/ Romansa / Dosen Kampret itu, Suamiku!! / 챕터 311 - 챕터 320

Dosen Kampret itu, Suamiku!!의 모든 챕터: 챕터 311 - 챕터 320

328 챕터

[311] Kesempata Kedua untuk Jo?

Nasib Josephin benar-benar tragis. Disaat pemuda itu berjuang melewati masa kritisnya, nyatanya tidak ada satu pun anggota keluarga yang menemani. Josephin hanya bertemankan Surti, pengasuh yang untungnya masih mempunyai hati nurani untuk menjaga anak asuhnya.Surti sendiri pun tak dapat bersikap lancang dengan menghubungi sanak family lain, seperti kakek atau pun paman anak majikannya. Meski iba terhadap kondisi Josephin, Surti takut jika permasalahan yang belum terbuka itu, terbongkar dari mulut orang yang tidak semestinya bicara. Bukan kapasitasnya untuk mengambil tindakan sebelum perintah diturunkan oleh sang majikan.Sekarang, yang bisa Surti lakukan hanyalah menunggu instruksi selanjutnya. Tentunya juga sembari menjaga majikan tersayangnya.“Mas Jo, kenapa harus sejauh itu, Mas?” monolog Surti sembari menatap Josephin yang terbaring di atas ranjang pesakitan.Pukulan yang diterima Josephin berakibat cukup fatal. Terlambat sedikit saja, dokter mengatakan jika nyawanya bisa teranc
last update최신 업데이트 : 2024-03-19
더 보기

[312] Michellion Menolak Setuju

Anya tak bisa menyimpan bangkai terlalu lama. Usai Jesika berhasil menyakinkan dirinya tentang keadaannya, Anya pun mengundang seluruh keluarganya untuk berkunjung ke kediamannya.Sepanjang wanita itu bercerita tentang apa yang menimpa kedua anaknya, orang tua dan kakak-kakak iparnya terlihat menahan napas mereka...... raut tak percaya terpatri pada setiap wajah manusia yang mengenal baik pribadi Josephin. Ekspresi mereka seolah menolak untuk mempercayai cerita Anya, mengingat Josephin sendiri sangat menyayangi kakak angkatnya.Namun Anya jelas tak akan merangkai kebohongan, terlebih kebohongan tersebut berdampak besar pada kredibilitas Josephin dan nama besar keluarga mereka.Logikanya— meski Anya tetap tak menyetujui hubungan yang Josephin coba paksakan, sebagai seorang ibu dan penerus Handoyo, Anya tak mungkin menggunakan metode yang mencederai seluruh keluarga.Apa yang Anya sampaikan merupakan fakta dan absennya Josephin dalam pertemuan dadakan yang Anya gagas sudah menjadi bukt
last update최신 업데이트 : 2024-03-25
더 보기

[313] Pulang Ke Rumahmu Sendiri Sana!

Mual melanda Kamasea. Mendengar kebodohan kembarannya diceritakan kepadanya, perut gadis itu pun terasa seperti tengah diaduk-aduk sedemikian rupa hingga ia ingin memuntahkan isi perutnya. “How could he do that to Eci?!” Kamasea membekap mulutnya. Sebagai saudara yang pernah berbagi sari-sari makanan yang sama dalam rahim mama mereka, Kamasea pun merasa malu akan kelakuan tak bermoral saudara kembarnya. “I know Abang ngebet kawin, tapi caranya nggak harus gini kan? Eci kan belum pengen sama dia.” Kamarudin terlihat mengela napasnya. “It all happened, terpenting, sekarang kita harus cari jalan keluarnya.. Untuk Eci juga!” tekan Kamarudin sebelum putra bungsunya kembali melayangkan intimidasi seakan mereka tak memikirkan posisi kakak perempuan anak itu. “Eci, kamu maunya gimana, Sayang? Opa akan dukung kemauan kamu. Kalau kamu mau pergi untuk sementara waktu, ayo! Opa akan lindungi keberadaan kamu dari Jo.” “Ya, kakek juga, Eci. Kami semua pasti ngelindungin kamu. Jangan pikirin a
last update최신 업데이트 : 2024-03-28
더 보기

[314] Wah! Nggak Lama Sih ini....

Josephin baru saja menyelesaikan serangkaian pemeriksaan ketika rombongan keluarga besarnya tiba di kamar perawatannya. “Ya Tuhan!” pekik ketiga nenek Josephin bersamaan. Ketiganya kontan berjalan tergesa menghampiri ranjang pesakitan cucu mereka. “Josephin..” Ucap lirih Soraya. Wanita yang sangat menyayangi cucu lelakinya itu tak kuasa membendung air mata tatkala melihat keadaan memprihatinkan cucu kesayangannya. Disamping Soraya, Sasmita terisak tanpa bisa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. “Ichell, sebenernya kamu apain Abang kamu, Chell! Kenapa dia bisa sampe begini keadaannya?!” tanya Miranti, setengah menghardik. Ibu Kamarudin itu tak menyangka jika kondisi cucunya akan sangat mengerikan untuk dilihat. Josephin lebih pantas disebut sebagai korban tawuran masal dibandingkan pemukulan oleh satu orang. “Tcih! Masih mending nggak Ichell bikin cacat ya!” lontar Michellion, yang tak sedikit pun merasa bersalah setelah melihat keadaan kakak lelakinya. “Abang.. Abang kenal ak
last update최신 업데이트 : 2024-04-01
더 보기

[315] Kalau Depresi Jangan Ngajak-Ngajak!

Dengan usaha yang tidak sedikit, Kamarudin akhirnya membawa si bungsu keluar dari area rumah sakit. Keduanya pun memutuskan singgah pada sebuah kedai kopi kenamaan— yang kebetulan keberadaannya berada tak jauh dari gerbang masuk gedung rumah sakit.“Caramel macchiato?” tanya Kamarudin setelah keduanya berada tepat di depan meja kasir.“Terserah..”Kamarudin pun memilih mengabaikan respon tak menyenangkan sang putra dan mulai melakukan pemesanan. Setelah semuanya tercatat dalam sistem, pria itu mengeluarkan sebuah kartu untuk digunakan sebagai alat pembayaran.“Kalau mau ngerokok, ngerokok aja Chell. Papa bolehin buat sekali ini..” Ujar Kamarudin, memberikan sedikit toleransi untuk meredakan gejolak di hati bungsunya.Selama ini, Kamarudin tidak pernah menerbitkan larangan merokok. Putra-putranya bebas mengambil gaya hidup selagi itu tidak merugikan nama keluarga. Hanya saja, sebagai orang tua, ia menuntut adanya etika.Mereka boleh merokok tapi tidak ketika berada dihadapan para orang
last update최신 업데이트 : 2024-04-02
더 보기

[316] Perlu Reservasi Kamar Sebelahnya Jo?!

“Selamat datang di Indongapret, selamat berbelanja..” Alexa membalas sapaan ramah petugas convenience store yang baru saja dirinya terima dengan sebuah senyuman. Gadis cantik itu melepaskan tangannya dari gagang pintu lalu melangkah masuk ke dalam toko. Ia lantas menelusuri gang-gang kecil yang terbentuk dari pengaturan rak-rak display convenience store, berharap aksinya tersebut dapat mengantarkannya kepada sang kekasih hati. “Loh, kok nggak ada sih!” gerutunya setelah tak kunjung mendapati batang hidung Michellion. Melihat konsumennya hanya berlalu-lalang dan tampak seperti tengah mencari-cari sesuatu, salah satu petugas convenience pun menyambangi Alexa dengan niat membantu pelanggannya. “Maaf Mbak, ada yang bisa saya bantu?” tanya sang petugas ramah. “Ah, ini Mas.. Saya lagi cari orang, katanya tadi dia kesini..” Sejenak, mata sang petugas pun mengerjap. Meski sedikit terkejut mengetahui tujuan dibalik datangnya sang pelanggan, petugas itu tetap mempertahankan senyum ramahny
last update최신 업데이트 : 2024-04-08
더 보기

[317] Kawinin aja Udah!

“Jawab, Chell..” Seru Kamarudin, ditimpali oleh Alexiz yang juga meminta Michellion untuk menjawab pertanyaannya. Michellion pun menelan air liurnya. Mendadak kerongkongannya terasa sangat kering, sampai-sampai ia merasa gurun pasir pindah ke dalamnya. “Anu..” Anak itu benar-benar dilanda kegugupan sekarang. Sebelumnya ia tak pernah mengira jika gaya berpacarannya akan dipertanyakan, terlebih secara on the spot seperti ini. “Ona-anu! Tinggal jawab aja susahnya apa sih, Chell?!” Sentak Alexiz, tak sabaran. Sebagai mantan tukang celup sana-sini, Alexiz tentu saja worry. Meski ia telah bertaubat dengan menikahi satu wanita, rekam jejaknya yang nista itu terlanjur tercatat dalam buku kehidupan. Ia takut karma dari kehidupan bebasnya jatuh kepada putri kesayangannya. Ingat ya! Serusak-rusaknya pergaulan orang tua di masa lalu, tidak ada satu pun orang tua yang merelakan anaknya mengikuti jejak kenakalannya dulu, terlebih bagi orang tua yang anaknya berjenis kelamin perempuan. Am
last update최신 업데이트 : 2024-04-09
더 보기

[318] Khilaf yang Direncanakan

“UDAH GILA YA?!” Semburan melengking itu terlontar dari mulut Anya, tepat saat Kamarudin memberikan informasi terkait si bungsu yang juga akan dirinya nikahkan dengan anak sahabat mereka. “Sinting kamu, Din! Nggak waras!” “Heh, Heh!!” teriak Kamarudin, reflek, tatkala melihat Michellion yang mencoba memanfaatkan kemalangannya. “Nggak usah kabur kamu, Chell! Jelasin ke Mama kamu, kenapa sampe kamu juga harus dinikahin!” lontar Kamarudin, menghardik si bungsu. Usai berhasil mengirim pulang Alexiz yang kebakaran jenggot, bersama dengan putranya yang bengal, Kamarudin pun kembali menyambangi kamar perawatan anak laki-lakinya yang lain. “Nggak usah gila deh! Nggak ada kawin-kawinan! Si Ichell masih bocah! Sekolah aja belom kelar dia!” Cerocos Anya, bersikeras menolak niatan Kamarudin yang hendak menikahkan trouble maker keluarga mereka. “Chell, jangan ngadi-ngadi ya kamu! Kawinan Abang sama Kak Ceya aja belom jalan, sekarang nambah kamu mau join segala! Sekolah dulu yang bener! Emang
last update최신 업데이트 : 2024-04-19
더 보기

[319] When Alexiz Balas Dendam

Michellion melompat ke belakang saat kaca jendela mobil kekasihnya diturunkan.‘Kok sama Om Lexiz, sih!’ gegutu bungsu Anya itu, didalam hatinya.Di dalam mobil, Alexiz yang sedari tadi menunggu anak sahabatnya keluar dari gerbang sekolah pun berteriak, “masuk kamu!”Nada suara Alexiz yang tak enak untuk didengar membuat Michellion meneguk ludahnya.Belum selesai keterkejutannya karena sang kekasih menjemputnya bersama dengan calon mertuanya, kini ia harus kembali merasakan kemarahan pria dewasa itu terhadapnya.Tak ingin menambah benih-benih kekesalan di hati sang calon mertua, Michellion pun segera beranjak, melangkahkan kakinya untuk memutari body mobil yang terparkir.“Sorry, Papa maksa ikut.” Ucap Alexa, terdengar sarat akan rasa bersalah.Gadis itu turun dari mobilnya karena harus berpindah tempat duduk.“Ribet nih pasti..” dengus Michellion.Dengusan tersebut dibalas Alexa dengan kerucutan bibir tipisnya.“Salah siapa terus?” lontar tunggal Alexiz, mengangkat kembali akar dari
last update최신 업데이트 : 2024-04-21
더 보기

[320] Warisan Ichell Terancam Dipotong

Michellion berjalan mengendap setelah melewati pintu utama rumahnya.Kepalanya celingukan, memastikan jika dirinya aman, tak berpapasan dengan sang mama.Gila, Gila!Seharian berkeliling mencari hadiah benar-benar membuatnya ingin mati berdiri.Ia tidak tahu pasti berapa uang yang telah dirinya gelontorkan, tapi mengingat banyaknya perhiasan dan hal-hal lain yang calon papa mertuanya beli, sudah dipastikan ia akan tinggal nama ditangan mamanya.“Chell..”“Ssst, Kak, jangan kenceng-kenceng!” hardik Michellion, pelan. Ia kan tengah menghindari pertemuan dengan mamanya. Kalau sampai mamanya tahu ia sudah pulang, habis sudah telinga dan kewarasannya.Di Balik tembok yang memisahkan ruang tamu dengan keluarga, Michellion melambaikan tangan, mengundang sang kakak untuk mendekat ke arahnya.“Apaan sih? Kamu yang kesini lah!”Mendengar jawaban kakaknya, Michellion pun menghentakkan kaki-kakinya.“Cepetan ih!!” pinta Michellion, setengah mengerang.Rumahnya mungkin terlihat sepi, tapi dibalik
last update최신 업데이트 : 2024-04-22
더 보기
이전
1
...
282930313233
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status