Setelah berteriak seperti itu, Klark langsung terjatuh duduk di tanah. Wajahnya dipenuhi dengan berbagai ekspresi. Marah, kebencian, cemburu, gila, dan perasaan sangat kesal. Dia tidak mengerti mengapa semua bisa seperti ini. Dia jelas-jelas sudah merencanakan semuanya dengan sempurna dan sama sekali tidak ada celah. Asalkan bisa membunuh Larry, dia bisa memiliki kekuasaan dengan mudah. Sejak saat itu, dia akan mengendalikan semuanya dan memimpin dengan bebas. Namun, semuanya tidak sesuai dengan perkiraannya dan pada akhirnya rencananya gagal.Sejak Klark merencanakan untuk mengambil alih kekuasaan, nasibnya sudah ditentukan hanya memiliki dua akhir. Entah berhasil mencapai puncak dan dihormati semua orang atau jatuh ke jurang dan hancur berkeping-keping. Sialnya, rencananya gagal. Larry tidak mati, sehingga semua usaha dan rencananya sia-sia. Namun, dia benar-benar merasa tidak puas. Hanya selangkah lagi, dia sudah bisa hidup tanpa kekhawatiran. Mengapa?"Tak disangka Klark adalah pel
Baca selengkapnya