Home / Fantasi / HUKUMAN DEWA KEMATIAN / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of HUKUMAN DEWA KEMATIAN: Chapter 61 - Chapter 70

111 Chapters

Musuh Ada Di sekitar

"Mereka adalah majikanku, Paman," jawab si anak muda, membuat Paman yang bertanya langsung memberi anggukkan kepala. Entah apa arti anggukan kepala tersebut. Mungkin hanya sebagai jawaban tanpa ada maksud lain."Ya sudah, kalau majikan kamu mau berangkat bareng sama Paman, bilang sama mereka, nanti malam ke sini. Kita berangkat malam saja, biar pagi harinya kita sudah sampai di kota Jalla."Mendengar ucapan sang Paman, anak muda itu mengangguk. Karena anak muda itu datang ke tempat tersebut untuk menemui istri dari sang paman, maka dia meminta pamannya untuk mengajak anak muda itu masuk.Sosok tak terlihat yang sedari tadi memperhatikan interaksi paman dan anak itu, hanya mampu menunjukan sikap datar sampai dua orang itu hilang dari pandangannya. Sosok tersebut lantas berpikir sembari mengedarkan pandangan matanya ke arah lain."Berangkat malam? Memang malamnya kapan? Apa sebentar lagi?" gumam Dick, "ini aja udah hampir petang. Dasar, manusia, serba membingungkan."Tak lama kemudian,
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Masih Bisa Lolos

"Loh, mereka kemana? Apa mereka pergi?" Nano yang baru saja masuk ke dalam rumah, seketika merasa heran dengan keadaan rumah yang sudah sepi tanpa penghuni. Hanya ada suara televisi yang masih terdengar, dan hal itu sukses membuat Nano dan Mato kebingungan."Apa mereka pergi lagi, Tuan?" tanya Mato sambil melangkah mencoba mencari dua majikannya ke ruangan lain. "Memang mereka pergi kemana?" Nano malah bertanya balik. Dia memilih duduk sembari meraih remot untuk mematikan televisi."Ya aku kurang tahu, mungkin ada keperluan mendadak," Mato membalas dengan suara yang agak kencang Tanpa keduanya sadari, Jasuke dan Zano sebenarnya masih berada di sekitar tempat mereka. Saat ini keduanya berada di halaman depan sembari mencari sosok yang membuat cincin di jari Jasuke menyala. Karena sosok yang dia cari juga sedang menggunakan keahlian menghilang tubuhnya, jadi mereka tidak bisa saling melihat satu sama lain.Meskipun Jasuke, Zano dan Dick masih memiliki beberapa kekuatan dan keahlian l
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Menolong Lagi

Mendengar tawaran dari anak muda yang ada di sana, tiga sosok dewa tidak langsung memberi jawaban. Untuk sejenak, mereka saling pandang satu sama lain, membuat anak muda itu menatap ketiga majikannya dengan tatapan penuh tanya."Apa Tuan keberatan? Kalau keberatan ya tidak masalah. Aku hanya mencoba memberi saran, siapa tahu aja Tuan berminat pergi bareng Paman saya" Mato kembali berkata dengan tenang agar tiga sosok dewa yang menjadi majikannya, tidak merasa sungkan dan tidak enak hati."Sebenarnya itu usulan yang bagus," Jasuke memberi tanggapan, "Tapi kamu tahu kan, kalau kami juga harus memikirkan keselamatan keluarga kamu? Kami khawatir, nanti di saat kamu pergi ke kota Jalla bersama kami, orang-orang dari Naga merah menemui keluarga kamu."Mato mengangguk paham. Sekarang anak muda itu tahu alasan tiga majikannya tidak langsung setuju dengan usulan yang dia tawarkan. "Sebelumnya, aku mengucapkan terima kasih, karena Tuan begitu peduli dengan keluargaku. Hanya mereka yang aku mil
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Menakuti

Untuk beberapa saat, Jasuke terdiam dengan tatapan yang cukup tajam. Otaknya bekerja dengan cepat, memikirkan sebuah cara untuk memberi pelajaran pada tiga orang yang memiliki rencana buruk kepada seorang wanita yang saat ini sedang tidak berdaya.Tidak membutuhkan waktu yang lama, sebuah ide langsung muncul dalam pikiran dewa tersebut. Jasuke menatap ke arah kemudi supir untuk melakukan sesuatu. Namun di saat Jasuke akan melaksanakan aksinya, dia mendengar rintihan kesakitan dari wanita yang tadi mendapat kekerasan.Jasuke kehilangan fokus. Seketika konsentrasinya pecah saat matanya menatap dan memperhatikan wanita yang kesakitan sambil memegang perutnya. Tiga orang yang ada di sana nampak tidak peduli, bahkan pria botak berperut buncit berdecih dan kembali menghina wanita itu.Jasuke hanya bisa menggelengkan kepala menyaksikan sikap manusia yang begitu kejam terhadap sesamanya. "Benar-benar berbeda jauh dengan kehidupan para dewa yang selelu damai," gumamnya.Jasuke memutuskan untuk
last updateLast Updated : 2023-10-10
Read more

Di Rumah Sakit

Tiga manusia yang memiliki rencana jahat terhadap seorang wanita, kini sedang berdebat di salah satu sudut rumah sakit. Ketiganya memilih tempat yang sepi untuk membicarkan rencana lain yang akan mereka lakukan pada kesempatan berikutnya.Peristiwa yang menimpa ketiganya saat ini cukup membuat mereka frustasi. Mereka masih tidak percaya dengan apa yang terjadi pada mereka, hingga ketiganya saat ini berada di sebuah rumah sakit. Yang semakin membuat mereka frustasi adalah, ketiganya nampak tidak bisa melakukan apapun untuk menghindar dari masalah yang menjerat mereka."Bagaimana ini? Apa yang harus kita lakukan sekarang?" pria dengan postur tubuh tidak terlalu kekar, melempar pertanyaan sembari menenteng sebuah tas milik wanita yang sedang ditangani tim dokter. "Kita serahkan identitas wanita itu tidak?""Nanti aja, orang Aku sendiri juga bingung," seorang wanita berbaju seksi menyahuti ucapan si supir dan dia menatap pria botak yang saat ini sedang duduk di salah satu kursi, tak jauh
last updateLast Updated : 2023-10-11
Read more

Menemukan Ide

"Jadi Lukito tidak akan pernah mau bertanggung jawab dengan semua wanita simpanannya, jika mereka hamil?" tanya Jasuke begitu dirinya mengetahui sedikit fakta tentang pria botak yang katanya adalah seorang wakil walikota di tempat tinggal Jasuke."Yah, seperti itu. Dia tidak mau nama baiknya tercoreng, karena perbuatannya," balas wanita bernama Walanda. Terlihat dengan jelas, wanita itu begitu geram saat menceritakan pria berpengaruh itu kepada Jasuke. Dari sikap yang dia tunjukan, jelas sekali kalau Walanda juga memiliki dendam dan rasa sakit sendiri akibat perbuatan Lukito."Apa selama ini sudah ada korban jiwa dari perbuatan mereka?" Jasuke kembali melempar pertanyaan. Dia seperti tertarik dengan kisah yang diceritakan Walanda, dan juga merasa semakin geram kepada pria botak yang sudah pergi entah kemana."Yang aku tahu sih belum, cuma kalau menggugurkan kandungan sudah pasti ada beberapa wanita yang dipaksa melakukannya," terang Walanda."Astaga! Benar-benar keterlalun kalau suda
last updateLast Updated : 2023-10-13
Read more

Siasat

"Apa kamu mau menemaniku untuk membeli benda seperti itu dan mengajari cara menggunakannya?""Tuan mau membeli ponsel? Kapan?""Kalau bisa sekarang. Masih ada toko yang buka kan, malam-malam begini?"Mato melihat jam yang tertera pada ponselnya. "Sepertinya masih ada yang buka jam segini. Kalau begitu kita bawa mobil aja, Tuan, biar lekas sampai, gimana?"Jasuke setuju. Mereka lantas beranjak. Jasuke masuk ke dalam rumah untuk mengambil uang, sedangkan Mato mengambil kunci mobil. Tidak butuh waktu lama, keduanya saat ini sudah meluncur, mencari toko ponsel yang masih buka.Ternyata memang ada beberapa toko ponsel yang masih buka. Mato memilih toko ponsel yang cukup terkenal di kota kecil itu. Setelah menemukan benda yang dianggap cocok, keduanya segera membayar, lalu mereka memilih kembali ke rumah untuk belajar menggunakan ponsel baru."Begini Tuan, cara mengambil video. Tuan bisa melakukannya secara diam-diam ataupun tidsk," dengan serius Mato langsung mengajari segala hal yang berh
last updateLast Updated : 2023-10-14
Read more

Saat Malam Menjelang Larut

"Apa harus dengan cara seperti itu?" seorang wanita melempar pertanyaan setelah dia dia sendiri bertanya tentang ajakan yang dilakukan oleh pria di sebelahnya. Dari tatapan yang dia layangkan, nampak dengan jelas kalau dia ragu dengan ide dari pria yang sedang menatapnya."Yaaa... itu sih solusi dari saya. Kalaupun kamu ragu, itu hal yang wajar, Aku bisa maklum. Aku bukannya mencari keuntungan atas apa yang menimpa kamu loh ya? Aku hanya memberi solusi yang kamu butuhkan," sosok pria yang merupaka jelmaan seorang dewa itu nampak santai membalas keraguan yang ditunjukan lawan bicaranya. "Baiklah, aku mau mencobanya," Walanda akhirnya mengambil keputusan yang membuat Jasuke senang, "Terus kapan kita melakukannya?" Di saat Jasuke hendak mengeluarkan suaranya, tiba-tiba terdengar dering telfon yang mengalihkan pandangan mereka kearah tangan Walanda. Telpon yang sedang di pegang wanita itu berbunyi dan dia memberi isyarat agar Jasuke diam selama Walanda melakukan pembicaraan melalui pons
last updateLast Updated : 2023-10-15
Read more

Ajakan Di Pagi Hari

Setelah menghabiskan malam dengan pria yang ingin dia hindari, Walanda justru dihadapkan dengan sikap aneh pria tersebut. Sosok yang biasa kasar dan penuh amarah meski sedang dalam berhubungan badan, sosok itu justru saat ini terlihat lebih lembut dengan sikap yang begitu hangat.Bahkan, sampai pagi menjelang pun, pria itu bersikap tidak seperti biasanya. Sungguh, Walanda tidak percaya akan perubahan yang sangat berbeda pada pria itu. Hingga dia pergi dari apartemen, pria itu masih memperlakukan Walanda dengan baik."Kamu masih di sini?" tanya Walanda, begitu sampai rumah sakit, wanita itu melihat sosok pria yang semalam menawari bantuan, sudah duduk di kursi tunggu, depan ruang rawat inap temannya. Jasuke menoleh, lantas dia tersenyum. "Kenapa? Kaget aku sudah ada di sini?" tanyanya santai.Wanita itu segera duduk dan mengurungkan niatnya untuk menjenguk sahabatnya. "Ya pasti kaget lah. Katanya kamu mau bantuin aku, tapi kamu sama sekali tidak kelihatan batang hidungnya. Eh, tahu-ta
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Ada Penguntit

Setelah selesai makan, Mato dan dua dewa berwajah kembar segera pergi dari tempat tersebut, begitu urusan pembayaran makanan juga selesai dilakukan. Saat ini mereka hanya tinggal menuju ke rumah karena tidak ada lagi yang harus mereka lakukan.Semua kebutuhan sudah mereka beli, jadi ketiganya memutuskan pulang untuk istirahat sekaligus mencoba benda baru yang saja di beli Zano dan Nano. Mato berkali-kali menunjukan rasa herannya kepada dua sosok majikannya itu, atas apa yang mereka lakukan dengan ponsel baru mereka.Tanpa mereka sadari, tak jauh dari keberadaan mereka, ada lima sosok pria yang mengikuti ketiganya. Kelima pria itu sudah memastikan kalau yang mereka lihat dan ikuti saat ini memang tidak salah orang. Saat itu juga kelimanya langsung mendapat perintah dari ketua mereka untuk beraksi.Kelima pria yang tergabung dalam kelompok Naga merah, tentu saja dengan senang hati menerima tugas yang diberikan kepada mereka. Ada imbalan yang tidak sedikit jika mereka berhasil menjalanka
last updateLast Updated : 2023-10-17
Read more
PREV
1
...
56789
...
12
DMCA.com Protection Status