Accueil / Romansa / Dosen Pembimbing Itu Suamiku! / Chapitre 31 - Chapitre 40

Tous les chapitres de : Chapitre 31 - Chapitre 40

127

Bab 31- Penyatuan

Happy Reading Semuanya!Zaidan perlahan bergerak menghampiri sang istri setelah mengatakan kalimat persetujuan beberapa menit yang lalu. Tatapan matanya hanya terfokus pada Eva yang lebih banyak menunduk malu, ia tahu pasti ini adalah sebuah keputusan berat yang diambil oleh perempuan cantik di hadapannya.“Saya akan pelan-pelan dan kamu jangan khawatir,” ungkap Zaidan.Eva hanya mengangguk, ia mempercayai Zaidan dalam hal yang seperti ini. Sang suami pasti akan melakukan yang terbaik, karena tujuan utama dari dirinya sekarang ini pun hanyalah untuk menghilangkan panas pada tubuhnya dan memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri.Tangan Zaidan mendorong pelan tubuh sang istri menuju ranjang besar di depannya, menjadi Zaidan serba salah. Seharusnya ia memesan kamar dengan ukuran deluxe sebagai tempat terindah untuk memadu kasih, tapi yang ia pesan adalah kamar seadanya agar sang istri bisa menuntaskan rasa panas di tubuhnya.“M-mas...”Zaidan memandang sayu sang istri saat ini, ia tid
Read More

Bab 32- Rahasia Zaidan

Happy Reading Semuanya!“Eva, bangun sayang. Mas tahu kamu terlalu lelah karena semalam mas menginginkan lagi, tapi sekarang ayo bangun! Kamu sudah melewati terlalu banyak jam makan. Mas enggak mau kamu sakit,”Zaidan menggeleng melihat sang istri tampak tidak kunjung bangun, ini sudah siang bahkan jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Eva sejak kemarin belum memakan sesuap nasi sama sekali, bahkan saat sarapan kemarin Eva hanya memakan sandwich dan susu.Bibir Zaidan mengecup pipi sang istri dan berakhir pada bibir Eva agar sang istri bangun. Tetapi sepertinya perempuan cantik miliknya tidak ada niatan untuk melakukan itu. Apakah permainan mereka semalam membuat istrinya merasakan kelelahan yang amat sangat panjang.“Eva...”“Jam berapa?” Suara serak Eva membuat Zaidan mengecup pucuk hidung milik sang istri.“Jam 11, kita harus check out sebentar lagi. Kamu mau makan dulu atau nanti saja? Mas sudah menyiapkan makanan untuk kamu karena ingat kamu belum memakan sesuap nasi sedikitpun s
Read More

Bab 33- Kisah Masa Lalu

Happy Reading Semuanya! Flash Back On Jakarta, 31 Desember 2009 Suasana menjelang malam tahun baru tampak ramai dalam ballrom hotel dan membuat lelaki yang kini sedang duduk diam hanya memasang wajah lesunya. Ia tidak suka berada di tempat ini, ia merasakan hawa aneh menyergap tubuhnya. Jika ini bukan acara perusahaan keluarganya ia lebih memilih di kamar dengan laptop atau buku yang bisa menambah wawasannya, di umur 18 tahun ini lelaki dengan rambut model style terbaru masih menyukai hal berbau buku tentu saja dengan harapan jika ia memiliki istri atau kekasihnya nanti ia bisa melakukan kegiatan yang sama. Menikmati buku atau menceritakan ulang isi buku ke masing-masing. “Dan! Ini acara keluarga lo dan lo malah bersembunyi di sini, nanti dibilang apa sama orang tua lo? Mereka saja begitu hectic masa lo sebagai anak hanya...” ucapan itu menggantung setelah melihat minuman di gelasnya yang tinggal setengah, “Orange juice? Are you sure?” “Lo jangan urusi gue! Seharusnya bukannya l
Read More

Bab 34- Tergoda

Happy Reading Semuanya!Tidak ada tatapan menjijikkan lagi atau bahkan tatapan intimidasi lainnya.Sepanjang jalan menuju kelasnya Eva sama sekali tidak paham dengan apa yang terjadi sekarang, sepulangnya liburan kemarin ia merasa sesuatu aneh. Kenapa tidak ada tatapan seperti sebelumnya, bahkan beberapa orang tampak menyapanya dengan ramah.Ia pergi juga tidak terlalu lama, hanya sekitar seminggu dan semua seakan menghilang bagai mimpi buruk. Ini aneh bagi Eva.“Enggak ada lagi?” gumam Eva. Tatapannya mengarah pada Zaidan tampak berjalan santai memasuki kelas setelah tersenyum manis pada dirinya. Suaminya memang sudah aneh sikapnya pada Eva, tapi setidaknya ia lega. Tidak ada lagi ia pulang ke rumah dalam keadaan bau.Langkahnya berjalan menuju kursi depan, tepat di depan Zaidan. Bahkan mereka saling pandang dengan sangat jelas, tentu saja ia melakukan ini karena permintaan dari Zaidan yang tidak bisa di ganggu gugat.“Okay class! Kita mulai, sebelumnya saya bahas tentang...”Zaidan
Read More

Bab 35- Arti Pertemanan?

Happy reading semuanya! “Pertemanan kita... apa enggak ada artinya?” Pertanyaan singkat itu terucap dari bibir Eva. memang sangat nekad sekali Eva mengunjungi ketiga temannya di tempat biasa mereka dulu berkumpul, sejujurnya perempuan yang sudah menjadi istri dari salah satu dosen di kampus ternama itu ingin membuat keadaannya seperti semula setelah seharian berada di kampus semua dalam keadaan baik-baik saja. Tatapan matanya mengarah pada rekannya yang sama sekali tidak menjawab pertanyaannya barusan, ia tidak tahu apakah pertanyaan yang begitu sulit atau memang pada dasarnya rekan-rekannya itu tidak ingin bertemu dengan dirinya lagi. “ Apakah kalian semua percaya dengan berita bohong itu? Kalian lebih tahu gue dibandingkan berita kosong itu. Berita itu sengaja ingin menjatuhkan gue.” Eva sekarang ini hanya dianggap sebagai angin lalu oleh ketiga temannya, Bahkan kehadirannya saat ini sama sekali tidak diperdulikan. perempuan muda itu hanya menggigit bibirnya keras-keras,
Read More

Bab 36- Ingin Eva Bahagia

Happy Reading Semuanya! Lelaki yang menjadi suami dari Eva tampak sibuk berjalan ke kanan dan ke kiri hanya untuk menunggu perempuan yang menjadi istrinya. Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 dan istrinya belum kembali yang membuatnya memikirkannya setengah mati. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan perempuan kesayangannya itu. Suara pintu gerbang terbuka menampilkan sosok yang ia tunggu sejak tadi dengan tentengan ditangannya, entah kemana saja perginya sang istri sampai tidak memperdulikan rasa khawatir pada dirinya. “Saya menunggu kamu pulang, kamu kemana saja sayang?” nada suara lembut Zaidan membuat Eva memberikan satu bungkus ice cream kepada sang suami. Eva tahu Zaidan akan marah karena ia pergi tanpa kabar dan ia juga tahu jika Zaidan mengkhwatirkannya. “Saya habis jajan di supermarket depan, terus ada ibu-ibu ajak ngobrol dan tanya tentang perkuliahan disana, Saya juga di traktir ice cream 2, satunya sudah saya makan dan yang satu buat Bapak—eh Mas saja. Nanti saya batuk
Read More

Bab 37- Feeling Seorang Suami

Happy Reading Semuanya! Tangan Zaidan mengusap lembut kepala sang istri yang kini terlelap di atas ranjang milik mereka, tentu dengan Eva yang menempel pada tubuhnya. Sang istri benar-benar menganggapnya sebagai boneka tidur, tidak masalah ia senang melakukannya dan ia ingat pertama kali saat Eva memeluknnya ketika ingin tidur. Dimana sang istri tampak malu-malu untuk memeluknya.Sangat lucu tapi membuatnya senang. "Saya ingat sewaktu kamu enggak bisa tidur dan kamu malu-malu mendekati saya untuk saya peluk, saya ingat kalau kamu akhirnya bisa tidur dalam pelukkan lembut saya. Sumpah demi apapun saya menyukainya," ungkap Zaidan. Lelaki dengan rahang tegas itu mengecup pipi sang istri sayang, "Tapi saya merasa kalau kamu enggak bisa bahagia dengan saya karena masalah terus datang setelah kamu menikah dengan saya, tapi tenang saja kalau saya akan selalu berusaha untuk membuat kamu bahagia dengan cara saya sendiri." Tubuh Zaidan bangkit dan berjalan menuju lemari pendingin di lantai
Read More

Bab 38- Bread Kiss

Happy Reading Semuanya!Mata yang terpejam itu perlahan terbuka dan membulat terkejut melihat lelaki di depannya tampak mengamati dirinya. Zaidan memang senang sekali membuat dirinya jantungan, Apakah lelaki itu tidak memiliki kerjaan sampai mengganggunya. Perempuan muda itu menghela napas pelan. Suaminya kenapa senang sekali membuatnya seperti ini. “Kenapa Mas tiba-tiba ada di depan saya? Mas mau saya jantungan?” “Karena kamu tidurnya menghadap saya bukan memunggungi saya, jadi sudah pasti kamu ada di depan saya dan begitu pun sebaliknya. Kamu ini kenapa lebay sekali, ” sahut Zaidan santai. “Bukan itu! Saya sebal banget sama Mas! Jangan menatap saya seperti itu,”keluh Eva sembari menghela napas pelan memandang Zaidan yang kini tersenyum manis. Ia tidak bisa ditatap lekat oleh suaminya sendiri. “Kenapa kamu sebal sama saya? Saya enggak melakukan apapun. Bukankah ini sudah menjadi kebiasaan pagi saya? Mengamati kamu sampai kamu terbangun. Apakah kamu nggak sadar?” Eva memutar mata
Read More

Bab 39- Bohong?

Happy Reading Semuanya!Membohongi seseorang adalah satu hal yang paling wajib Zaidan lakukan saat ini, ia berbohong jika akan mengadakan rapat dengan kliennya. Padahal kenyataannya, ia justru bertemu seseorang yang amat sangat tidak ingin Zaidan sebut sebagai kakak ipar. Tatapan Zaidan tidak berubah, tetap datar semenjak kedatangannya pada tempat ini. Iris matanya hanya menoleh sekilas makanan di depannya, ia tidak tertarik. sekarang yang menjadi tujuan utamanya adalah masalah ini selesai dan Eva akan kembali seperti semula.“Zaidan sayang!”Tangannya mengepal dengan rahang yang mengeras.“Berhenti memanggil saya dengan panggilan konyol seperti itu, saya enggak akan sudi bersanding dengan kamu. Saya akan to the point saja, apa menurut kamu saya akan diam saja ketika kamu menindas istri saya?” Zaidan mengeraskan rahangnya. Ia benar-benar sangat kesal dan menyimpan amarah serta dendam pada sang kakak ipar.Tidak ada Jawaban, perempuan di depannya hanya memasang wajah penuh minat pada
Read More

Bab 40- Mulut Gombal

Happy Reading Semuanya!Iris matanya memperhatikan lelaki yang menjadi suaminya tampak mengantri untuk membeli tiket bioskop saat ini, Eva tidak mengerti. Kenapa Zaidan begitu memperdulikan dirinya yang hanya membuat masalah besar untuk lelaki itu bahkan kemungkinan menghambat, tetapi Zaidan sama sekali tidak mempermasalahkan apa yang terjadi pada dirinya.Bibirnya tersenyum saat Zaidan tampak menunjukkan dua tiket untuk mereka menonton film yang sedang tren saat ini, jujur ia mulai merasa nyaman dengan kehadiran Zaidan sekarang ini disisinya.“Terima kasih ya Mas,”“Semua untuk kamu, kenapa kita harus menonton bersama-sama dengan pengunjung lain? Kalau kamu mau, saya bisa menyewa tempatnya.” Zaidan meskipun mengeluh tetap akan mengutamakan Eva terlebih dahulu, iris matanya memperhatikannya yang digenggam oleh sang istri yang tersenyum lembut.“Saya ingin menonton bersama-sama dengan pengunjung lain, saya merasa nyaman begitu. Enggak ada sensasinya kalau kita hanya menonton berdua, sa
Read More
Dernier
123456
...
13
DMCA.com Protection Status