"Kalian yang main gila, malah aku yang kau bilang gila, hadeh! Zaman sudah edan!" "Bang, sini, ada yang mau aku bilangin, sini, ayo," bisik Yuni sambil menarik lengan Rahmat untuk masuk ke dalam dapur. Sementara di ruang tamu. "Jadi, betul anda ini temannya Salma?" tanya Burhan. "Iya Betul, Bang." Husein menjawab sopan, sambil sesekali melirik ke arah Salma, sedangkan Salma rasanya sudah tidak kuat ingin segera pergi dari rumah itu. "Husein, terima-kasih sudah mau datang, lebih baik pulang saja sekarang, aku takut suamiku bertingkah yang aneh-aneh padamu, pulanglah, Sen," ucap Salma, karena Salma sudah kehilangan muka di depan Husein, awalnya ia mengira kalau kedatangan lelaki itu dapat menyelesaikan masalahnya, tetapi malah menambah masalah, tidak dapat Salma berkata-kata lagi, entah jenis apa keluarga mertuanya itu. "Kamu baik-baik saja, Sal?" tanya Husein merasa khawatir. "Eh, Bung! Sebaiknya kau rajin sholat dan mengaji, karena kau telah dipelet oleh istriku." Rahmat yang k
Baca selengkapnya