"Shafira. Maaf ,..."Satria menggandeng tangan Thika dan membawanya keluar rumah.Shafira melihat kepergian Satria, merasakan sakit yang mendalam, hatinya teriris perih, tangis pun tak terbendung lagi. Belum sembuh luka hatinya, sekarang Satria menambahkan lagi luka yang lebih dalam.'Kamu sungguh tega mas,' batin Shafira menahan kekecewaan.Srekh."Pergilah Thika. Masalah ini selesai, aku tak bisa membantumu lagi, selesaikan masalahmu sendiri.""Tapi Mas, kamu kan sudah berjanji untuk membantuku? Ya nggak bisa gitu dong Mas? Mana janjimu?" keluh Thika.Satria menatap tajam pada Thika dan berkata, "aku memang berjanji akan membantumu tapi belum juga aku tangani, kamu malah menambah masalah di hidupku. Untuk itu aku tak bisa memenuhi janjiku.""Pulanglah!"Satria berbalik hendak masuk rumah namun langkahnya terhenti saat mendengar isak tangis Thika."Hiks, hiks.""Kamu tega Mas Satria."Hati Satria bergetar, dilema antara memenuhi janji atau melupakannya.Melihat Thika menangis seperti
Read more