Hari sudah pagi, Frisca bangun lebih dulu dari anak dan suaminya. Gadis itu beranjak duduk dan menahan satu lengannya memegangi lengan sang suami yang tengah tertidur. Perutnya yang sudah besar, sering kali Frisca merasa kesulitan dengan hal itu. "Sayang, sudah bangun," lirih Daniel menatap sang istri yang baru saja bangun. "Heem, perutku terasa kaku," ujar Frisca mengusap perutnya dengan pelan. "Kenap, hem? Bandel sekali Hem... Adik," bisik Daniel, laki-laki itu menundukkan kepalanya dan mengecup perut besar Frisca. Frisca menoleh ke arah Miko yang tidur di tepi, anak itu masih memeluk erat bonekanya dengan lelap dalam tidurnya. Telapak tangan Frisca mengusap-usap surai hitam rambut suaminya. "Sudahlah, ayo bangun, Sayang," ajak Frisca kini memegangi lengan sang suami dan beranjak berdiri. Dengan bantuan Daniel, Frisca pun bangkit dan berdiri di hadapan Daniel. Laki-laki itu memeluk perut sang istri dan mengusap-usapnya. Seperti yang sudah diduga-duga kalau Daniel sangat men
Baca selengkapnya