Home / Pernikahan / Misi Menggoda Hati / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Misi Menggoda Hati: Chapter 11 - Chapter 20

81 Chapters

Rasa bersalah?

Cassian merasa aneh, apa dia merasa bersalah? ~~~ “Trus Ian? Kenapa gak bangunin dia kalau memang gak enak bangunin, ibu?” Aku menggigit bibirku, berusaha untuk berpikir cepat atas pertanyaan ibu mertuaku. Pasalnya aku sudah berjanji tidak akan merepotkan Cassian selama masa kehamilanku. Dan itu berlaku pada kasus malam ini. “Kak Ian capek banget keliatannya, bu. Aku gak tega bangunin.” Ibu Diana duduk tepat di hadapanku, di meja makan. “Ave, Ian suami kamu. Kamu itu tanggung jawab dia. Dia juga punya kewajiban buat penuhi keinginan kamu pas kamu lagi ngidam.” Aku hanya menunduk, merasa tidak nyaman saat mendengar omelan dari ibu mertuaku. “Nanti ibu bilangin Ian. Masa istrinya di biarin berkeliaran di luar larut malam begini.” “Jangan, bu.” Ujarku cepat. Aku tidak mau dianggap pengadu oleh Cassian. Persepsinya tentangku sudah buruk. Aku tidak mau menambah daftar keburukan lagi di matanya. Tidak saat aku tetap ingin membuatnya tidak menceraikanku. “Loh, kenapa?” Ibu Diana meng
last updateLast Updated : 2023-09-04
Read more

Aveline dan Perhatiannya

Cassian tidak menyangka kalau Aveline sebegitu memperhatikannya.. ~~~ Cassian merasa sedikit kaget ketika dia terbangun dan menemukan wajah Aveline begitu dekat dengannya. Dia heran bagaimana bisa Aveline tidur dengan posisi duduk semalaman seperti itu. Tapi dia ingat kalau Wanita itu sudah tertidur di tempat tidurnya tepat saat dia masuk ke dalam kamar untuk beristirahat. Lalu mengapa dia justru berada di dekatnya? Cassian dengan cepat kembali memejamkan matanya saat merasakan Aveline akan bangun. Dia tidak tau harus merespon apa di saat posisi mereka seperti ini. Aveline perlahan membuka matanya dan tersenyum saat mendapati wajah Cassian begitu dekat dengannya. Dia terdiam sambil mengamati wajah tampan suaminya itu. Cup Aveline mengecup ringan kening Cassian dan mencoba untuk melepaskan tangannya yang masih terjepit dalam dekapan Cassian. Dia bergerak perlahan, berusaha agar tidak membuat Cassian terbangun. Aveline beranjak dari tempat duduknya. Namun, rasa pegal di punggungny
last updateLast Updated : 2023-09-11
Read more

Dia Nicholas

Sungguh sial, Aveline harus bertemu kembali dengan orang gila yang terobsesi padanya.. ~~~ “Bisa saya lihat?” Ujar Cassian kemudian. Sofia dan Fredi mengangguk. Fredi kemudian menyerahkan tabletnya yang menampilkan konsep desain ruangan Cassian. “Untuk konsepnya, kami tetap mengaplikasikan modern masculine, namun kami akan fokus mengurangi furniture agar lebih luas. Kami juga akan memasang cermin besar disini.” Tunjuk Fredi pada sisi samping meja kerja Cassian. “Jadi ketika orang masuk, ruangannya tidak kelihatan sempit..” Cassian mengangguk paham. Dia menyukai desain itu. “Kami juga ingin mengusulkan untuk merubah jendela di ruangan bapak dengan jendela besar.” Ujar Fredi, meminta persetujuan Cassian. Cassian mengangguk puas. “Saya serahkan semuanya pada kalian.” Sofia tersenyum senang. “Jadi bagaimana dengan desainnya, Pak?” “Saya suka sekali. Terimakasih.” Sofia dan Fredi hampir bersorak, namun mereka menahannya. “Desain ini karya Aveline, Pak, desainer kami yang lain.” U
last updateLast Updated : 2023-09-18
Read more

A little care from Cassian

Aveline senyum-senyum sendiri saat Cassian mulai sedikit memperhatikannya.. ~~~ Cassian melirik Aveline yang tampak ketakutan. “Kamu gak apa-apa?” Aveline menoleh sekilas pada Cassian dan memaksakan senyumnya. “Iya. Aku baik-baik aja. Makasih udah nolongin tadi.” Bohong. Aveline berbohong. Tentu dia tidak baik-baik saja bertemu lagi dengan Nicholas. Terlihat dari wajah pucat dan tangannya yang masih dingin. Cassian dengan cepat sadar akan hal itu. “Mau minum?” Tawarnya sambil menyodorkan botol kemasan air mineral pada Aveline. Aveline menerima itu dan mengucap terima kasih. Masih dengan tubuh yang bergetar, dia mulai membuka tutup botol dan meminum airnya. “Apa kata dokter tadi?” Tanya Cassian saat Aveline selesai minum. “Bukan masalah serius. Cuma masuk angin aja.” Ujar Aveline singkat lalu menatap pemandangan di sampingnya. Lidah Cassian terasa gatal ingin menanyakan tentang pria tadi. Dia sebenanrnya ingin mencoba mengalihkan pikiran Aveline dari kejadian tadi, karena Wanita
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

Pemandangan Menyejukkan Hati

Entah mengapa, Cassian tidak bisa melepaskan pandangannya pada Aveline yang sibuk bekerja.. ~~~ “So, Your majesty! Anda sakit apa sampe ijin gak masuk kantor tadi, tapi sekarang malah lanjut kerja?” Tanya Sofia yang sekarang sudah berada di ruang desain bersama dengan Aveline yang tengah menggerakkan stylus pen-nya. Entah apa yang tengah digambar oleh Wanita itu. “Tadi pagi mau ngecek janin gue aja, karena pas gue bangun rasanya kram banget. Takut kenapa-kenapa dianya.” Ujar Aveline dengan santai. Masih berkutat dengan gambarnya. Mata Sofia membulat mendengar itu. “Jadi lo lagi hamil tapi gak ngabarin?” Ujarnya sambil berdiri dan berkacak pinggang. Aveline meringis dan mendongak menatap Sofia yang tengah mengembungkan pipinya. Wanita itu terlihat kesal karena kabar bahagia yang seharusnya disebar oleh Aveline. “Lupa. Hehe.. Gue juga baru tau pas ngerjain desain ruangan suami gue. Trus kerjaan hectic, jadi gak ngabarin deh.” Ujar Aveline sambil mengedikkan bahu. “Ck.. tapi kan it
last updateLast Updated : 2023-09-25
Read more

Tak Ingin Merepotkan

Bukannya Cassian yang membuat Aveline berjanji untuk tak merepotkannya? ~~~ “Loh, Kak Ian?” suara lembut itu terdengar dari belakang punggung Cassian, membuat Samuel tersenyum lebar dan melongokkan kepalanya menatap ke sumber suara. Aveline balas tersenyum pada pria dihadapan Cassian. Dia sudah selesai mengecat, tinggal beberapa bagian yang perlu di finishing. Namun saat menoleh, dia melihat sosok yang dikenalinya meskipun tampak bagian belakangnya saja, Cassian, suaminya. Aveline mengalungkan headphone-nya dan meletakkan kuas beserta paletnya di atas kaleng cat. Setelahnya, dia mendekati mereka berdua. Samuel melewati tubuh Cassian dengan santai dan menyapa Aveline, membuat Cassian mendengus dan ikut berbalik kemudian. “Hai, Ave. Cassian tuh possessive banget. Masa ngeliatin lo aja dilarang ama dia.” Aveline mengerutkan keningnya saat mendengar ucapan dari pria yang sekarang ini ada dihadapannya. Apa dia tidak salah dengar? Bisakah dia menyimpulkan kalau Cassian cemburu dari pe
last updateLast Updated : 2023-10-02
Read more

Tidak Nyaman

Sebegitu tidak nyamannya kah seorang Cassian mengobrol dengan Aveline? ~~~ "Bu, weekend minggu depan aku ada acara sama anak-anak kantor. Dan bakal nginep." Ujar Cassian saat menyelesaikan makannya. Mereka bertiga, Cassian, Ibu Diana, dan Aveline tengah makan malam bersama saat ini. "Dimana? Harus nginep, yah, emangnya?" Bukan Ibu Diana yang berkomentar, melainkan Aveline. Dia tidak rela harus berpisah dari Cassian walaupun hanya dua hari saja. Hubungannya dengan Cassian menunjukkan perkembangan yang bagus. Meskipun belum sampai pada tahap seperti pasangan suami istri lain yang saling mencintai, tatapan Cassian padanya tidak sedingin dulu. Bahkan dia bisa tersenyum sesekali pada Aveline saat mereka sedang berbicara. Bukankah itu hal yang sangat membahagiakan untuk Aveline? Misinya untuk menaklukan Cassian berarti sedikit lagi berhasil, kan? Cassian mengangguk. “Anak-anak Pawsome pengen ngadain outbond di pantai selama dua hari. Gimana gak harus nginep?” “Yaudah.” Ujar Aveline den
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Calon Ayah Bunda

Cassian akan dipanggil ayah, Aveline akan dipanggil bunda.. ~~~ Cassian melirik Aveline yang terdiam di sampingnya dengan kepala yang menghadap ke jendela mobil. ‘Apa dia benaran tidur?’ Pikirnya. Ekhemm.. Cassian pura-pura terbatuk untuk menarik perhatian Aveline. Namun tidak ada pergerakan dari Wanita itu. Mungkin benar dugaannya kalau Aveline tertidur. Cassian jadi menyesal karena tidak mengindahkan ucapan Aveline tadi yang akan menemaninya sambil mengobrol, agar dia tidak merasakan kantuk. Anehnya suara musik tidak membantunya sama sekali. Justru membuatnya bertambah mengantuk karena suara penyanyinya yang mendayu-dayu. Ya, Cassian mengantuk saat ini. Perjalanan menuju lokasi hanya memerlukan waktu dua jam, dan sekarang baru pukul sebelas siang. Sedang mereka meninggalkan rumah di jam setengah sebelas. Sangat aneh Cassian merasakan kantuk di saat mereka baru duduk di mobil sekitar tiga puluh menit yang lalu. Karena tidak ingin membiarkan kantuknya akan mencelakakan mereka,
last updateLast Updated : 2023-10-12
Read more

Pertahanan yang Runtuh

Cassian said, "ini semua gara-gara kamar yang dekornya romantis!!" ~~~ “Ini kunci villa buat boss..” Ujar Samuel sambil menyerahkan sebuah kunci pada Cassian. Cassian menatap kunci yang berbentuk kartu itu dengan heran. Kunci itu terlihat berbeda dengan yang dimiliki oleh karyawan lain dan milik Samuel sendiri. “Kok beda?” Tanyanya. “Itu villa khusus buat boss sama istrinya. Kali aja pengen honeymoon yang kedua.” Ujar Samuel sambil mengedipkan sebelah matanya pada Aveline. Aveline bersemu. “Kali aja lo gak pengen diganggu.” Lanjut Samuel. “Katanya mau ningkatin keakraban. Kalau pisah gini gimana caranya?” Dengus Cassian. “Ini buat kenyamanan bersama, yah.. pasutri yang ikut kesini cuma kalian doang. Kita gak bisa jamin kalau kalian gak bakal ganggu dengan suara berisik kalian pas malam nanti.” Samuel mendelik. Dia menyewa lima villa untuk kegiatan ini, empat villa besar untuk pegawai laki-laki dan perempuan masing-masing dua, dan satunya lagi villa dengan satu kamar untuk bos
last updateLast Updated : 2023-10-16
Read more

Ada Wanita Lain

Aveline terlalu percaya diri akan keberhasilannya menggoda hati Cassian, nyatanya ada wanita lain di hati suaminya itu.. ~~~ Sayangnya tidak sama sekali.. Salahkan saja pada ponsel Cassian yang terus saja berdering. Membuat pasangan suami istri itu mau tidak mau menghentikan kegiatan mereka. “Halo kenapa?” Suara Cassian terdengar ketus dan tak suka. Tentu saja. Siapa yang suka kalau kegiatannya diganggu? Untung saja Randy menelfon karena ada urusan penting. Kalau tidak, Cassian akan membebankannya dengan segala pekerjaan sebagai hukuman. Sementara Cassian asyik berbicara di telepon, Aveline tidak berniat untuk mencari tahu dengan siapa. Dia merasa sangat malu sekarang. Bahkan, kedua tangannya tengah menutupi wajahnya yang diyakininya kini memerah seperti tomat busuk. Apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Cassian akhir-akhir ini? Aveline merasa sangat terkejut. Semuanya terasa terlalu tiba-tiba menurutnya. Sikap Cassian memang berubah sedikit demi sedikit dan itu membuat Aveline b
last updateLast Updated : 2023-10-19
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status