Part 14 (Sandiwara)***POV Kinan.Aku berbisik pelan di telinga Mas Hanzel, sontak tubuhnya menegang.Perlahan tanganku bergerak menyentuh wajahnya, meraba permukaan kulitnya, sesaat tatapan kami bertemu, bahkan kini aku sudah berpindah di pangkuannya.Andai kamu tahu Mas, wanita yang sedang kamu perjuangkan itu, tengah memadu kasih dengan pria lain.Menyebut namanya, bukan namamu.“Mas,” kataku sambil melingkarkan tangan di lehernya. Netra itu kembali menatapku tajam, ada guratan kebencian terpendam di sana.Ketahuilah, seiring berjalannya waktu, semua pasti akan berubah.Yang hari ini begitu berharga, pada saatnya akan terlupakan.Di hari berikutnya, dia yang kamu sia-siakan akan kamu cari.Dan tanpa kamu sadari, ia telah beranjak pergi, dan tak bisa lagi kamu miliki.Mungkin saat ini kamu belum merasakan apa pun Mas, Kinan bagimu hanya sebuah benalu yang tengah menumpang di pundakmu.Tapi percaya, Istri mu ini sedang tidak menunda perpisahan, hanya saja aku sedang menunggu waktu
Baca selengkapnya