Home / Rumah Tangga / Istri Hadiah Taruhan / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Hadiah Taruhan : Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

Kabar Gembira Apa?

"Mau kemana laki-laki kaku itu, Bi?" tanyaku pada Bi Inem."Entahlah, Non. Tau-tau dia berhenti dan masuk ke toko itu."" Non Rena kayak tidak paham Baskoro saja. Dia kan memang begitu. Irit bicara. Jadi kelihatan sombong."Bi Inem cemberut sambil menceritakan tentang tabiat Baskoro yang ternyata tidak berubah sampai sekarang.Aku senyum sekilas mendengar ucapan Bu Inem."Mungkin karena kelamaan jomblo itu ya, Non?" kata Bi Inem lagi.Kali ini aku malah terbatuk-batuk dengar ocehan pembantu kesayanganku ini."Kenapa, Non? Tersedak, ya?" BI Inem malah cemas melihat keadaanku."Gak kok, Bi."Padahal aku tersedak karena mendengar omongan Bi Inem Itu."Lama sekali Baskoro itu. Mau beli apa sih sebenernya dia di toko baju wanita? Mending kalau punya pacar, ini gak ada, tapi sok-sokan masuk toko baju wanita." Bi Inem yang memang terkenal cerewet ini, ngomel-ngomel karena Baskoro tak kunjung datang."Memangnya dia nggak kasihan sama Non Rena. Sudah kedinginan seperti ini, dan juga menahan
last updateLast Updated : 2023-08-22
Read more

Berita Baik Atau Buruk?

"Bagaimana tentang hasil pemeriksaan itu, Dok?" Aku cemas menanti jawaban dokter itu."Apa Bu Rena yakin akan dibacakan tanpa ada suami Bu Rena di sini?" Dokter itu malah balik bertanya kepadaku."Sama saja, Dok. Ada dia atau pun tidak, dia tidak akan peduli tentang keadaanku. Biar aku dan Bi Inem saja yang mendengar hasil pemeriksaan itu," ucapku lagi."Baiklah kalau itu mau Bu Rena."Dokter itu langsung mengambil secarik kertas dan membacakan untukku hasil pemeriksaan kesehatan yang kulakukan setelah kecelakaan tadi.BI Inem menggenggam erat tanganku. Aku serasa punya kekuatan saat ini. Karena berada di samping orang yang paling tahu tentang hidupku."Hasil CT scan, kepala Bu Rena baik-baik saja. Tidak ada tanda-tanda pendarahan akibat terbentur benda keras. Begitu juga anggota tubuh yang lain. Mungkin dalam kecelakaan itu, Bu Rena hanya mengalami benturan kecil dan tidak menyebabkan kerusakan jaringan di tubuh Bu Rena. Kemungkinan nanti akan timbul lebam dan memar saja. Tapi itu
last updateLast Updated : 2023-08-23
Read more

Negosiasi Batal

"Non, ada Mas Barra di bawah." Bi Inem datang dengan wajah ketakutan."Suruh masuk dong, Bi. Biasanya juga dia langsung masuk ke dalam kamar ini 'kan?" Ibu malah tersenyum ketika mendengar nama lelaki itu diucapkan di dalam rumah ini. Sepertinya ibu bahagia mengetahui menantu yang sudah datang dari luar kota."I-itu ... Bu. Apa tidak sebaiknya bertanya dulu pada Non Rena?" tanya Bi Inem."Loh, kenapa? Barra itu capek, loh. Baru datang dari luar kota. Jadi suruh saja dia masuk seperti biasa ke dalam kamarnya."Ibuku malah akan beranjak pergi keluar. Karena memang ibuku tidak tahu apa yang sudah terjadi padaku.Aku memberi isyarat kepada Bi Inem agar beliau tetap mengunci mulutnya.Setelah ibu pergi baru Bi Inem bisik-bisik lagi."Bagaimana itu, Non? Mau disuruh masuk atau suruh pulang saja," tanyanya padaku."Aku tahu dia pasti akan datang ke sini, Bi. Hanya saja aku takut ibu pasti mendengar nanti tentang masalahku ini," jawabku."Itu juga yang Bibi takutkan. Apa tidak sebaiknya Non R
last updateLast Updated : 2023-08-24
Read more

Pengertian Ibu

"Bu ... Buka pintunya dong, Bu. Rena mau masuk."Tidak ada jawaban dari ibu. Tapi aku tidak patah semangat, aku harus bisa membujuk ibu untuk minum obat."Bu, kita minum obat dulu, ya? Nanti setelah itu ibu baru boleh di dalam kamar.""Pergilah, Ren. Ibu tidak mau minum obat apapun. Biar saja ibu sakit."Akhirnya setelah menunggu lama ibu mau menjawab panggilanku. Meskipun masih menolak minum obat.Aku tahu saat ini ibu seperti marah padaku. Pasti karena beliau sudah mendengar semua tentang masalah pernikahanku ini.Tadinya aku memang ingin merahasiakan semua dari ibu. Tapi mengingat keadaan sekarang ibu sudah tahu, sebaiknya aku menceritakan saja semuanya pada ibu. Aku yakin ibu akan maklum dan mengerti posisiku saat ini."Jangan gitu dong, Bu? Ibu harus minum obat dan tidak boleh telat.""Memangnya apa pedulimu pada Ibu?"Hatiku hancur mendengar omongan ibu. Apa ibu ini tidak tahu betapa pedulinya aku padanya. Dia orang tuaku satu-satunya. Aku sudah tidak punya ayah lagi hanya ibu
last updateLast Updated : 2023-08-25
Read more

Tuduhan Barra

[Awas kalau sampai pekerjaan suamiku hancur karena kamu. Aku tidak akan tinggal diam.]Siang ini masuk pesan dari nomor tidak dikenal. tapi dari gaya bicaranya Rena tahu ini pasti Silvia, istri Barra.Rena mengacuhkan begitu saja dan tak sedikitpun punya niat ingin membalas pesan itu.Tapi ternyata Silvia bukan sekali saja mengirim pesan. Berkali-kali dia mengirim pesan dengan nada ancaman. Mungkin dia pikir Rena takut dan akhirnya membatalkan rencananya untuk mengatakan pada Alvin bahwa rumah tangganya dalam masalah.Sesuai dengan perjanjian Alvin dan Barra adalah membahagiakan Rena. Jadi kalau sampai Alvin tahu rumah tangga mereka bermasalah, bisa saja posisi Barra akan diambil lagi oleh Alvin. Itulah yang ditakutkan oleh Barra dan Silvia.Sebab itu, pasangan suami istri itu mati-matian membuat Rena membatalkan niat bercerai dan pengunduran diri Rena dari perusahaan. Karena kalau sampai masalah itu terjadi, tamat semua yang dimiliki oleh Barra. Tentu saja Silvia tidak mau hal itu ter
last updateLast Updated : 2023-08-26
Read more

Telepon Dari Imah

"Kamu mau cerai 'kan, Ren? Kalau begitu nanti aku siap menikahimu. Karena akulah ayah dari bayi itu." kata Bram langsung di depan Barra dan Bu Diana."Jangan mimpi kamu, Bram. Ini bukan anakmu. Dan sampai kapanpun aku tidak akan menikah denganmu." Rena mendidih mendengar ucapan Bram."Kenapa kamu mesti marah, Ren. Bukankah itu baik bagimu dan anak itu kelak. Ayah kandungnya sudah mengakuinya. Dan itu merupakan keberuntungan bagimu." Barra tak kalah sengitnya berbicara."Kalian berdua sama saja. Kalian pikir aku wanita yang bisa kalian pijak seenaknya hati kalian.""Sudah pergi kalian berdua dari sini. Dasar laki-laki tidak punya hati.""Kamu pikir anakku tidak punya harga diri. Agar kalian tidak saling ribut, aku akan tes DNA cucuku ini begitu lahir. Untuk mengetahui siapa ayah dari anak ini, tapi hanya mencari ayah biologis. Tapi tidak akan ada hak di sana. Aku pastikan setelah anak itu lahir kamu pasti akan menyesal." Bu Diana menudingkan tangannya ke wajah Barra."Tidak perlu te
last updateLast Updated : 2023-08-28
Read more

Permohonan Maaf Alvin

Sebelum ke kantor untuk menyerahkan secara langsung surat pengunduran dirinya, Rena menyempatkan singgah ke rumah tempat Bu Asih dan Imah berada."Syukurlah Bu Rena sudah datang. Soalnya saya bingung, Bu Asih dari tadi menangis terus menangis terus. Dan saya tidak mengerti apa arti tangisannya itu." Imah menyambut kedatangan Rena."Lalu apa yang saya harus lakukan? Sementara saya juga tidak tahu apa maksud tangisan dari ibu itu."Rena pun tampak bingung menghadapi kelakuan ibu mertuanya itu."Apa mungkin dia kangen sama anaknya, Bu?""Bisa jadi, Mah." Rena pun berpikir demikian."Apa tidak sebaiknya ibu menelpon Mas Barra untuk datang menjenguk ibunya di sini." Imah memberikan saran pada Rena."Hmm ... Sebetulnya aku malas berurusan dengannya lagi. Karena aku sudah berbicara dengan pengacaraku dan kami besok akan melayangkan gugatan cerai. Apa tidak sebaiknya kamu saja yang menelponnya?"Rena ragu kalau harus membangun komunikasi lagi dengan orang yang sebentar lagi jadi mantan suamin
last updateLast Updated : 2023-08-29
Read more

Barra Dipecat

"Cukup, Mas. Suka atau tidak suka aku akan tetap mengundurkan diri. Ini adalah harga diri, dan tak bisa ditawar lagi," kata Rena berusaha tegar namun rapuh."Ren, apa tidak ada maaf untukku? Aku melakukan ini hanya untuk membahagiakanmu. Semua ini, karena rasaku tak mungkin mampu untuk meraihmu. Jadi hanya dengan melihatmu bahagia sudah merupakan hal terindah bagiku." Alvin yang selama ini masih menyimpan rasa pada Rena, tak bisa memungkiri perasaannya sendiri."Maaf, Mas. Kamu adalah suami orang. Jadi tidak pantas rasanya memikirkan kebahagiaan wanita lain. Biarkan aku dengan jalanku dan kita selesai sampai di sini. Baik hubungan perasaanmu kepadaku, ataupun hubungan kerja.""Ini surat pengunduran diriku. Mohon diterima."Setelah meletakkan surat pengumuman dirinya, Rena beranjak dari tempat duduknya. Memutuskan langsung pergi tidak ingin melihat ke belakang lagi."Rena ... Rena tunggu ...." Alvin masih berusaha untuk meluluhkan hati wanita ini. Tapi Rena sudah bertekad tidak akan tun
last updateLast Updated : 2023-08-30
Read more

Penyesalan Demi Penyesalan

Rena yang sedang patah hati berjalan tanpa arah. Dia tak menghiraukan lagi keadaan sekelilingnya. Baginya saat ini melangkah menjauh dari kantor milik Alvin ini adalah hal yang paling benar.Tanpa disadari Rena sudah berjalan di ruas jalan raya. Rena sudah melangkahkan kakinya dan akan menyeberang ke sisi lainnya. Tapi jalan tetap dengan tatapan kosong. Tak disangka sebuah mobil melaju sangat kencang dari arah sebelah kanan.Sementara Rena masih juga berjalan berjalan tanpa melihat ke kanan dan ke kiri.Untungnya sang pengendara adalah sopir yang handal. Dia tepat waktu menginjak rem sehingga tidak sampai menabrak tubuh imut milik wanita yang sedang bersedih ini.Terdengar suara menderit memekakkan telinga akibat dari ban dan aspal yang beradu. Baru Rena menyadari kalau dirinya baru saja lolos dari bahaya.Rena langsung menutup telinganya. Tubuhnya bergetar hebat."Hai, Nona. Kamu mau mati ya? Kamu sengaja bunuh diri dengan menabrakkan badan ke mobil kan?" teriak sopir mobil itu sambi
last updateLast Updated : 2023-08-31
Read more

Nostalgia di Pantai

'Sial ... Kenapa aku malah teringat Rena? Dia terlalu berbeda jauh dengan Silvia.' Barra menggerutu dalam hati.Setelah melihat Rena pergi bersama Baskoro, Barra malah menyadari Dia sedikit punya rasa pada wanita itu. Apalagi tingkah Silvia tadi sudah sangat membuatnya kesal. 'Ini tidak bisa dibiarkan. Aku harus menemui Rena. Tapi siapa laki-laki yang bersamanya tadi?' Barra belum tahu apa hubungan Rena dengan Baskoro. Tapi melihat cara laki-laki itu memperlakukan Rena tadi, Barra jadi tahu mereka punya hubungan yang sangat dekat. Dan itu ancaman bagi pernikahannya. Hal ini menimbulkan kecemburuan di hati Barra. Dan sekarang bukannya mengejar Silvia yang sudah pergi entah ke mana, Barra memutar arah menuju ke rumah Rena. Barra harus bisa membuat Rena jatuh ke dalam pelukannya lagi. Sambil jalan Barra berpikir akan memperbaiki hubungannya dengan Rena. Entah apa yang membuat lelaki itu berpikir seperti itu mungkin karena sudah muak melihat tingkah Silvia.⭐⭐⭐"Kamu mau bawa aku ke ma
last updateLast Updated : 2023-09-02
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status