Home / Romansa / Anak Kembar Mr. Billionaire / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Anak Kembar Mr. Billionaire: Chapter 21 - Chapter 30

356 Chapters

Belai Lembut Kasih Sayangmu

"Kenzi, bagaimana Mommy dan Daddy? Mereka dekat atau dekat sekali? Atau malah sangat-sangat dekat?!" Kenzo duduk bersila di samping kembarannya yang terbaring di atas brankar. Ia sangat ingin tahu perkembangan hubungan Mamanya dengan Om tampan mereka. Kenzi tersenyum puas. "Sangat, sangat, sangat dekat sekali pokoknya! Jelasnya aku memenuhi apa yang kau katakan, aku meminta yang aneh-aneh pada mereka!" Kenzo berbinar mendengarnya. "Bagus! Good job, Kenzi. Ada gunanya juga kau sakit, heh!" "Heumm... Kau ini! Kau sendiri, selama aku sakit kau tinggal dengan Oma ya, Kak? Oma itu siapa?" tanya Kenzi memiringkan kepalanya. Kenzo menggelengkan kepalanya pelan dan memasang wajah berpikir. "Aku juga tidak tahu, katanya Mamanya Daddy. Tapi Kenzi, Oma ngajak kita tinggal dengan Oma. Kau tahu, rumah Oma itu besar sekali! Dan Oma juga mau ngajak kita naik Thomas setiap hari! Jadi kita tinggal dengan Oma, begitu." Obrolan akhir si kembar di dengar oleh Alana yang tengah duduk di sofa menata
last updateLast Updated : 2023-07-12
Read more

Kejujuran Alana tentang Masa Lalu

"Wah... Terima kasih Oma, mainannya banyak! Nanti kalau Kenzi sudah sembuh kita ajak main sama-sama ya, Oma!" Kenzo berbinar-binar menata banyak sekali mainan puzzle di atas meja besar ruang keluarga di kediaman Alex. Sejak pagi tadi bocah itu ikut dengan Renata hingga kini hari sudah malam. Renata tidak peduli dan ia selalu mengalihkan pembicaraan Kenzo setiap kali anak itu meminta pulang. "Kalau Kenzo mau ikut dengan Oma, kita bisa beli mainan setiap hari," seru Renata duduk di sofa dan tersenyum lebar pada Kenzo. "Tapi, nanti ajak Kenzi juga, ya?" Kenzo cemberut. "Tapi, kalau Mommy sendirian, nanti Mommy akan sedih. Kenzo kan tidak mau kalau buat Momny sedih," jawab anak itu. "Kata siapa Mommy-mu akan sedih, Sayang? Tidak akan, percaya dengan Oma!" "Heum, Oma serius?" tanya Kenzi melebarkan kedua matanya yang cemerlang. "Kalau begitu Kenzo mau! Nanti jalan-jalan sama Kenzi naik Thomas!" pekik anak itu bahagia. Renata tersenyum lebar mendengarnya, sebisa mungkin ia harus men
last updateLast Updated : 2023-07-13
Read more

Kemesraan dari Alex

Semalam ternyata Alex tidak pulang, laki-laki itu khawatir meninggalkan Alana dan anak-anak, apalagi kondisi Kenzi yang belum benar-benar pulih.Pagi ini Alana saat bangun dari tidurnya segera gegas ke lantai satu. Di sana, ia menemukan Alex yang tertidur meringkuk di sofa berselimut putih tebal milik Alana. "Astaga Alex, aku pikir dia tidur di sofa," cicit Alana mendekati Alex. Ia menarik selimut yang dan menutupi tubuh atas laki-laki itu karena hari masih subuh dan suhu yang cukup dingin. Pergerakan Alana terhenti, ia menatap dalam-dalam wajah Alex yang begitu damai. 'Laki-laki ini mengorbankan banyak hal demi aku dan anak-anak. Kenapa dia sangat tulus membantuku? Bagaimana kalau suatu saat nanti dia meminta aku untuk menggantinya? Apa yang akan aku berikan?' batin Alana gundah. Gadis itu duduk di samping Alex, tangannya terulur gemetar ingin menyentuh pipi Alex yang sangat ingin Alana sentuh. Namun urung, Alana meremas jemarinya dan kembali menarik tangannya untuk tidak melak
last updateLast Updated : 2023-07-14
Read more

Kau Adalah Wanitaku

"Selamat siang Pak Alex, laporan test DNA yang Pak Alex ajukan sudah selesai."Alex berdiri menatap laki-laki dengan jas putih yang kini tegap berdiri di hadapannya. "Bagaimana hasilnya?" tanya Alex tidak sabaran. "Mari ikut saya masuk ke dalam, Pak," ajak laki-laki berjas putih tersebut. Alex berjalan masuk mengikutinya dan segera duduk siap mendengarkan apapun jawaban dari hasil test DNA yang sudah berhari-hari ia nantikan. Dokter Vero kembali membuka lembaran kertas di tangannya dan ia menunjukkan lebih dulu pada Alex diikuti senyuman manis di sudut bibirnya. "Golongan darah Pak Alex dengan kedua anak itu sama. Kalian memiliki hubungan darah yang cocok," jelas Dokter Varo. Wajah Alex memerah penuh perasaan haru. Kedua matanya memerah berkaca-kaca mengetahui dugaannya selama ini benar, Alana adalah gadis yang empat tahun lalu pergi dari hidupnya, Alex menidurinya malam itu. "Aku turut bahagia atas semua ini, Pak Alex," ucap Dokter Varo menepuk pundak Alex. "Terima kasih Dokt
last updateLast Updated : 2023-07-15
Read more

Bibirmu yang Manis

Hari ini Alana kembali aktif bekerja lagi di kantor Alex karena ada Tery yang baik hati menjaga Kenzi di rumah. Pengasuh baru yang masih muda dan cukup friendly dengan Alana dan anak-anak. "Tery, nanti kalau Kenzi sudah sarapan, obatnya ada di atas meja kecil ya," ujar Alana menunjuk ke arah meja. "Aku tidak akan pulang sampai sore, Alex akan mengantarkan aku untuk cek up-nya Kenzi namti jam dua." "Iya Nona Alana, siap!" Tery mengacungkan jempolnya. Kenzi yang duduk di kursi roda mengacungkan jempolnya pada sang Mama. Tersenyum manis seolah ia masih baik-baik saja dan tidak sakit, itulah yang membuat Alana sangat bangga dengan anaknya. Dari arah ruang tamu suara teriakan Kenzo sudah terdengar sangat kencang."Mom... Ayo berangkat! Daddy sudah datang!" teriak Kenzo melengking. Alana mengembuskan napasnya berat menoleh ke arah depan di mana Alex berjalan masuk ke dalam rumah. Laki-laki itu terlihat bersemangat mendekati Kenzo, mengecup pipi kanan dan kiri sebelum berjalan ke belak
last updateLast Updated : 2023-07-16
Read more

Kenzo itu Punya Daddy!

"Kenzo, adikmu ke mana? Kenapa tidak sekolah? Masih sakit ya?" Kenzo menganggukkan kepalanya tanpa menoleh pada tiga temannya. Mengingat mereka yang mendorong Kenzi dari atas ayunan. "Hemm, kasihan sekali Kenzi. Pasti sakit-sakitan. Suruh siapa dia payah!" seru Dino diikuti tawanya oleh Julian dan Brexson. "Dia kan memang payah, didorong sedikit saja langsung jatuh." Braxson tertawa puas. "Tidak punya Papa lagi!" "Iya. Untuk apa anak tidak punya Papa ditemani. Anak-anak seperti mereka tidak boleh punya teman!" Panas telinga Kenzo mendengar ejekan mereka bertiga yang terus menerus mengatakan kalau Kenzo tidak punya Papa. Namun saat ini Kenzo asik duduk di atas ayunan dan menjilati es krim cokelat miliknya. Dari Mamanya ia belajar mengabaikan apapun yang orang lain katakan. "Heh Kenzo! Kau tuli ya?!" Dino menedang ayunan yang diduduki oleh Kenzo. "Ayo ngomong dong, dasar tidak punya Papa!" Julian memakinya. "Sudah tidak punya Papa, tuli lagi!" Kenzo langsung bangkit dari atas
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more

Menjadikanmu Milikku Seutuhnya

"Saya sangat kecewa dengan tindakan Anda pada anak saya! Bisa-bisanya mengatakan kalau Kenzo tidak punya seorang Papa! Anda ini seorang guru di sini!" Luapan emosi tak terima menohok hati Madam Ella saat seorang laki-laki tampan, tegas, dan orang penting di Barcelona itu datang ke sekolah untuk memberikannya sebuah ketegasan atas apa yang ia lakukan pada Kenzo. Di sofa biru nampak Alana yang duduk memangku Kenzo yang ketakutan karena Alex meledakkan emosinya pada Madam Ella. "Saya... Saya minta maaf Tuan, saya benar-benar menyesal dengan apa yang saya lakukan pada Kenzo." Madam Ella tertunduk malu di hadapan Alex dan Alana, dan juga kedua orang tua Braxson yang sama-sama ada di sana. "Baik. Saya masih memberikan toleransi atas perlakuan Madam Ella pada putra saya. Satu hal lagi, saya akan mengurus surat pindah sekolah Kenzo dan Kenzi. Saya tidak mau anak saya dibully dengan alasan yang tidak jelas!" cerca Alex meluap-luap. Alana mengusap pelan lengan Alex usaha agar laki-laki itu
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Satu Ranjang Berdua

"Kenzo tidak mau tahu! Kalian harus dramatis di depan Mommy dan Daddy!" Teriakan keras Kenzo mendominasi ruang tamu rumahnya di mana Benigno dan Tery berada di sana memperhatikan anak kecil yang kini menghentak-hentakkan kakinya marah-marah. Benigno memijit pelipisnya pelan saat Kenzo meminta hal yang aneh-aneh padanya dan juga Tery yang mati-matian mencoba terus membujuk. "Drama bagaimana lagi Pangeran kecil? Kak Tery nanti akan dimarahin sama Daddy-nya Pangeran kecil," ujar Tery menarik pelan lengan Kenzo dan menekuk lututnya duduk di hadapan Kenzo. "Ya pokoknya Kak Tery sama Paman Benigno ikutin aja maunya Kenzo supaya Daddy nginep sini sama Mommy!" "Hah?!" pekikan syok Tery dan Benigno bersamaan. Terkejut mereka berdua dengan permintaan konyol Kenzo yang makin hari semakin ada-ada saja. "Ta... Tapi, itu kan...." Tery melirik Benigno dan gadis itu menggeleng. "Bagaimana aku membujuknya?" cicit Tery bingung. Benigno menghela napas mendekati Kenzo. Tery yakin kalau laki-laki
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more

Malaikat tak Bersayap

Helaan napas panjang lolos dari bibir Alana begitu ia terbangun dari tidurnya setelah mendengar alarm ponsel yang bergetar. Tangannya terulur meraih ponselnya dengan kedua matanya yang masih tertutup. Alana merasa tubuhnya tertahan saat seseorang tengah memeluk tubuhnya dengan sangat erat. Ia mematikan alarm ponselnya dan membuka kedua matanya perlahan. Seseorang menyandarkan kepalanya di dada Alana dan terlelap dengan begitu nyaman. Senyuman Alana mengembang, ia mengusap pipi Alex dengan lembut. 'Apa dia perwujudan dari semua doa-doaku selama ini?' batin Alana tanpa mengalihkan tatapannya. Selimut sedikit melorot hingga sontak Alana melotot mengetahui tubuh Alex polos tanpa balutan apapun. "Astaga!" pekik Alana tersentak. Keterkejutan Alana membuat Alex tersentak bangun karena gadis itu langsung mendorongnya dengan kuat. Alex sontak membuka matanya dan menatap Alana yang wajahnya panik apa lagi kini selimut tidak menutupi tubuh Alex bagian atas. "Sayang, kau baik-baik saja?" A
last updateLast Updated : 2023-07-19
Read more

Tidak Sabar Menjadi Istrimu

"Kak Tery! Paman Benigno bangun! Keluar sekarang juga sebelum Daddy-ku menjadikan kalian sebagai gembel di Barcelona! Keluar!" Teriakan super keras melengking kuat menyakitkan telinga terdengar dari arah pintu depan. Siapa lagi kalau bukan Kenzo pelaku dibalik suaranya yang mengerikan. Sementara di dalam paviliun megah tersebut nampak dua orang barusaja bangun tidur terkaget-kaget mendengar suar Kenzo. "Paman! Dobrak nih!" teriak Kenzo lagi-lagi. Tery langsung tersentak dan ia kebingungan mencari pita rambutnya. Gadis itu menoleh ke sampingnya di mana laki-laki yang kerap ia panggil Mateo itu sudah tidak ada. Senyuman Tery terulas mengingat kejadian semalam yang masih menjadi rahasia mereka berdua. "Kenzo, Kenzi!" pekik Tery langsung berlari ke depan dan ia melihat Benigno Mateo yang baru membuka pintu.Wajah merengut Kenzo membuat ketar-ketir gadis sembilan belas tahun yang semalam ia tinggal tidur sendirian. "Paman awas kalau culik Kak Tery lagi, biar saja jadi gembel!" pekik
last updateLast Updated : 2023-07-20
Read more
PREV
123456
...
36
DMCA.com Protection Status