Pagi harinya aku terbangun, entahlah hanya berapa jam aku tertidur. Dada ini masih terasa sangat sesak. Setelah berpikir semalaman, aku putuskan untuk mengantarkan mereka ke tempat yang lebih baik, di sana mereka berdua akan bisa sekolah dan makan lebih teratur dari pada ikut bersamaku.Sedangkan Uwais, ia masih sangat kecil dan belum pernah mendapat kasih sayang ibu, aku tidak tega jika harus memisahkannya dari ayah yang sudah gagal ini."Mixi, Yura! Bangun, Nak!" Aku mengetuk pintu kamar anak-anak untuk membangunkan mereka. Karena tidak ada jawaban, aku masih memanggil mereka beberapa kali.Hari ini hari libur, semalam mereka yang menjaga Uwais. Saat ini mungkin mereka masih mengantuk. Tapi aku tetap membangunkan mereka untuk salat subuh.Setelah beberapa kali mengetuk pintu kamar mereka, akhirnya terdengar sahutan dari dalam, "Sudah bangun, Yah!"Aku menarik nafas dalam selanjutnya bicara dengan lembut, "Kalian, salatlah dulu, setelah itu kemasi barang kalian!"Aku belum memberitah
Last Updated : 2023-12-04 Read more