Semua Bab MAS DUDAKU MISKIN: Bab 81 - Bab 90

94 Bab

80. Kangen

Lendra keluar dari ruangan Alex. Benar yang dikatakan Charlie kalau dia harus mencoba berbicara kepada Alex perihal keinginannya untuk pulang ke negara terlebih dahulu karena ada sedikit masalah.Terbukti Alex mengizinkan Lendra untuk pulang selama satu minggu. Pria itu meminta maaf karena menahan Lendra terlalu lama, padahal Lendra datang ke negaranya hanya karena sebuah undangan ulang tahun tapi ternyata Alex meminta Lendra untuk tinggal.Lendra baru saja mendudukkan tubuhnya di kursi saat Jane datang dengan membawa bingkisan entah berisi apa, Lendra tidak mengetahuinya."Selamat siang, maaf menganggu waktu anda Pak Lendra," ucap Jane dengan senyuman manisnya.Lendra menegakkan tubuhnya. "Tidak sama sekali Jane, ada apa?" tanyanya.Jane yang kemarin terlihat malu-malu entah pergi kemana. Sekarang Lendra bisa melihat Jane yang berani berbicara kepadanya. Terlihat dari cara dia yang berani menatap mata Lendra saat berbicara."Saya membawakan kue buatan saya, sekaligus ucapan terima ka
Baca selengkapnya

81. Obat Rindu

BE WISE READER!MATURE CONTENT!***Lendra mengangkat dagu Sienna melumat bibir istrinya dengan lembut. Tidak butuh waktu lama untuk Sienna membalas lumatan Lendra. Ciuman keduanya semakin intens dan dalam. Lendra membawa tubuh Sienna ke atas meja yang berada di walk in closet.Merasa pasokan oksigennya mulai menipis, Sienna melepaskan tautan bibir mereka. Menempelkan keningnya dan Lendra. Nafas memburu keduanya saling beradu."Aku menginginkan Mas.""Mas juga Sayang." Keduanya kembali berciuman dengan sangat liar. Dengan lidah yang saling membelit dan menghisap satu sama lain. Sensasi ciuman yang sangat liar. Cukup lama bibir dan lidah saling beradu. Hingga Lendra menurunkan kecupannya pada telinga Sienna. Sienna mendesah nikmat, merasakan kecupan dan jilatan lidah Lendra yang menyusuri telinga dan lehernya. Selagi bibirnya bermain di leher Sienna dan meninggalkan jejak disana. Tangan Lendra membuka satu persatu kancing piyama Sienna, meninggalkan bra berwarna merah terang dan cela
Baca selengkapnya

82. Bocil Bisa Buat Anak?

Kenzie tersenyum tipis melihat penampilan Megan yang terlihat sangat manis dengan dress berwarna putih tulang dipadukan dengan cardigan rajun berwarna mint. Kenzie membukakan pintu untuk Megan, setelahnya dia memutari mobilnya untuk masuk di tempat kemudi."Kita mau kemana?" tanya Megan setelah memakai sabuk pengaman di tubuhnya.Kenzie melirik Megan sekilas, dia balik bertanya kepada Megan. "Kamu mau kemana?" Megan terlihat nampak berpikir. Bioskop sepertinya bagus. Dia akan memilih film horor agar bisa terus menempel dengan Kenzie. Dan dia akan melakukan banyak skinship dengan pria dewasa itu.Membayangkan itu membuat pipi Megan bersemu. Kenzie yang menunggu jawaban Megan, menatap bingung Megan yang hanya diam dengan pipi bersemu. Apa yang sebenarnya Megan pikirkan?"Jadi kamu mau kemana?" tanya Kenzie yang kembali bertanya, setelah merasa Megan terlalu lama menjawab pertanyaannya."Bioskop."Kenzie menyetujui ajakan Megan meskipun sebenarnya dia tidak begitu suka dengan aktivitas
Baca selengkapnya

83. Ngidam

Setelah mandi dan berganti pakaian keduanya keluar dari kamar. Sienna dan Lendra merasa bersalah saat melihat Angga dan Adhara masih menunggu mereka di meja makan. Adhara menatap Sienna dan Lendra dengan wajah memelas. Sienna merutuki dalam hati, harusnya dia bisa menahan gairahnya agar kedua anaknya tidak menunggunya.Mau bagaimana lagi, Hormonnya membuatnya tidak bisa menahannya. Lagipula bukankah Sienna sudah menahannya saat dia tengah jauh dengan suaminya? Jadi tolong jangan salahkan Sienna yang lupa diri saat sudah bertemu Lendra."Maaf ya Sayang, Bunda tadi gak enak badan," kata Sienna mengusap kepala Adhara dengan sayang. Batinnya meminta maaf kalau dia berbohong kepada putrinya."Papa juga minta maaf ya," sahut Lendra. Dia juga merasa tidak enak hati melihat putrinya terlihat sudah lapar.Lendra tahu kalau kedua anaknya pasti ingin makan bersama kedua orangtuanya. Mengingat sudah lama mereka tidak makan bersama. Harusnya Lendra bisa menahan tapi bagaimana lagi, dia merindukan
Baca selengkapnya

84. Dua Janda

Senin ini seperti senin sebelum Lendra pergi keluar negeri. Dimana Lendra akan mengantar istri dan kedua anaknya ke sekolah. Lendra merasa merindukan momen seperti ini, padahal dia bukan setahun dua tahun tidak bertemu, tapi entah kenapa dia merasa rindu aktivitas hariannya.Lendra keluar rumah lebih dulu untuk memastikan kalau mobilnya sudah dibersihkan oleh pekerja yang bertugas membersihkan mobilnya. Di teras depan rumah, Lendra bisa melihat supir yang biasa mengantar Sienna dan kedua anaknya sedang mengelap spion mobilnya.Yanto, supir itu menunduk saat melihat Lendra. Dia memberikan kunci mobil itu kepada Lendra, setelah itu dia pamit karena dia telah selesai membersihkan mobil milik majikannya.Setelah kepergian Yanto, Lendra masuk ke dalam mobil selagi menunggu Sienna dan kedua anaknya. Mobil yang akan dia kendarai adalah mobil hadiah dari mertuanya untuk keluarga kecilnya. Mobil itu mewah, Lendra merasa tidak pantas menerimanya. Tapi dia tidak kuasa menolak karena mobil itu s
Baca selengkapnya

85. Meminta Waktu

Sienna berjalan menuju gazebo yang berada di taman belakang dengan membawa kue yang tadi dia beli sebelum sampai ke ruamahnya.Sienna memainkan ponselnya selagi menunggu Lendra yang tengah mengambil laptop Sienna. Sienna ingin sekali menonton di gazebo bersama Lendra, sehingga dia meminta suaminya untuk mengambil laptopnya di kamar Adhara selagi dia mengganti baju dan menyiapkan kue untuk mereka.Dua hari yang lalu Sienna dan Adhara menonton melalui laptop. Keduanya menonton film disney. Itu sebabnya laptop Sienna bisa berada di kamar putrinya.Sienna memperhatikan Lendra yang tengah berjalan dengan membawa laptop di tangan kirinya. Pandangan Sienna tidak lepas dari Lendra. Entah kenapa Lendra terlihat semakin tampan dengan kaos hitam dan celana boxer yang menggantung di pinggangnya.Melihat Sienna yang hanya diam menatapnya dengan senyum di bibirnya membuat Lendra mengernyit bingung. Ada apa dengan istri cantiknya itu?Lendra meletakkan laptopnya terlebih dahulu di atas meja sebelum
Baca selengkapnya

86. Pertunangan

Sienna menggerutu sepanjang perjalanan menuju rumahnya bersama Lendra. Bagaimana tidak menggerutu, Belva baru saja memberitahunya kalau dia dan Savero akan bertunangan.Dan parahnya sahabatnya itu baru memberitahunya beberapa jam sebelum pertunangan mereka terlaksana. Ya pertunangan mereka akan dilaksanakan nanti malam. Dan Belva baru memberitahunya pagi ini.Lendra dan Adhara yang berada di satu mobil yang sama dengan Sienna hanya bisa bungkam. Keduanya tidak berani berkomentar, takut membuat suasana hati bumil itu menjadi semakin buruk."Abang gak nganggep aku adek lagi ya?" tanya Sienna.Sienna tengah menelpon Savero. Tanpa mengucapkan salam pembuka, wanita itu langsung saja mengucapkan pertanyaan yang membuat Savero bingung disebrang sana."Kamu kenapa Dek?" tanya Savero di sebrang sana.Sienna melirik Lendra yang tengah fokus menyetir dan Adhara yang tertidur karena lelah belajar seharian ini. Wanita itu mendengus sebal dengan pertanyaan Savero."Abang mau tunangan tapi gak ngasi
Baca selengkapnya

87. Ikut Suami

Megan berlari keluar kelas saat dosen killer bernama Alka itu sudah keluar dari kelasnya. Jeje yang melihat Megan buru-buru keluar tidak sempat menahan temannya itu. Megan berlari seperti sedang di kejar oleh rentenir.Hari ini Megan ada janji menemani Kenzie mencari kado untuk keponakannya yang berhasil dalam ujian hariannya. Cukup aneh rasanya memberi hadiah untuk hasil ujian hariannya, karena biasanya orang yang mendapat hadiah karena mendapat juara 1 di kelasnya.Akan tetapi pemikiran itu sirna karena keponakan Kenzie yang satu ini cukup nakal, sehingga sulit untuknya belajar. Oleh karena itu Kenzie inisiatif memberikan hadiah agar keponakannya itu mau belajar.Megan membenarkan rambutnya saat melihat mobil Kenzie terparkir di depan gedung prodinya. Dia berjalan dengan sedikit cepat agar tidak membuat Kenzie kesal karena menunggunya terlalu lama."Om nunggu lama ya?" tanya Megan setelah berhasil masuk ke dalam mobil Kenzie."Lumayan, tapi gak papa. Kamu baru selesai kan?" Kenzie m
Baca selengkapnya

88. Sayang

Sienna mengerjapkan matanya beberapa kali. Dia merasa asing dengan tempat ini, langit-langit ini bukanlah kamarnya di rumah orangtuanya ataupun kamarnya bersama Lendra.Kekehan terbit saat sadar kalau dia bukan di negaranya. Tapi di apartemen Lendra yang berada di luar negeri. Sienna membalikkan tubuhnya agar menghadap suaminya yang memeluknya dari belakang.Tangan Sienna terulur, menyentuh hidung Lendra yang terlihat tinggi, Sienna menurunkan jarinya hingga menyentuh bibir tipis Lendra yang entah sudah berapa kali dia cicipi."Mas.."Sienna menyentuh tenggorokannya saat merasakan tenggorokannya kering. Dengan terpaksa Sienna menyudahi aktivitasnya mengagumi ketampanan Lendra yang sedang tertidur.Sienna menatap tampilannya yang berantakan. Dia hanya mengenakan dalamannya, tadi saat sudah hampir terlelap, dia merasa sangat gerah sehingga dia membuang bajunya begitu saja. "Kok mas Lendra gak pake baju juga?" tanyanya saat melihat kemeja Lendra berada di bawah tempat tidurnya.Dengan s
Baca selengkapnya

89. Bersemangat!

Lendra merenggangkan otot-ototnya yang terasa menegang karena duduk di depan komputer terlalu lama. Dia baru saja menyelesaikan pekerjaannya yang membuatnya terpaksa tinggal jauh dari anak-anaknya.Lendra melihat jam tangan yang melingkar di pergelangannya. Sekarang sudah waktunya pulang. Dia mulai mematikan komputer dan laptopnya, juga membereskan mejanya."Pak pulang duluan ya!"Lendra mengiyakan saat anggota timnya satu demi satu berpamitan kepadanya. Setelah mejanya terlihat rapi seperti biasa, ia beranjak dari duduknya membawa ponsel dan tas kerjanya meninggalkan ruangannya.Ponsel Lendra berdering pertanda ada pesan masuk. Dia menaiki lift terlebih dahulu sebelum memutuskan membaca pesan.[Pak Lendra toko roti saya akan buka mulai besok terima kasih atas design logonya. saya ada kupon khusus untuk bapak berlaku mulai besok sampai waktu yang tertera. Saya tunggu kunjungannya pak.]Lendra tersenyum tipis melihat pesan yang dikirim oleh Jane beserta foto toko kue milik wanita itu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status