Lea mengabaikan perkataannya. "Tapi untuk hal lain yang terjadi baru-baru ini. Apa aku tetap tidak memiliki hak untuk tahu. Setidaknya menjadi kekasih yang bisa kamu mintai pendapat bukan hanya sebagai kekasih yang kamu bawa ke hadapan semua orang dengan kemesraan tapi sama sekali tidak tahu apapun tentang kekasihnya sendiri?"Valen sempurna terdiam. Ekspresi wajahnya tidak terbaca hanya saja matanya menyorot kaget karena Lea berani sefrontal itu mengatakannya. "Maksudmu tentang tawaran produser musik itu?""Everything. Bukan hanya itu tapi apapun itu yang menyangkut kita." Lea nampak kesal sendiri. "Aku hanya berpikir--""Sebenarnya itu hakmu jika tidak mau membagi kabar gembira itu bersamaku." Sela Lea dengan tatapan tajam. Valen balik menangkup wajah Lea. "Saat itu aku hanya berpikir, kamu pasti akan memaksaku dan menyuruhku pergi.""Karena itu memang harus," balas Lea. "Itu kesempatan yang sangat langka Valen. Aku mendukungmu sepenuhnya. Seperti kamu yang selalu mendukungku. Kam
Paginya, Lea terbangun ketika mendengar suara ketukan di pintu kamarnya."Valen," bisik Lea seraya menepuk-nepuk pipi Valen. "Bangun.""Hmm—" Valen bergerak semakin memeluk Lea dengan erat. “Ada seseorang di luar.”"Biarkan saja," gumam Valen. Lea berdecak melihat Valen yang terlihat kembali tidur dengan nyamannya sampai ketukan di pintu kamarnya semakin terdengar nyaring. Valen yang bereaksi."Astaga, siapa sih yang ganggu pagi-pagi begini?" Decaknya seraya membuka mata. "Kalau sampai itu Shawn, akan aku hajar dia.""Nggak usah pakai ngomel. Kalau mereka sampai ketuk pintu pagi-pagi begini, itu artinya ada hal penting. Bangun, pakai bajumu dan cuci muka." Lea menyingkirkan lengan Valen dari perutnya dan bergerak untuk duduk tapi lelaki itu malah menariknya lagi lalu menciumnya. Lea berusaha mengimbanginya sampai ketukan di pintu terdengar lagi dan lebih kencang."Errghhh—" Gerutu Valen seraya bangkit, menyingkap selimutnya dan turun dari tempat tidur lalu berjalan mendekati meja men
Flashback On "Maafkan aku. Kamu harus pulang sendirian."Valen mendekat dan menatap lekat Azalea yang terlihat sedikit gelisah. "Ada apa? Apa terjadi masalah?"Lea tersenyum, "Ariana ada di Jepang dan dia memintaku untuk datang—""Di Jepang? Apa yang dilakukannya di sini?" sela Valen dengan nada heran."Entahlah. Aku memang harus menemuinya. Biarpun dia tidak datang ke sini maka aku yang akan datang ke Macau." Valen terlihat tidak suka. "Aku hanya ingin meminta penjelasan tentang kerja sama itu Valen.""Apa ini tidak aneh?" Jelas Valen. Lea menelangkan kepalanya. "Dia tiba-tiba berada di Jepang dan memintamu menemuinya untuk membicarakan bisnis padahal dia bisa menyuruhmu datang ke Macau. Apa yang sedang direncanakannya?""Jangan berpikir yang tidak-tidak!""Aku akan menemanimu!!!" Kata Valen tegas seraya merangkul Lea berniat membawanya pergi keluar."Tidak usah," tahan Lea. "Pikirkan produser musik itu yang sudah jauh-jauh datang dari LA untuk menemuimu. Apa kamu mau membiarkan
Jakarta, Indonesia"Malam ini kamu sangat berbeda," ucap Lea yang memperhatikan keseluruhan penampilan Valen. "Sangat tampan dan berkelas dengan jas hitam ini. Ke mana Valen Ackerman sang drummer beken yang digandrungi banyak gadis yang biasanya hanya memakai kaos dan celana jeans?"Valen tertawa, mengecup punggung tangan Lea dan tersenyum, "Aku harus bisa mengimbangimu dan terlihat pantas mendampingimu Lea."Lea hanya diam memperhatikan wajah Valen sampai lift berhenti di lantai paling atas dan pintu perlahan terbuka. Valen membawanya keluar dari sana dan seketika Lea terkesima. Di rooftop ada satu kolam renang besar dan juga restoran yang malam ini disulap lebih temaram dengan puluhan lilin yang menyebar di sekelilingnya. Sangat cantik dan romantis.Di atas kolam renang, ada beberapa lilin yang mengapung dan bergerak-gerak. Lea mengedarkan pandangannya dan melihat tidak ada siapapun di sana selain mereka berdua."Beautiful," bisik Lea."Just for you my lady." Valen mencium kening L
Lea tersentak dan langsung melepaskan cekalan Valen di tangannya dan berdiri di antara mereka berdua."Hentikan!!' Teriak Lea yang menatap bergantian antara Keenan dan Valen. Lalu menoleh ke Keenan, "Apa yang kamu lakukan di sini?""Aku?" Keenan berdecak. "Hanya ingin mengambil kembali kekasihku. Itu saja.""Kekasih?" suara Valen meninggi dan berniat maju tapi Lea langsung menahannya."Valen, tolong jangan berkelahi di sini.""Dia yang mulai duluan!! Untuk apa dia datang ke acara kencan kita kalau tidak ingin merusaknya. Aku akan menghajarnya." Valen mengepalkan tangannya sarat emosi. Keenan terlihat sangat santai memandangi Valen yang sudah siap menghajarnya."Lea, katakan padanya. Aku sudah tidak sabar. Kamu terlalu lama hingga aku sampai harus datang kemari untuk membantumu mengatakan pada bocah ini kenyataannya.""Ada apa sebenarnya ini Lea?" tanya Valen yang memandangi bergantian antara Lea dan Keenan dengan tatapan bingung. "Apa kamu yang mengundangnya ke sini?""Tidak—" Lea me
Gosip terhangat dua hari setelahnya.Kabar mengejutkan datang dari pasangan manis Azalea dan juga drummer beken TheHasky, Valen Ackerman. Ternyata kisah mereka telah kandas entah sejak kapan karena tadi malam, Azalea membuat gempar para wartawan dengan datang ke pesta yang diadakan pengusaha Akmal Jaya di salah satu ballroom hotel berbintang lima di Jakarta bersama dengan seorang lelaki.Ternyata lelaki itu adalah pengusaha yang masuk jajaran lelaki terkaya di dunia bernama Keenan Smith, duda yang memiliki banyak perusahaan di seluruh penjuru dunia. Kandasnya hubungan mereka diperkuat dengan pernyataan singkat Keenan yang tampan dalam jas malamnya di depan wartawan yang menghadang mereka. Sementara Lea yang malam itu cantik dengan gaun merahnya memilih tutup mulut."Aku dan Azalea sedang menjalin hubungan serius dan kami akan segera menikah. Terimakasih."Valen Ackerman sendiri sama sekali tidak bisa dihubungi dan managernya, Zian tutup mulut akan pemberitaan ini. Kita tunggu saja l
Valen bergeming di tempat duduknya dengan kedua tangan memegang stick drum erat-erat sampai buku jarinya yang memar memutih memandangi titik tengah dari drum kebanggaannya di dalam apartemennya yang hening dan temaram. Matahari perlahan muncul menebarkan cahayanya ke dalam ruangan yang gelap tanpa satupun penerangan. Valen seperti sedang tidak berada di bumi tapi terseret arus kegusaran hatinya dengan dada yang bergemuruh karena amarah yang mati-matian di tahannya hingga menimbulkan rasa sesak dan kerinduan yang harus ditekannya untuk seseorang.Seharusnya saat di Singapura kemarin, dia menghajar Keenan Smith sampai mampus sekalian kalau dia tahu kejadiannya akan seperti ini. Salahnya juga yang membiarkan Lea pergi menemui Ariana sendirian yang ternyata hanya alibi belaka."BRENGSEK!!!!" Umpatnya dan menabuh drumnya dengan membabi buta tanpa henti sampai peluh keringat muncul di seluruh tubuhnya. Tidak peduli kalau itu akan semakin menyakiti raganya dan merusak drumnya. Pukulannya
Valen melangkah sempoyongan dengan tatapan tidak fokus menaiki anak tangga menuju ke studio rekamannya melewati semua orang yang menatap dengan penuh tanda tanya dan mengikuti langkahnya sampai menghilang di tangga yang menuju lantai berikutnya.Saat melintasi ruangan manajemen, Zian sempat melihatnya dan menyunggingkan senyuman lalu menghampiri Valen yang tidak sekalipun menoleh."Valen, video musikmu sudah jadi dan akan di release nanti malam. Apa kamu mau mel--" Zian bergeming di ambang pintu memandangi punggung Valen yang biasanya tegap tapi kali ini sedikit merosot ke bawah dan tidak merespon seruannya tetap berjalan ke lantai atas. Zian mengerutkan keningnya dan merasa ada yang tidak beres.Kebetulan studio rekaman kosong, Valen masuk ke dalam dan menutup pintunya lalu merosot jatuh di sana dengan kepala tertunduk. Perasaannya kacau dan tidak tenang memikirkan Azalea. Semalaman dia tidak tidur setelah pulang dalam keadaan babak belur dan memilih duduk di bawah guyuran air dingin