Sekitar pukul sembilan malam, Ares baru pulang dari bepergian. Entah itu dari restoran atau dari tempat lain, tidak ada yang tahu. Penghuni rumah semuanya sudah masuk ke dalam kamar masing-masing kecuali Bian. Beliau sedang duduk sendirian menonton TV, ditemani teh hangat.“Ayah belum tidur?” tanya Ares.“Eh, Ares. Kau sudah pulang?” sahut Ayah. “Kemari, temani ayah dulu.”Ares meletakkan dompet, ponsel dan kunci mobil di atas meja persegi—yang berada di tengah-tengah sofa—lalu duduk. “Ini sudah malam, kenapa ayah belum tidur?”Bian meraih cangkir berisi teh, lantas menyesapnya. Satu tegukan masuk, ayah meletakkan kembali cangkirnya di atas meja. “Ayah sedang menunggumu,” kata ayah kemudian.Kedua alis Ares saling bertautan. “Menungguku? Untuk apa?”“Tidak ada apa-apa. Ayah hanya ingin ngobrol denganmu,” jawab Ayah.Ares mengatupkan kedua bibir sesaat membentuk garis lurus. “Apa ada masalah?” tanya Ares.Seperti tahu rasa penasaran pada diri Ares, Bian terlihat mengulum senyum. Membia
Last Updated : 2023-09-22 Read more