All Chapters of DENDAM DAN CINTA KING MAFIA: Chapter 71 - Chapter 80
90 Chapters
71.Monica Takut Jarum Suntik
Rully tidak akan semudah itu untuk menuruti permintaan Monica, karena dia merasa ada yang berbeda dengannya. Rasanya Rully tidak akan bisa berangkat bekerja dengan tenang jika keadaan sang istri seperti itu.Lalu, Rully berinisiatif untuk membuatkan sarapan. Dia turun ke bawah dan menuju dapur. Di dapur ternyata ada Mama Marsha. Mama Marsha merasa heran ketika melihat sang menantu yang tengah menggulung lengan bajunya, dan sibuk menyiapkan alat dan bahan-bahan untuk memasak.Mama Marsha mengernyitkan keningnya sembari menatap tajam Rully. “Rully, ada apa ‘Nak? Kau membutuhkan apa?” tanya Mama Marsha pada Rully.“Aku akan membuat sarapan untuk istriku, Ma,” jawab Rully.“Membuat sarapan? apa kau tidak salah? Memang mengapa Monic tidak memasak untuk sarapan? Tidak seperti biasanya juga dia belum turun ke bawah seperti ini.”“Monic sedang tidak enak badan, Ma, jadi dia sedang bermalas-malasan, maka dari itu aku berinisiatif sebelum berangkat bekerja aku akan membuatkan sarapan untuknya.”
Read more
72.Planning Albern dan Harnum
Sementara itu di Negara Italia, Klan AB sudah semakin maju kembali, dan klan tersebut kembali menguasai dunia kegelapan. Kini, Albern sebagai Raja Mafia kembali berkuasa. Tetapi, dia merasa tidak tenang karena kini dia sudah memiliki istri, dia merasa khawatir jika sewaktu-waktu Harnum akan kembali diculik dan menjadi target utama oleh para musuh-musuhnya.Maka dari itu, Albern sudah merencanakan untuk membawa Harnum kembali pulang ke Indonesia, untuk menyembunyikan identitasnya. Karena dia tidak ingin keselamatan dan nyawa sang istri menjadi taruhannya.Malam itu, Albern sedang beristirahat di peraduannya bersama dengan sang istri. Dan terlihat Harnum sedang bermanja-manja dengannya. Sudah menjadi hal kesukaan Harnum yaitu memainkan bulu-bulu halus di dada Albern.“Hubby, Monic sudah mengandung sedangkan aku belum. Aku merasa iri dengannya, dia yang baru menikah tetapi dia sudah hamil, sedangkan kita yang sudah lama menikah tetapi aku belum hamil.” Harnum membuka pembicaraan.Harnum
Read more
73.Kembali Ke Indonesia
Setelah perbincangan antara Albern dan Harnum, serta terhadap Willy dan Jennifer, akhirnya mereka mempersiapkan diri untuk ke Indonesia.Semuanya dilakukan dengan sangat baik dan matang, karena kondisi Jennifer yang sudah hamil tua. Tetapi sang King Mafia bisa mengatasi itu semua.Hari itu, mereka pun melakukan penerbangan ke Indonesia. Dan masalah Klan AB yang ada di Italia, diserahkan kepada George dan Neil, mereka yang akan menangani operasi di Italia.Sementara Albern dan Willy, mereka akan ke Italia jika ada keperluan yang sangat mendesak saja atau yang benar-benar membutuhkan mereka.Harnum benar-benar merasa sangat bahagia karena Albern mengabulkan permintaannya agar membawa Jennifer bersama mereka ke Indonesia.Setelah melakukan perjalanan selama 16 jam lebih, akhirnya mereka sampai di Negara Indonesia. Mereka turun di Bandara Soekarno Hatta. Dan di sana sudah ada dua mobil yang menjemput mereka.“Tuan Al, selamat datang ke Indonesia. Nyonya Harnum, selamat datang,” ucap Pak Y
Read more
74.Drama Saat Persalinan
Siang itu, di mansion milik Albern. Suasana terlihat sangat riuh dan ramai karena mereka tengah merayakan kedatangan sang King Mafia dan sang istri yang kembali ke Indonesia.Rully dan Monica juga ada bersama mereka. Kedua orang tua angkat Albern, yaitu Pak Toni dan Bu Mira, juga ada di sana. Mereka benar-benar sedang merayakan kebersamaan yang sangat bahagia itu.“Kak Harnum, Jenni, syukurlah kalian kembali ke Indonesia. Karena aku merasa sangat kesepian tanpa kalian.” Monica berbicara dengan wajah yang sumringah.“Iya, Monic. Dan untung saja Jenni mau ikut bersamaku ke Indonesia. Karena jika tidak, aku tidak akan pernah bisa tenang meninggalkannya.” Harnum menjawab seraya mengelus-elus perut buncit Jennifer.Jennifer tersenyum mendengarnya. “Aku sangat berterima kasih pada Kak Harnum dan King Al karena mau mengajakku dan Willy tinggal di sini.” Jennifer tersenyum hangat.Harnum dan Monica pun tersenyum mendengarnya. Dan kini, tangan Monica ikut mengelus-elus perut buncit Jennifer. J
Read more
75.Baby Wildan
Setelah 3 hari Jennifer dirawat di rumah sakit, akhirnya dia pun sudah diperbolehkan oleh dokter untuk pulang.Semenjak kehadiran bayi Jennifer, mansion milik Albern kini semakin ramai sekali oleh tangisan bayi tersebut. Bayi itu diberi nama Wildan Jupiter. Harnum benar-benar merasa sangat bahagia dan terhibur semenjak kehadiran bayi tersebut.Dia yang sudah dua kali mengalami keguguran, tetapi belum bisa hamil lagi itu semakin merasa ingin segera mengandung dan memiliki bayi. Setiap dia menggendong Wildan, terkadang tanpa terasa air matanya jatuh menetes karena dia merindukan anaknya yang telah tiada.Terkadang dia berpikir jika seandainya anak pertamanya hidup, pasti sudah besar sekarang. Albern yang melihat itu semua merasa sangat bersalah. Dia benar-benar merasa sangat sedih melihat keterpurukan sang istri, yang justru kini sangat sulit untuk hamil. Karena atas perbuatannya dahulu yang telah membunuh kedua anak Harnum. Monica dan Rully pun setiap hari selalu menyempatkan diri unt
Read more
76.Penyelamatan di Kapal Laut
Sementara itu di Negara Italia. Neil dan George yang menjadi tangan kanan Albern dan menjadi orang kepercayaan di sana, pada malam itu mereka berdua sedang menjalankan operasi.Mereka akan mengantarkan pesanan senjata api dan akan diselundupkan melalui jalur laut. Kini, mereka tengah berada di dalam sebuah kapal laut. Namun, ketika mereka telah berada di tengah laut, mereka dikejutkan dengan kejadian yang sangat tidak terduga. Karena di dalam kapal itu tengah terjadi keributan. George dan Neil saling berpandangan melihat itu semua. “Aku tidak mau. Mengapa kalian ingin menjual kami. Toloongg lepaskan kamiii ….”“Lepaskan kami. Toloongg ….”Suara dua orang perempuan berteriak-teriak meminta tolong. Teriakan mereka mengalihkan perhatian para penumpang kapal tersebut, termasuk George dan Neil.“Heh! Diam! Kalian ini wanita jalang. Kalian sudah berada di tangan kami. Jadi, itu artinya kalian itu adalah pelacur, dan memang sudah pekerjaan kalian ‘kan untuk melayani para laki-laki hidung be
Read more
77.Ziarah
“Dewi Harnum, istriku.”Tubuh Harnum terpaku mendengarnya. Awalnya dia berpikir jika Albern akan meencacinya karena sedang marah. Sebab dia kembali memanggil nama lengkapnya.Akan tetapi, ketika dia mendengar Albern yang menyebutnya sebagai istri, hatinya yang tadi gundah gulana, kini kembali merasa tenang kembali.Albern bangkit berdiri. Dia berjalan mendekati sang istri dan memeluk tubuh Harnum dari belakang. Dia melingkarkan tangannya di perut sang istri.Albern menyusupkan wajahnya ditengkuk leher Harnum yang putih mulus itu, dia menghirup aroma tubuh sang istri yang selalu membuatnya tenang, lalu dia menjilati tengkuk tersebut kemudian beralih menjelati telinga Harnum.Harnum memejamkan matanya. Tubuhnya merinding menerima perlakuan sang suami. Albern selalu mampu membangkitkan gairahnya dalam keadaan apapun juga.“Apakah kau berpikir aku ini suami yang sangat jahat sehingga kau sampai berpikiran seperti itu padaku, hmm?” Albern meletakkan dagunya di pundak Harnum.Harnum masih t
Read more
78.Kesalah Pahaman
Sementara itu, Neil dan George kini tengah berada di Klan AB. Dan kedelapan laki-laki yang kini sudah menjadi anak buahnya itu ikut bersama mereka.Sementara kedua gadis yang mereka selamatkan itu ikut dengan mereka dan berada di Klan AB, tetapi George sengaja memisahkan tempat khusus untuk anak buahnya yang ditempatkan di bagian belakang markas agar tidak bersatu dengan mereka, sedangkan yang berada di dalam markas inti hanya mereka berempat saja.Di dalam markas itu terdapat banyak kamar. Kedua gadis itu pun dipersilakan untuk menempati kamar masing-masing.“Nona, kalian berdua silakan menempati kamar masing-mading,” ujar Neil.“Terima kasih, Tuan, atas pertolongan kalian,” jawab kedua gadis itu.“Hei, nama kalian siapa?” tanya Neil.Sementara George hanya diam saja, tetapi dia tetap memperhatikan mereka.“Oh, iya, maaf, kami sampai lupa memperkenalkan diri. Namaku, Nora,” ucap gadis yang kala itu meludahi penjahat.“Namaku, Nancy,” ujar gadis yang satunya lagi. Dia terlihat lebih p
Read more
79.Perasaan Bersalah George
Karena keadaan Nora dan Nancy sama-sama demam maka George dan Neil sama-sama merawat mereka hingga mereka sembuh.Akan tetapi, berbeda halnya dengan Nora. Sejak kejadian itu, di mana dirinya dicumbu oleh George dan George menembak 8 penjahat itu, gadis tersebut semakin banyak diam.Dia yang biasanya banyak berbicara, kini berbanding terbalik. Sehari-harinya di dalam markas itu dia hanya melamun saja, sedangkan Nancy, gadis pendiam yang satu itu, dialah yang berperan di dalam markas tersebut.Dia yang mengerjakan pekerjaan rumah tangga, seperti memasak dan lain sebagainya. Karena dia merasa tahu diri dan sadar diri bahwa di sana dia hanya menumpang.Sementara Nora, dia sudah kehilangan keceriaannya dan tidak mau beraktivitas seperti biasanya. George yang melihat perubahan sikap Nora merasa sangat bersalah.Malam itu, George dan Neil sedang duduk bersama di mini bar markas. Mereka sedang menikmati vodka. George menghisap nikotin, dia menghisapnya dalam-dalam sembari memejamkan mata. Nam
Read more
80.Anak Angkat
Albern menatap Harnum. Dia merasa terkejut mendengarnya. “Sayangku, apa maksudmu berbicara seperti itu?”Harnum terhenyak. “Ah, iya, By, maafkan aku, aku sampai melupakannya, lupa mengatakannya padamu. Pada waktu itu, aku sudah berjanji pada Jennifer akan menyampaikan pesan ini padamu, tapi aku lupa.”“Memangnya Jenni mengatakan apa?”Lalu, Harnum pun menjelaskan keinginan Jennifer yang akan pindah rumah tersebut. Keterkejutan Albern bertambah ketika mendengar penjelasan Harnum. Namun, dia mengerti keinginan Jennifer.“Aku mengerti. Aku rasa apa yang dikatakan Jennifer itu memang benar juga. Karena mereka sekarang sudah memiliki anak, mereka ingin mandiri. Itu rencana yang bagus dan aku mendukungnya,” ujar Albern.Harnum, Jennifer, dan Willy yang mendengar ucapan Albern tersebut merasa sangat terkejut. Karena mereka tidak menyangka jika respon sang King Mafia akan begitu baik.“King, apa kau tidak salah mengatakan itu?” tanya Willy meyakinkan.“Tidak masalah. Aku tidak akan marah jika
Read more
PREV
1
...
456789
DMCA.com Protection Status