"Kenapa,Vin? bukannya benarkan apa yang gue katakan, kalau itu itu istri yang tak berguna dan tidak ada bagus bagusnya?" sela Melda tanpa rasa takut. Vino yang geram pun menatap tajam wajah keduanya."Lo, bias diam gak, sih?" tunjuk Vino dengan marah. Vino langsung mendorong kursi rodanya menggunakan kedua tangannya dengan amarah yang membara.Sementara di luar, Dea langsung masuk ke dalam kamar. sedangkan Melda tersenyum menyeringai. ia akan terus menghancurkan rumah tangga mereka. karena ia ingin memiliki Vino seutuhnya. Tapi, sebelum itu, ia akan membuat drama yang membuat dirinya bahagia. "Gue, bakalan lakuin apa aja asal Vino menjadi suamiku. karena hanya gue yang pantas mendapatkan cintanya, bukan gadis kampung, dan bukan yang lain juga!!" tandas Melda penuh ambisi. * * * Keesokan harinya, Dea menyiapkan semua makanan untuk sarapan pagi, memasak, menyapu dan mencuci baju dengan tangannya sendiri. Di sini, ia hidup layaknya pembantu. bukan istri yang selalu diratukan oleh su
Baca selengkapnya