Paginya, Lea terbangun ketika mendengar suara ketukan di pintu kamarnya."Valen," bisik Lea seraya menepuk-nepuk pipi Valen. "Bangun.""Hmm—" Valen bergerak semakin memeluk Lea dengan erat. “Ada seseorang di luar.”"Biarkan saja," gumam Valen. Lea berdecak melihat Valen yang terlihat kembali tidur dengan nyamannya sampai ketukan di pintu kamarnya semakin terdengar nyaring. Valen yang bereaksi."Astaga, siapa sih yang ganggu pagi-pagi begini?" Decaknya seraya membuka mata. "Kalau sampai itu Shawn, akan aku hajar dia.""Nggak usah pakai ngomel. Kalau mereka sampai ketuk pintu pagi-pagi begini, itu artinya ada hal penting. Bangun, pakai bajumu dan cuci muka." Lea menyingkirkan lengan Valen dari perutnya dan bergerak untuk duduk tapi lelaki itu malah menariknya lagi lalu menciumnya. Lea berusaha mengimbanginya sampai ketukan di pintu terdengar lagi dan lebih kencang."Errghhh—" Gerutu Valen seraya bangkit, menyingkap selimutnya dan turun dari tempat tidur lalu berjalan mendekati meja men
Read more