Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Chapter 1411 - Chapter 1420

All Chapters of Suamiku, Sayangilah Aku!: Chapter 1411 - Chapter 1420

1560 Chapters

Bab 1411 Kebenaran Identitas

Jero termangu sesaat, lalu buru-buru mengikuti. "Jacob, apa yang terjadi?"Jacob tidak meladeninya dan langsung naik ke helikopter. Jero hendak ikut, tetapi hampir ditendang Jacob."Buset! Jacob, kenapa kamu selalu seperti ini? Setidaknya beri tahu aku apa yang terjadi. Selain itu, aku mencarimu karena urusan penting. Kamu nggak perlu sekejam ini padaku, 'kan?" Usai berbicara, Jero bersikeras naik ke helikopter.Suara Jacob menjadi sangat dingin. Kedua mata menatap Jero lekat-lekat saat berucap, "Sebaiknya kamu doakan Sienna baik-baik saja. Kalau tidak, Arlo harus mati."Jantung Jero sontak berdetak kencang. Dia seketika teringat pada kedua video itu. Apa mungkin kakaknya mencari Sienna untuk membalas dendam?Jero menelepon Arlo, tetapi tidak ada yang menjawab. Dengan perasaan gelisah, dia menghubungi Yuna. Yuna menjawab panggilan."Ibu, Kak Arlo ke mana?""Dia bawa Sienna pergi. Katanya mau kasih Sienna pelajaran. Siapa suruh dia menindas Lily? Sienna nggak mungkin lolos begitu saja.
Read more

Bab 1412 Ternyata Sienna Adalah Adik Kandungnya

Tangan Jacob berhenti bergerak sejenak dan tidak tahu harus mengatakan apa untuk sesaat.Jari Benny masih menggeser data di alamat itu dan berkata, "Tapi, ada beberapa tanda pertumbuhan Sienna yang aneh, nggak sesuai dengan ingatannya sendiri. Menurut tetangga di sekitar, dia dan Leslie sering pergi, sedangkan Harris sibuk bekerja di luar dan nggak sempat mengurus urusan rumah.""Jadi menurutku, sebagian ingatan masa kecil Sienna pasti sudah dimanipulasi atau mungkin ada ingatan selama satu atau dua tahun yang hilang, tapi dia sendiri nggak menyadarinya."Hal ini juga yang menyebabkan Sienna tidak menyadari keanehan tentang Leslie. Setiap kali teringat dengan Leslie, ingatannya yang paling jelas adalah saat Leslie melindunginya dan memberikan semua kasih sayang padanya. Namun, dia tidak bisa mengingat bagian detailnya.Sienna tidak tahu bagaimana kehidupannya dengan kakek neneknya yang sebenarnya, hanya ingat kakek neneknya tidak menyukainya karena dia adalah seorang cucu perempuan. Di
Read more

Bab 1413 Jika Datang Lebih Lambat Lagi

Di sisi lain, di helikopter. Setelah Jacob menutup telepon, ada banyak hal yang ingin dibicarakan Jero. Namun, setelah menjilat bibirnya beberapa kali, dia akhirnya hanya bisa berkata dengan suara serak, "Bisa terbang lebih cepat sedikit ...."Jacob hanya menatap ke depan dengan dingin, seolah-olah tidak mendengar perkataan Jero.Jero mengepalkan tinjunya dengan erat karena merasa dia benar-benar tidak berguna. Adiknya sudah berdiri di depannya sejak awal, tetapi dia sama sekali tidak mengenali adiknya. Hidungnya terasa perih dan tidak tahu harus mengatakan apa.Jacob mengendalikan helikopter menuju tujuan mereka dan berkata dengan ekspresi dingin, "Kalau Sienna mati, Arlo juga akan mati."Kata-kata Jacob terbawa angin, tetapi membuat seluruh tubuh Jero menjadi lemas. Sebelum koma, ayahnya pernah berkata seluruh saham Keluarga Shankar milik adiknya jika adiknya ini masih hidup. Sebagai kakak, dia juga berharap adiknya masih hidup. Selama adiknya masih hidup, dia pikir keluarganya akan
Read more

Bab 1414 Hari Ini Dia Melanggar Prinsipnya

Orang-orang itu kembali saling memandang setelah mendengar perintah Jero. Namun, mereka tidak berani menyinggung Jero, sehingga terpaksa mengeluarkan kunci dan membuka kandang itu.Jero mengeluarkan Sienna dari dalam kandang dengan hati-hati, lalu menepuk wajah Sienna. "Sienna? Sienna?"Sienna tetap tidak sadarkan diri. Dia pingsan karena terlalu lama menahan napas dan kekurangan oksigen.Jero segera membaringkan Sienna di atas perahu dengan posisi datar dan menekan titik akupresur di atas bibir Sienna. Saat menyadari perahu masih terdiam di sana, dia kembali berteriak, "Cepat dayung perahunya kembali ke daratan!"Orang-orang itu segera mulai mendayung perahunya.Begitu perahu tiba di tepi, Jero langsung menggendong Sienna dan berencana membawa Sienna ke rumah sakit.Helikopter Jacob juga mendarat di halaman belakang sampai suaranya yang keras membuat Arlo dan Lily menyadarinya.Arlo langsung keluar dan mengernyitkan alis saat melihat Jacob. Dia berpikir dia masih belum pergi mencari p
Read more

Bab 1415 Tidak Boleh Menderita karena Melahirkan Anak

Jacob yang menggendong Sienna sudah masuk ke dalam mobil, sedangkan Jero mengemudi mobil dengan hati-hati dan mata yang terasa panas. Dia melirik ke kaca spion dan melihat Sienna yang bersandar di pelukan Jacob."Uhuk uhuk uhuk." Pada saat ini, terdengar suara Sienna yang sudah sadar.Jacob segera mengangkat tangannya dan menepuk punggung Sienna. "Sienna, bagaimana perasaanmu?"Saat membuka matanya, Sienna merasa pandangannya kabur dan merasa hatinya sangat dingin. Kegelapan dan kedinginan itu membuat bibirnya bergetar. Saat merasa Jacob berada di sisinya, dia baru merasa lebih hangat. Dia merapat erat ke dalam pelukan Jacob, seolah-olah ingin bersatu dengan Jacob. "Jacob ...."Jacob merasa hatinya sakit dan marah pada dirinya sendiri. Jelas-jelas dia sudah berjanji akan melindungi Sienna, tetapi dia kembali membiarkan Sienna masuk ke dalam bahaya seperti ini. "Tidak apa-apa, Sienna. Kamu sudah aman sekarang."Sienna hanya menganggukkan kepala dan tidak ingin mengatakan apa-apa lagi ka
Read more

Bab 1416 Dia Malu untuk Bertemu dengan Adiknya

Suasana di ruangan itu menjadi makin sunyi.Jero ingin segera memberi tahu Sienna tentang identitasnya, tetapi dia merasa malu untuk bertemu dengan adiknya ini. Apalagi bekas tamparan di wajah Sienna masih begitu mencolok."Sienna, siapa yang menamparmu?" tanya Jero. Jika ulah para pengawal itu, nanti dia akan menghajar mereka.Sienna menyentuh pipinya yang bengkak dan berkata dengan nada menyindir, "Kamu harus tanya pada kakakmu yang baik itu."Kata-kata ini seolah-olah puluhan tamparan yang langsung menampar wajah Jero. Tubuhnya terasa panas karena hatinya hancur dan merasa malu. Ternyata Arlo yang sudah menampar Sienna, tetapi kakaknya itu tidak pernah memukul wanita. Ujung jari Jero yang bergetar perlahan-lahan menyentuh pipi Sienna dan air matanya langsung mengalir.Sienna terkejut karena ini pertama kalinya dia melihat Jero menangis.Jero juga tahu reaksinya terlalu berlebihan, tetapi dia benar-benar tidak bisa menahan dirinya. Dia mengangkat untuk menyeka air matanya, tetapi air
Read more

Bab 1417 Apakah Sienna Tidak Menderita?

Telinga Arlo berdengung dan tidak berkata apa-apa.Tubuh Jero pun bergetar. Setelah terdiam beberapa saat, dia baru bertanya, "Lily menderita, jadi apa Sienna nggak menderita? Dia hampir saja mati malam ini. Kak, kamu akan bodoh begini sampai kapan?"Arlo terdiam di tempatnya karena dia tidak mengerti mengapa Jero tiba-tiba memperlakukannya seperti ini. Sejak kecil, mereka berdua tidak pernah bertengkar. Namun, malam ini bukan hanya bertengkar, Jero bahkan memukulnya.Dia berpikir apa hubungannya penderitaan Sienna dengan Jero, Sienna itu memang pantas mati. Jika bukan karena Jero dan Jacob datang tepat pada waktunya, malam ini mayat Sienna pasti sudah hanyut ke dasar sungai selamanya.Jero merasa tenggorokannya sakit dan sudut mulutnya berkedut. "Kak Arlo, malam ini pergi lihat Ayah. Ada yang ingin aku sampaikan pada Ayah dan juga kamu."Setelah menutup telepon, Arlo mengernyitkan alis dan berpikir apa yang sebenarnya ingin dikatakan Jero.Saat Jero baru saja hendak pergi, Lily yang s
Read more

Bab 1418 Dia Menginginkannya, Dia Terlalu Egois

Setelah mobil berhenti di arena pertarungan bawah tanah, Jacob tetap menggendong Sienna sampai ke lantai tujuh. Dia yang meletakkan dagunya di bahu Jacob bisa merasakan aura yang muram dari Jacob.Setelah meletakkan Sienna di atas tempat tidur, Jacob pergi ke kamar mandi untuk mengisi bak mandi dengan air hangat. Namun, meskipun bak mandi sudah terisi penuh, dia tetap berjongkok di samping seolah-olah kehilangan kesadaran.Sienna melirik waktu karena merasa Jacob sudah terlalu lama di dalam kamar mandi. Saat masuk, dia melihat air di bak mandi sudah meluap.Pada saat itu, Jacob baru tersadar kembali, lalu segera bangkit dan mematikan keran air dengan canggung.Sienna yang berdiri di pintu kamar mandi berkata, "Kalau hamil, harus lebih hati-hati saat berendam. Malam ini aku nggak akan berendam."Tubuh Jacob langsung menjadi kaku dan membuang airnya. "Ya. Kalau begitu, kamu mau minum vitamin?"Sienna tidak berbicara dan keheningannya itu membuat Jacob merasa cemas. Namun, dia merasa tida
Read more

Bab 1419 Tidak Ada Mahar ataupun Pesta Nikah

Ponsel Jero terus berdering. Pada akhirnya, ponselnya kehabisan baterai. Jelas, Jero lupa akan janjinya dengan Arlo. Dia terus duduk di ruang privat yang paling dekat dengan lantai tujuh.Ketika Jacob membuka pintu dan tersenyum, senyumannya itu hampir membutakan mata Jero.Bagaimanapun, Jero sedang memikirkan cara untuk mengungkapkan identitas kepada Sienna. Setelah melihat senyuman Jacob, Jero pun tahu Sienna setuju melahirkan anak itu."Nggak boleh!" Jero menggebrak meja dan menentang, "Umurnya belum sampai 25 tahun. Atas dasar apa dia harus melahirkan anak untukmu? Jacob, jangan keterlaluan! Kamu nggak kasih mahar, juga nggak adain pesta nikah.""Bahkan, kamu pernah mengusirnya. Sekarang kalian nggak punya akta nikah. Apalagi, kamu adalah buronan sekarang. Kamu malah menyuruhnya melahirkan anak untukmu? Kamu ini nggak punya tanggung jawab sekali."Jacob perlahan-lahan duduk di sebelah. "Kalau begitu, kamu kasih tahu Sienna saja kalau dia adalah putri Keluarga Shankar yang hilang. L
Read more

Bab 1420 Bidak yang Tidak Dibutuhkan Lagi

"Kak, huhuhu .... Sudah jam 12 malam. Kenapa kamu belum pulang? Aku takut sekali. Kak, kamu nggak mau aku lagi ya?" Lily menangis di ujung telepon.Arlo memijat keningnya. "Aku lagi jagain Ayah. Aku pulang agak malam."Nada bicara Lily terdengar hati-hati. "Kak Jero ada bilang sesuatu nggak?"Maksud Lily adalah identitas Sienna. Jero dan Jacob datang untuk menolong Sienna. Apa mungkin mereka sudah tahu identitas Sienna? Jika tidak, kenapa reaksi Jero begitu berlebihan? Jika Arlo tahu, bukankah dirinya akan dicampakkan?"Nggak ada. Jangan pikir yang aneh-aneh.""Kak, kamu bakal berpihak padaku untuk selamanya, 'kan?"Arlo mengernyit, tidak tahu harus bagaimana bereaksi. "Lily, di antara kamu dan Sienna, aku tentu berada di pihakmu. Aku tahu kamu gagal melampiaskan amarahmu. Nggak apa-apa, pasti masih ada kesempatan lain kali."Lily masih merasa gelisah. "Ya sudah, aku percaya padamu, Kak."Setelah mengakhiri panggilan, Lily langsung menelepon pria itu. "Apa Jero dan Jacob sudah tahu ide
Read more
PREV
1
...
140141142143144
...
156
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status