Part 22 (Gertakan Dari Papa) “Mas, kamu di panggil Papa tuh, kayaknya kamu bakalan kena omel lagi.” ujar Kinan yang tiba-tiba muncul di ambang pintu, aku menoleh, nampak ia berdiri dengan senyum melengkung. Bicara apa saja ia dengan Mama sampai sebahagia itu, gumamku dalam hati. Aku enggan beranjak dari sofa, malas juga menatapnya, persetan, gara-gara membaca pesan sialan itu, aku jadi tak tenang sama sekali, entah perasaan apa ini, aku jadi takut Kinan lebih memilih Steven ketimbang diriku. Padahal jelas-jelas aku lebih tampan dan menggoda jika bandingkan dengan kepar*t itu. “Mas kamu kenapa sih? Udah sana, di tungguin Papa.” lanjutnya. Aku masih bergeming, pura-pura tak mendengar perkataannya. “Ish Mas Hanzel, kamu tuh yah, dengerin aku ga sih!” pekiknya lagi, ia berderap menghampiriku. “Mas!” “Apalagi sih, Kinan.” “Di panggil Papa,” ujar Kinan jengkel, kemudian mendudukan dirinys di sebelahku. Kalau di tatap dari jarak sedekat ini, sekilas memang mirip dengan Jasmin. Argh
Read more