Semua Bab Ayah Putraku Ternyata CEO Kaya: Bab 11 - Bab 20

41 Bab

Aku Harus Mencari Tahu

*flashback onWaktu itu sepulang sekolah, pria kecil berseragam putih merah dan memakai kacamata tebal serta mempunyai bentuk tubuh yang agak tambun, bertemu dua orang teman sekelasnya di pinggir jalan pulang.''Pasti tidak dijemput lagi,'' ujar salah satunya sambil tertawa mengejek.''Tidak, mamaku dalam perjalanan kesini untuk menjemputku,'' jawab Reksa ketus, ya pria kecil itu adalah Reksa.Dua orang teman itu hanya menjawab dengan tawa yang lepas seakan menjabarkan kalau itu tidak mungkin terjadi.Seorang gadis kecil yang melihat kejadian itu pun lalu menghampiri tiga orang yang sama dalam keadaan yang sama selama lebih dari satu minggu belakangan ini.''Apa yang kalian lakukan disini, pergilah … atau aku berteriak,'' ucap gadis itu ketika sampai di hadapan Reksa.Dua teman Reksa yang mengejeknya itu lalu pergi dengan masih tertawa mengejek Reksa, apalagi mengetahui Reksa dibela oleh seorang gadis, akan jadi bertambah bahan olok-olokan untuknya besok.''Siapa yang menyuruhmu kesin
Baca selengkapnya

Ternyata Aneta Pernah Hamil

Reksa mulai bergegas dan menggandeng Gabriel keluar ruangan, dan jangan lupakan bisikan para karyawan yang ada disana, tentu saja para netizen yang budiman itu mengira kalau anak yang sedang digandeng oleh pimpinanan mereka itu adalah anaknya Calista dan anak dari CEO mereka.Namun Reksa tidak memperdulikan hal itu.Ia terus berjalan keluar menuju lobi utama.Bertepatan dengan itu, mobil mewah dengan dikawal beberapa bodyguard pun datang menghampiri Reksa dan Gabriel.Mereka berdua masuk ke dalam mobil tersebut, lalu mobil itu berjalan dengan kecepatan sedang, membaur dengan mobil-mobil lainnya yang berada di jalanan.''Kita akan kemana, Uncle? Tolong jangan bawa aku bertemu mamaku, aku sedang tidak ingin bertemu dengannya dulu, aku mohon, Uncle….''Reksa menghela napas, di satu sisi ia khawatir kalau benar Aneta adalah ibunya Reksa, maka Aneta akan kebingungan mencari anaknya.Tapi disisi lain, melihat anak ini memohon seperti itu membuatnya merasa tidak tega dengan Gabriel.Sebenarn
Baca selengkapnya

Aunty Calista

Aneta berlari untuk memeluk putra tercintanya.Tadi setelah ia mendapatkan telepon dari bibi Ranti, Aneta segera menuju kembali ke sekolah untuk menjemput anak yang dari tadi dicarinya kesana dan kemari.Aneta merasa lega kalau Gabriel baik-baik saja. Demi apapun ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri kalau terjadi sesuatu pada anak kandungnya itu.Aneta menciumi seluruh wajah Gabriel. ''Kamu membuat jantung mama hampir copot, Briel. Tolong jangan lakukan lagi. Mama mohon.''Kini giliran Gabriel yang menciumi seluruh wajah mamanya. ''Maafkan Briel, Ma. Briel berjanji tidak akan membuat jantung mama hampir copot lagi.''''Dan mulai sekarang Briel berjanji tidak akan membahas tentang papa lagi, juga Briel tidak akan memaksa Mama untuk mencari seorang papa untuk Briel. Maafkan Briel, Ma,'' ucap Gabriel panjang lebar supaya mamanya itu tidak merasa tertekan akan keinginannya.Aneta merasa terharu dengan semua tindakan dan ucapan Gabriel, ia merasa Gabriel selalu mengerti akan hati mamany
Baca selengkapnya

Jangan-Jangan Gabriel itu...

Setelah seminar lanjutan selesai, Calista langsung menuju ke perusahaan Reksa, untuk apa lagi jika bukan untuk menanyakan bagaimana pria kecil yang sekarang sudah menjadi kesayangannya itu bisa sangat dekat dengan Reksa, di luar profesi Reksa yang sebagai dokter anak dan wajar bisa akrab dengan anak kecil, tapi ini terlihat berbeda, dan apakah feeling Calista tentang mereka berdua itu adalah benar adanya?Dia harus segera membicarakan hal ini dengan Reksa.Dokter cantik itu pun turun dari mobil dan ketika sampai di lobby utama, dirinya melihat papanya Reksa berjalan terburu-buru dengan muka yang merah seperti menahan marah, atau malah sudah di tumpahkan rasa marah itu, Calista tidak tahu apa sebenarnya yang terjadi, yang pasti ia harus segera pergi ke ruangan Reksa untuk mengetahui jawaban dari beberapa pertanyaan yang bercokol di pikirannya.Dan disinilah dirinya berada sekarang, di ruangan CEO.''Sampai kapan kalian akan seperti ini?'' tanya Jasson yang kebetulan ada di ruangan yang
Baca selengkapnya

Chapter 15

Setelah berhari-hari mencari tahu tentang informasi mengenai jati diri Gabriel lewat detektif sewaannya, Reksa mengalami kendala dalam upaya tersebut.Dan sekarang ia baru sadar kalau ternyata ada seseorang yang mencoba menghalangi upaya dirinya untuk mencari tahu siapa sebenarnya Gabriel.Dengan menahan amarahnya, Reksa melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju rumah sang ayah.Setelah sampai di rumah ayahnya, Reksa disambut oleh penjaga rumah dan beberapa maid yang menyapa Reksa namun Reksa terburu-buru dan mengabaikan semua sapaan itu.Kemudian Reksa terus melanjutkan langkahnya mencari ke setiap sudut ruangan yang menjadi tempat favorit ayahnya ketika di rumah.Namun ia tidak menemukan ayahnya di manapun, lalu Reksa kembali mencari ayahnya di tempat favorit paling terakhir yaitu di taman belakang, dan betul dugaannya ayahnya berada di sana.Seperti sedang merasakan anaknya datang, Ayah Reksa pun menoleh ke belakang dan tersenyum kepada putra semata wayangnya itu.Ayah Reks
Baca selengkapnya

Karina

Hari itu, matahari bersinar terang di langit biru. Calista tersenyum cerah sambil memeriksa pakaian yang dipilihnya. Dia ingin membuat kesan yang baik pada ibu Gabriel, sebelum dirinya kembali ke Singapore untuk kembali menjalani hari-harinya menjadi dokter anak di sana.Sebenarnya dirinya belum ingin kembali sebelum keinginannya tercapai, yaitu mempersatukan keluarga kecil yang belum menjadi sebuah keluarga, siapa lagi kalau bukan Reksa, Aneta dan Gabriel. Entah mengapa Calista mempunyai keyakinan atas apa yang ada di dalam pikirannya.Namun semalam daddy Calista menelpon dan menyuruh dirinya kembali ke Singapore, karena memang beliau pikir Calista sudah selesai dengan pekerjaannya di Indonesia.Setelah memastikan semuanya rapi, Calista berangkat menuju sekolah. Ketika tiba di sekolah, Calista melihat Gabriel sudah menunggunya dengan antusias. Mereka bertemu dengan senyuman hangat dan pelukan singkat. Gabriel terlihat begitu bahagia melihat Calista datang."Aunty …." Gabriel memeluk
Baca selengkapnya

Ayah Felly?

Setelah insiden drama Gabriel yang ngambek karena gagal makan siang bersama dua wanita kesayangannya itu, Gabriel masih enggan mengeluarkan sepatah kata pun untuk menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh Calista.Seperti waktu Calista menanyakan kemana tujuan mereka makan kali ini ketika di mobil, Gabriel hanya bersedekap tangan dan hanya fokus pada jalanan yang ada di depannya.Karena tidak mendapat pencerahan dari pertanyaan yang diberikannya pada Gabriel, akhirnya Calista memilih untuk membelokkan mobilnya ke restoran yang berada didekat sebuah mall terbesar di kota itu, dengan menu spesial ayam goreng kesukaan Gabriel. Dan Gabriel tidak menanggapi apa-apa saja yang dilakukan oleh Calista."Kau tidak mau turun juga?" Tidak ada tanggapan apapun dari Gabriel, dirinya masih saja bersedekap seperti tadi."Baiklah, aku turun sendiri." Akhirnya Calista turun dari mobil dan memasuki restaurant itu seorang diri.Calista masuk dan mencari tempat yang masih kosong disana. Namun pandanga
Baca selengkapnya

Mulai Mencari

"Karina tadi menemuiku.""Lalu?""Dia memintaku untuk menjadi ayah bagi anaknya—Fellicia."Aneta tidak mengerti kemana arah pembicaraannya dengan Reksa kali ini. Karina? Menjadi ayah? Dan juga Fellicia? Apa sebenarnya yang terjadi? Bukankah memang Fellicia itu anaknya Reksa dan Karina? Lalu untuk apa Karina meminta Reksa untuk jadi ayah untuk anaknya?"Kenapa kau diam?" tanya Reksa pada Aneta ketika Aneta tidak memberikan respon seperti apa yang diinginkannya."Lalu aku harus seperti apa? Bukankah Fellicia anak kalian, jadi untuk apa juga kau menceritakan semua ini padaku?" sulut Aneta karena dia sedikit terbawa suasana ketika terbayang perkataan Karina bahwa Fellicia adalah anak Reksa."Aku…." Reksa ingin mengelak, ingin sekali mengatakan kalau Gabriel lah anaknya, tapi lidahnya kelu, karena ia sendiri kurang yakin kalau Gabriel lah anak kandungnya."Sudahlah, Sa. Itu urusan pribadi kalian, aku tidak mau ikut campur." Aneta berbalik dan akan melangkah keluar ruangan CEO."Apa kau tid
Baca selengkapnya

Namaku Rama

Seketika Calista berlari keluar, dan benar saja, Gabriel menangis dan disampingnya ada seorang wanita paruh baya yang sedang menenangkan Gabriel."Briel, maaf Aunty lama…." Calista langsung membuka antiseptik dan mengoleskan antiseptik itu pada luka Gabriel.Dan semua ketelatenan Calista mengobati Gabriel tak luput dari perhatian wanita paruh baya di samping Gabriel."Dia berumur berapa tahun?" tanya ibu Vina pada Calista.Calista mendongak dan tersenyum. "Enam tahun, Bu."Mendengar jawaban Calista membuat ibu Vina menjadi sedih, kalau saja putrinya masih di sini, mungkin cucunya sudah sebesar anak kecil yang berada di depannya saat ini. Selesai mengobati luka di lutut Gabriel, Calista yang mendengar isakan tangis ibu Vina langsung mendongak, ia tampak khawatir. Calista lalu duduk di samping ibu Vina dan memegang tangannya."Ibu kenapa? Apa Ibu sakit? Aku seorang dokter, jadi tolong bicaralah keluhan Ibu," Calista berkata dengan pelan takut wanita itu tambah menangis.Namun bukan jaw
Baca selengkapnya

Lepaskan Papaku!

Jantung Aneta terasa ingin copot dari tempatnya. Apa yang diucapkan Calista tadi?Reksa ternyata ingat kejadian itu.Bagaimana jika Reksa tau itu adalah dirinya. Aneta hanya diam. Diam antara dua hal, yang pertama diam karena ia berpikir mungkin Reksa sudah mengetahui semuanya. Dan yang kedua diam karena ingin mendengar lanjutan cerita dari Calista."Reksa menjadi dokter anak karena ingin menemukan anaknya. Pasti dalam hatimu bertanya 'kan?! Kenapa harus menjadi dokter anak, sedangkan Reksa saja takut pada jarum suntik." Calista menghela napas."Ketahuilah, Ta. Reksa mati-matian melawan rasa takutnya pada jarum suntik sejak ia tahu dari salah seorang detektif yang ia sewa, kalau wanita yang ditidurinya itu melarikan diri ke Singapore, walaupun detektif itu masih ragu, namun Reksa tidak memberikan kesempatan detektif itu untuk memberikan keterangan berikutnya hanya karena Reksa takut kecewa. Dia berpikir dengan menjadi dokter anak pasti akan bertemu anak yang berbeda setiap harinya,
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status