Kian hari tubuh Faridah semakin ringkih. Tubuhnya yang semula bugar, kini sering sakit-sakitan. Fatma yang selalu merawat Ibunya setiap hari tanpa ada campur tangan dari Weni. Setiap kali Fatma menghubungi Weni, tidak pernah sekalipun dijawab. Selalu diabaikan seperti tidak memiliki saudara."Bu, Fatma rindu belaian Ibu!" Fatma mengusap air mata yang hampir saja menetes membasahi pipinya. Faridah menatap sayu anak bungsu yang selalu menemaninya."Bu, apakah Ibu tidak sayang Keynan dan Fatma? Ibu harus sembuh ya?" Faridah hanya diam mendengar bujuk rayu Fatma. Selama sakit, tidak pernah sekalipun Faridah mau dibawa ke rumah sakit. Hanya obat sesuai resep dokter yang datang memeriksa Faridah."Ibu tidak apa-apa, hanya butuh istirahat saja. Ibu hanya lelah, kamu tidak perlu sekhawatir ini," Faridah menghibur anak bungsunya. Keynan mulai terbiasa dengan kegiatan bersama Ridho. Sehingga, Faridah tidak terlalu mengkhawatirkan Keynan. Ridho memperlakukan Keynan dengan sangat baik. Tak berap
Last Updated : 2023-08-08 Read more