‘Tidak mungkin!’ tampik Anais membatin.Dirinya segera berpaling, dan maniknya seketika melebar kala melihat sosok yang dulu dihindarinya, kini berdiri di pintu kamarnya.“Ce-cedric?!” tutur wanita itu dengan nada tertahan.Ya, Cedric Devante-seorang pria yang pernah membuatnya menoreh trauma kini kembali mendatanginya.Putra sulung Tigris tersebut melipat kedua tangan ke depan dada sembari berkata sengit. “Cedric katamu? Hei, aku Kakakmu dan aku lebih tua darimu. Berani sekali kau tidak sopan padaku, hah?!”Anais masih tertegun, kata-katanya pun seperti tersangkut di tenggorokan, karena sangat enggan meladeni pria sinting seperti kakak angkatnya itu.Begitu melihat Cedric hendak melangkah masuk kamarnya, Anais pun segera memberang, “berhenti di sana! Jangan pernah mendekat atau aku akan membuatmu menyesal!”“Mengapa kau kaku sekali, Anais? Kita ini bersaudara, mengapa kau memperlakukanku seperti seorang penjahat yang baru keluar dari penjara?” sahut Cedric dengan santainya.“Sial, ha
Read more