Share

istri idaman 46

Sampai menjelang sore dan pada akhirnya pulang ke rumah, Anggun masih tetap merengut kesal. Selama perjalanan pulang, Anggun benar-benar mengacuhkan Ares. Anehnya, Ares yang biasanya gampang marah—melihat Anggun merengut tidak jelas—justru membuatnya tidak tega untuk memarahi.

Anggun lebih dulu keluar dari mobil, lalu disusul Ares. Masih tetap sama, Anggun acuh dan memilih beranjak lebih dulu masuk ke dalam mobil.

“Hei!” teriak Ares. Ares tidak marah, hanya saja merasa sedikit kesal. “Tunggu atau kau mati!” kalimat ancaman itu muncul lagi dan justru membuat langkah Anggun kian cepat.

“Selalu saja mengancam!” dengus Anggun. Sampai di anak tangga, Anggun berlari kecil menaikinya.

“Kau!” Ares mengeram, menutup pintu dengan kuat.

Berhasil menyusul Anggun, Ares sontak melempar barang yang semula berada dalam genggaman ke sembarang tempat. Anggun yang awalnya acuh, kini mulai ketakutan.

“Sampai kapan kau mau marah, ha?” Ares meraih lalu menarik tangan Anggun. Mengangkat tinggi-tinggi, Ares
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ling Ling
Ares tdak prnah bsa tegas dlam brtindak dan trmasuk dlam mnjawab
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status