguncang dengan kepergian dua kakaknya dan melihat kamu yang nggak sadar-sadar. Bagas ada di rumah sakit bersama Ummi. Kamu tenang, ya?" Gunadi terpaksa berbohong dan belum mengatakan kondisi Bagas yang sebenarnya. Khawatir Rumana syok."Besok pagi, tolong antarkan aku ke sana ya, Mas." Pinta Rumana masih khawatir."Maaf, Pak Gunadi. Saya lupa kalau Ibu Rumana baru siuman dan belum tahu tentang Bagas." Kyai Hambali menyesalkan ucapannya yang keceplosan."Ah, iya. Tidak apa-apa, Pak Kyai. Lagian cepat atau lambat, Rumana juga harus tahu. Karena dia Ibunya." Gunadi memaklumi."Baiklah, kami permisi, Ya Pak. Bu. Assalamualaikum." Pamit Kyai sebelum meninggalkan kamar Rumana."Walaikumsalam. Trimakasih banyak sekali lagi, Pak Kyai." Gunadi turut mengantarkan Kyai Hambali keluar. Dan meninggalkan Rumana serta bayinya sendiri. Di luar, ada Gus Zaki, Rasmadi, da
Read more