Wiandro turut berbicara, "Ya, dia pintar sekali. Setelah menelepon kita, dia langsung pergi. Kalau terlambat selangkah saja, mungkin Hengky dan Hansen sudah menangkapnya. Sebelum pergi, dia bahkan sempat membuat pengaturan untuk perusahaannya dulu. Cerdik sekali, pantas saja dia bisa menjadi presdir."Benny dan Wiandro terus melontarkan ejekan, menyindir Jacob memiliki penilaian yang buruk. Kalau itu dulu, Jacob pasti sudah membantah. Namun, sekarang dia hanya memegang gelas anggur dengan tenang.Perasaan ini seolah-olah hatinya dipenuhi kegetiran. Jacob ingin minum anggur untuk meredakan kepahitannya itu. Namun, setelah menyesapnya, kesedihannya justru menjadi makin mendalam.Ternyata, hati Sienna begitu keras. Tidak peduli apa yang dilakukan Jacob, dia tidak pernah menarik perhatian wanita ini. Bahkan, hubungan intim yang mereka lakukan juga tidak ada apa-apanya untuk Sienna.Jacob memutar gelas anggur, lalu meminum beberapa gelas lagi. Saat ini, Jero berjalan masuk dan memanggil, "J
Baca selengkapnya