Share

77.Ziarah

“Dewi Harnum, istriku.”

Tubuh Harnum terpaku mendengarnya. Awalnya dia berpikir jika Albern akan meencacinya karena sedang marah. Sebab dia kembali memanggil nama lengkapnya.

Akan tetapi, ketika dia mendengar Albern yang menyebutnya sebagai istri, hatinya yang tadi gundah gulana, kini kembali merasa tenang kembali.

Albern bangkit berdiri. Dia berjalan mendekati sang istri dan memeluk tubuh Harnum dari belakang. Dia melingkarkan tangannya di perut sang istri.

Albern menyusupkan wajahnya ditengkuk leher Harnum yang putih mulus itu, dia menghirup aroma tubuh sang istri yang selalu membuatnya tenang, lalu dia menjilati tengkuk tersebut kemudian beralih menjelati telinga Harnum.

Harnum memejamkan matanya. Tubuhnya merinding menerima perlakuan sang suami. Albern selalu mampu membangkitkan gairahnya dalam keadaan apapun juga.

“Apakah kau berpikir aku ini suami yang sangat jahat sehingga kau sampai berpikiran seperti itu padaku, hmm?” Albern meletakkan dagunya di pundak Harnum.

Harnum masih t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status