Semua Bab Penguasa Hati sang Presdir: Bab 41 - Bab 50

643 Bab

Bab 41

"Sialan! Dikasih hati malah minta jantung!" Pak Hutomo memaki Bu Hutomo.Karena mengkhawatirkan nyawa Bu Hutomo , Sofia maju dan berusaha melerai mereka. Namun Pak Hutomo malah mendorong Sofia sambil membentaknya, "Minggir!"Sepertinya Glen sudah sudah terbiasa melihat pertengkaran kedua orang tuanya. Dia membuka selimutnya secara perlahan, raut wajahnya terlihat kesal dan muak."Ayah, Ibu! Cukup!" Teriakan Glen berhasil menghentikan pertengkaran kedua orang tuanya.Ketika Pak Hutomo melepaskan tangannya, Bu Hutomo memutar bola matanya dan jatuh pingsan. Dahi Bu Hutomo terlihat memerah, wajahnya pun tampak lebih pucat daripada sebelumnya. Bisa dibayangkan betapa kejamnya tindakan Pak Hutomo.Glen memohon kepada Sofia, "Tolong panggilkan perawat atau tekan tombol yang ada di ujung sana."Awalnya Sofia ingin keluar, tetapi Pak Hutomo mengadang jalannya. "Kamu nggak boleh ke mana-mana, diam di sini!"Meskipun Pah Hutomo dan istrinya bertengkar, dia tetap harus menghargai perjuangan istrin
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 42

Ketika Sofia meninggalkan ruangan Glen, dia berpapasan dengan perawat yang sedang membawa cairan untuk menginfus Bu Hutomo."Bu, permisi ...," perawat memanggil Sofia sambil melambaikan tangan.Sofia berpikir, 'Cobaan apa lagi ini?'"Ini ...." Perawat memberikan selembar tagihan. "Tolong dibayar."Sofia melirik tagihan yang diberikan, nominalnya berjumlah 10 juta."Sepertinya kamu salah paham." Sofia tersenyum kepada perawat. "Aku dan Glen tidak memiliki hubungan apa-apa. Berikan tagihan ini kepada keluarganya, aku tidak tahu apa-apa.""Hah?" Perawat terkejut sampai menganga. "Kamu bukan istrinya? Kata ibunya, Pak Glen sudah menikah, tapi istrinya ...." Perawat bingung bagaimana melanjutkan ucapannya.Walaupun perawat tidak menyelesaikan kalimatnya, Sofia tahu apa yang hendak diucapkannya. Yang pasti Bu Hutomo tentu menjelek-jelekkan menantunya."Maafkan aku, kamu adalah satu-satunya wanita yang menjenguk Pak Glen, jadi aku kira kamu adalah istrinya." Perawat menyimpan kembali tagihan
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 43

Sofia mengira kalau Evano ingin mengajaknya untuk mendiskusikan masalah perceraian, makanya Sofia memutuskan untuk meluangkan waktunya.[ Aku tidak ada urusan lain di hari jumat malam. ]Hari kamis Sofia bertugas pada malam hari dan pulang pada jumat pagi sehingga dia bisa beristirahat dari jumat pagi sampai hari sabtu.Evano membalas.[ Apakah kamu bisa menemaniku untuk menghadiri sebuah pesta? ][ Aku tidak punya banyak teman di kota ini. Orang lain datang membawa pasangan, aku malu kalau datang sendirian. ]Evano juga tidak lupa menyematkan emoticon memelas.Sofia agak ragu, dia tidak tahu harus menerima atau menolak permintaan Evano. Jika Evano hanyalah seorang pengacara biasa, Sofia akan membantunya tanpa pikir panjang. Namun Evano adalah pemegang saham terbesar nomor dua di Grup Charula, pesta yang dihadiri Evano pasti bukan pesta biasa.Sofia bukannya takut bertemu orang-orang penting, dia justru khawatir akan mempermalukan Evano. Sofia merasa kalau dirinya hanyalah seorang wani
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 44

Begitu jendela mobil diturunkan, Sofia tertegun melihat sosok yang ada di depannya."Pak, Pak Liam?" Sofia terkejut, dia dan Liam saling bertatapan selama beberapa detik. "Di mana Pak Evano?"Liam menarik kembali tatapannya dan memalingkan wajah sambil menjawab, "Dia lagi sibuk. Aku diminta datang menjemputmu.""Oh." Sofia mengangguk. Ketika hendak masuk ke dalam mobil, Sofia merasa canggung dan bingung. Dia tidak tahu harus duduk di mana?Liam menyetir sendiri, tidak ada sopir yang menemani. Jika Sofia duduk di kursi penumpang, dia takut menghadapi aura Liam yang begitu mengintimidasi. Jika duduk di belakang, Sofia malah memperlakukan Liam seperti sopir pribadi."Tunggu apa lagi?" Liam menatap Sofia sambil mengerutkan alis. "Tidak jadi pergi?""Jadi, jadi." Sofia langsung membuka pintu mobil dan duduk di kursi penumpang.Untungnya Liam tidak berkata apa-apa. Biasanya ada Evano yang bisa mencairkan suasana, tapi sekarang Sofia harus menghadapi Liam sendirian.Selama perjalanan, Liam ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 45

Vivian langsung mencerna permintaan Liam, lalu menarik tangan Sofia dan mengangguk. "Baik.""Silakan pilih gaun yang kamu suka." Vivian mempersilakan Sofia dengan ramah. "Semua busana di sini adalah merek-merek mewah, pilih saja sesukamu."Semua busana ini hanya dikenakan 1 kali dan setiap musim Vivian harus merancang puluhan busana dengan desain yang berbeda-beda. Para model, pebisnis, atua orang-orang kaya selalu bergonta-ganti busana, mereka tidak pernah mengenakan pakaian atau gaun yang sama untuk menghadiri pesta.Sofia tidak menyangka bisa berada di sini, dia tidak menyangka akan dilayani oleh perancang busana terkenal yang telah mendunia.Awalnya Sofia ingin bertanya untuk memastikan, tapi dia takut kalau Liam marah."Em." Sofia mengangguk sambil berusaha bersikap tenang.Vivian memperkenalkan busana-busana terbarunya. "Ini adalah rancangan terbaru, yang di bagian sana adalah gaun-gaun lama.""Oh." Sofia mengangguk dengan datar."Pak Evano, Anda mau menunggu di sini atau ...," V
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 46

Terdengar suara hentakan hak tinggi yang berjalan dengan tergega-gesa.Tak berapa lama, Agatha tiba di lantai 3 sambil berteriak, "Vivian!"Liam mengerutkan alis saat mendengar teriakan Agatha.Vivian sudah belasan tahun berkecimpung di dunia desain, dia terbiasa menghadapi orang-orang penting dan pintar membaca situasi. Sesaat menyadari perubahan ekspresi Liam, Vivian buru-buru berlari ke arah tangga untuk mengadang Agatha."Agatha, kok kamu datang nggak bilang-bilang?" tanya Vivian.Agatha menjawab, "Sejak kapan ke sini harus bilang-bilang? Biasanya juga aku langsung datang. Oh iya, ini pertama kalinya pegawaimu menghalangi jalanku. Menyebalkan!"Meskipun Agatha cemberut, dia tidak berani bersikap lancang kepada Vivian. Bagaimanapun Vivian bukanlah orang sembarang, Agatha hanya berani mengeluh di hadapannya.Vivian merangkul Agatha dan menjelaskan dengan lembut, "Sekarang lagi ada tamu penting, tolong tunggu sebentar, ya? Setelah tamu ini beres, aku akan menemanimu untuk memilih gaun
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 47

Vivian tidak menyangka bahwa Liam sekeras ini.Vivian tidak menyukai perasaan ini, tapi dia harus menahan diri dan tetap bersikap profesional."Pak Evano, maafkan aku." Vivian menundukkan kepada, lalu pamit dan pergi menemui Agatha.Tak lama setelah Vivian pergi, Sofia membuka tirai ruang ganti sambil berbicara dengan lembut, "Vivian ...."Namun Sofia hanya melihat Liam yang duduk di sofa. Sofia memandang ke kanan dan kiri, lalu bertanya, "Di mana Vivian? Tadi aku mendengar suaranya.""Vivian ada urusan sebentar." Liam bangkit berdiri sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Ada apa?"Liam berjalan ke depan Sofia dan menatapnya dengan sinis. Karena akan didandani Vivian, hari ini Sofia sama sekali tidak mengenakan riasan wajah.Dari jarak sedekat ini, Liam bisa melihat wajah Sofia dengan jelas. Kulit Sofia yang putih pun berangsur-angsur memerah, dia malu ditatap seperti ini.Liam menelan air liur, rasanya dia ingin menerkam Sofia. Sebuah pikiran sontak terbesit di otak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 48

Simpul di tenggorokan Liam tampak bergulir, kedua matanya yang muram tampak memancarkan sorotan misterius."Pak Liam, tolong tarik ritsletingnya, aku mau melepaskan rambutku yang tersangkut." Ucapan Sofia sontak memecah lamunan Liam.Liam mengedipkan mata, dia segera menepis semua pikiran mesumnya dan mengulurkan tangan untuk menarik ritsleting gaun Sofia. "Sini, biar aku saja. Tahan sebentar, mungkin agak sakit."Tenggorokan Liam terasa kering sehingga suaranya terdengar serak. Liam menyatukan kedua deretan gigi ritsleting, lalu menariknya secara perlahan-lahan sambil melepaskan helaian rambut Sofia yang tersangkut.Gerakan Liam sangat pelan, dia sangat berhati-hati seolah sedang berhadapan dengan harta karun.Tanpa sengaja, Sofia melihat wajah Liam dari cermin. Sofia tertegun melihat sikap dan ekspresi Liam. Liam yang sekarang terasa berbeda dengan Liam yang Sofia kenal.Jantung Sofia terasa berdegup kencang, rasanya jantung ini ingin melompat keluar. Sofia bahkan bisa mendengar suar
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 49

Raut wajah Liam terlihat datar sehingga Sofia tidak tahu bagaimana penilaian Liam terhadap penampilannya.Liam tersentak, dia terbangun dari lamunannya dan bertanya, "Apa?"Sofia kecewa mendengar jawaban Liam. Sofia mengira Liam melamun karena dia tidak menyukai gaun yang dikenakan Sofia."Bagaimana gaunnya?" Sofia bertanya tanpa berharap apa-apa."Lumayan," Liam menjawab secara spontan.'Ternyata benar, dia nggak suka,' pikir Sofia yang tampak cemberut, lalu berkata, "Oh, baiklah. Aku coba gaun yang lain."Liam melambaikan tangannya, lalu menjelaskan sambil menatap Sofia yang tampak kebingungan, "Waktunya sudah mepet. Pakai gaun ini saja.""Oh, baiklah." Sofia tidak berani membantah perintah tuan muda ini. "Aku akan menunggu sampai Vivian kembali dan mendandaniku."Liam mencari alasan untuk meninggalkan tempat ini. "Aku akan memanggilnya."Liam tidak berani terlalu lama berduaan dengan Sofia di dalam ruangan yang sepi ini. Liam takut tidak bisa mengontrol diri sendiri.Di sisi lain.V
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya

Bab 50

Suara gesekan tirai yang berderai pun sontak membuat jantung Vivian berdegup kencang. Sekujur tubuhnya terasa membeku, dia ketakutan dan gugup."Vivian!" Ketika mendengar suara di luar, Sofia mendahului Liam untuk membuka tirai ruang ganti. "Aku sudah selesai memilih. Apakah gaun ini cocok?"Vivian langsung membalikkan badan dan tersenyum untuk menutupi ketakutannya. Begitu melihat penampilan Sofia, Vivian bahkan sampai ikut terpesona. "Cantik ...."Vivian tahu Sofia memiliki wajah yang cantik, dia juga tahu gaun tersebut memang dirancang dengan desain yang feminin. Hanya saja, Vivian tidak menyangka perpaduan gaun dan wajah serta tubuh Sofia akan menjadi secantik ini.Vivian menjawab dengan tulus, "Cocok, sangat cocok!"Saking cocoknya, sepertinya gaun ini memang dirancang khusus untuk dikenakan Sofia.Setelah mendapatkan validasi dari Vivian, Sofia kembali merasa percaya diri. Dia tersenyum lembut dan berkata, "Terima kasih.""Hmm, kamu tunggu sebentar. Aku ada urusan sebentar. Setel
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-08-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
65
DMCA.com Protection Status