Daniel meninggalkan kantornya lebih awal, ia baru saja ditemui oleh Dante yang marah besar padanya, bahkan kalau Justin tidak di sana, Dante mungkin akan menghabisi Daniel. Dengan perasaan kacau, Daniel mengemudikan mobilnya menuju ke rumah mertuanya. "Apa lagi yang terjadi kali ini, astaga...." Daniel mengusap wajahnya sesekali. Stir mobilnya ia cengkeram erat-erat. Pikirannya yang sangat kacau tentang istrinya. Butuh beberapa menit Daniel sampai di rumah mertuanya. Segara Daniel turun dari dalam mobil seraya menggulung lengan panjang kemejanya dengan tergesa-gesa. Daniel masuk ke dalam rumah, ia sudah disambut dengan Johan. "Maaf Pa, aku terlambat. Aku....""Duduk!" sentak Johan marah, Daniel merasakan kekecewaan lelaki itu. Daniel pun langsung duduk, di rumah cukup sepi dan Mama mertuanya tidak terlihat menyambutnya. Apa lagi Dante yang jelas-jelas marah padanya. "Papa tidak habis pikir denganmu, Daniel," ujar Johan tegas menatap wajah Daniel. "Selama ini Papa memang berlak
Baca selengkapnya