"i-iya, Ma. Soalnya di sana seru banget. Jadi nggak pengen cepat-cepat pulang." Hana mengulas senyum sambil merangkul pinggang Rayhan.'Syukur deh, memang jago banget aktingnya,' batin Rayhan sambil tersenyum juga, memperlihatkan barisan gigi putih nan rapinya itu."Oh gitu, ya udah nggak usah khawatir ya sayang! Nanti kapan-kapan kita kesana lagi. Oh iya, mama cuma mau bilang, kebetulan papa keluar kota selama dua hari, jadi dari pada mama sendiri di rumah mending mama nginap lagi di sini, bolehkan?""Boleh dong, Ma," sambut Hana. Kemudian berjalan berdampingan menuju pintu utama rumah itu."Mmh tapi, Ma. Kan di rumah ada bibi. Kasian dia kalau di tinggal di rumah sendiri," ujar Rayhan sambil mengejar langkah wanita di hadapannya. Ia harus menggagalkan Inggit supaya tidak melanjutkan nginap di rumah ini, sebab ia sudah tidak tahan sekali berdekatan dengan Hana. Bersama Hana terus menerus membuat dirinya tak punya waktu sendiri dan itu sangat menyebalkan baginya."Kamu ngapain mikirin
Last Updated : 2024-10-29 Read more