Share

3. Pindah ke apartemen

Author: Iss_malaa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Dea masih berada di dalam kamarnya, sedang mengemas barang miliknya dan milik vino. Karena hari ini, mereka akan pindah ke apartemen.

"Cepetan!! Saya gak punya banyak waktu untuk menunggumu!!" bentak Vino membuat Dea telonjak kaget.

"Iya, tuan, maaf." ucapnya tertunduk lesu, masih pagi aja udah kena bentakan. Bagaimana nanti kalau hidup di apartemen berdua. Pastinya banyak siksaan, hinaan dan sebagainya yang dia dapatkan.

Dea pun menarik dia koper besar dan mendorong kursi roda suaminya." Ingat jangan perlihatkan kalau pernikahan ini hanya manipulasi, senyum semanis mungkin." bisik vino saat mereka memasuki lift.

"Iya, tuan." angguk Dea. Ia tidak melawan juga tidak bisa membantah.

Sampai di bawah, ada orang tua Vino di sana. Nampak keduanya itu menatap sendu ke arah vino dan juga Dea. Sebenarnya mereka menginginkan keduanya untuk tinggal di sini, hanya saja vino membantah dan beralasan dirinya ingin belajar mencintai Dea. Dengan adanya mereka di apartemen memungkinkan keduanya akan cepat saling mencintai.

"

Mah, pah, kami pamit ya, kalian baik-baik ya di sini." pamit vino tulus.

"Iya nak, intinya kalian hiduplah dengan baik, dan untuk kamu Vino!! kamu harus jadi suami yang baik untuk Dea. Meski kalian belum saling mencintai, tapi perlakukan dia dengan baik!! Karena sekarang dia itu istrimu. Kamu udah menikah dengannya dan Dea udah menjadi tanggungjawabmu!! Jangan sekali kali kamu membentaknya!! Belajarlah untuk saling mengenal satu sama lain dulu." ucap Andin memberitahu kepada sang putra.

"Iya, mah. mamah bisa percaya sama Vino. Vino bakalan jadi suami yang baik untuk Dea." balasnya dengan senyuman manis penuh kepura-puraan. ' Baik dalam menyiksa dia maksudnya.'

"Mamah pegang ucapan kamu, nak." ucap Andin tegas.

Rama pun memberikan wejangan kepada putranya itu, ia sebenarnya tak yakin jika sang anak itu akan memperlakukan istrinya itu dengan baik. Ia sangat hafal dengan sikapnya. Tapi, ia juga tidak bisa memaksa, namun juga memberikan sebuah ancaman jika Vino berani menyakiti Dea, maka semua aset perusahaan akan jatuh ke tangan Dea. Vino yang tak mau berdebat pun akhirnya mengiyakan, namun di dalam lubuk hatinya menyimpan dendam dan benci yang mendalam terhadap Dea.

Sopir membawa keduanya menjauh dari halaman rumah orang tua Vino. Semakin menjauh dari sana, Dea semakin takut. Ia bisa melihat tatapan tajam dari sang suami.

'Ya Allah, aku harus gimana? Dia membenciku, aku ingin pergi dari sini. Tapi, aku tidak bisa.'jerit Dea penuh luka.

* * *

Mobil itu terparkir rapi di sebuah basecamp apartemen dijual mewah. Dea turun dan membawa koper besar. Sang sopir membantu vino mendorong kursi roda.

Sang sopir juga menawarkan diri untuk membawakan koper yang ada di tangan istri tuan mudanya itu, namun dicegah langsung oleh sang tuan muda.

Sopir itu menghela nafasnya panjang, bosnya itu memang tidak suka dibantah dan suka main perintah seenaknya. Padahal dulu, vino itudsk seperti itu.

Ting!!

Pintu lift terbuka, menampakkan sebuah unit apartemen mewah yang harganya jutaan rupiah, Dea berdecak kagum.

"Kodenya tanggal pernikahan kita!!" titahnya angkat bicara dengan malas.

Dea pun mengangguk dan langsung memasukan kode tersebut. Dea tersenyum kecut, pintunya berkode tanggal pernikahannya. Meski sebenarnya ia tau, itu pasti ditujukan untuk mantan calon istrinya.

Sang sopir itu kembali ke rumah utama. Di sini, tinggalah Dea dan juga Vino.

"Duduk di bawah!!" perintahnya dengan nada yang begitu dingin.

Dea mengangguk dan duduk di lantai. Tak masalah, karena ini bukan miliknya. Dan ia sangat sadar akan posisinya.

"Iya, tuan. ada apa?"

"Kamu tau kan kalau saya itu tidak mencintai kamu, dan saya hanya mencintai Stela, meski dia telah pergi dari hidup saya. Namun, saya akan melakukan upaya operasi supaya saya bisa jalan lagi, dan saya akan kembali mengejar cinta saya. Dan pada saat itu pula, kita akan bercerai dalam waktu enam bulan. Karena kemungkinan saya sudah bisa jalan dan mencari kekasih saya."

Dea mengangguk meski terasa sesak. Ia tidak mencintainya, tapi ia juga memiliki perasaan sakit hati karena harga dirinya selama diinjak injak oleh lelaki kaya di depannya itu, terlebih lelaki itu suami sendiri. Meski tidkd ada cinta di antar keduanya, namun mereka adalah pasangan suami-istri yang sah di mata hukum dan juga agama. Yang mana dua orang itu tidak boleh saling menyakiti.

"Dan saya meminta kamu untuk tidur di kamar sebelah, masih baik saya memberikan kamu kamar. Jadi, lakukan semua pekerjaan yang ada di sini sendirian!!"

Dea hanya bisa mengangguk." Iya, tapi saya juga mau minta izin untuk tetep mengajar di sekolah dasar tempat saya mengajar dan pergi ke toko kue saya."

"Terserah!! Yang penting kamu lakukan tugas kamu di sini dengan baik sebagai pembantu!!" Dea kembali mengangguk, walau sebenarnya hatinya merasa dongkol.

"Baik, tuan. Saya mengerti!!" ucapnya dengan menekan setiap katanya. Ini masih beberapa hari, tapi dia sudah banyak maunya, seenaknya saja.

* * *

Malam harinya, Dea menyiapkan makan malam untuk sang suami, meski nantinya akan dibuang. Tapi, apa salahnya dia mencoba menjadi istri yang baik untuk tuan muda yang tampan itu. Ya, Vino menang tampan, sangat tampan, namun kelakuannya tidak setampan paras dan juga wajahnya.

Vino sudah duduk di ruang makan, menunggu Dea mengambilkan nasinya.

"Ini, tuan. semoga cocok dan suka." ucapnya sambil memberikan satu piring untuk suaminya.

Vino menerimanya dan langsung memakannya sambil berdehem sebagai jawaban. " Kalau kamu lapar, kamu makanlah!! Tapi, jangan di sini. Saya muak lihat wajah dekil dan kampumgan seperti kamu!!" hina Vino tanpa perasaan.

Dea yang memang lapar pun langsung mengambil nasi dan lauk pauknya dan langsung pergi dari sana. Ia juga muak kali melihat wajah orang sombong dan tidak beradab seperti suaminya itu.

"Bismillahirrahmanirrahim." Dea mulai memakan nasi yang ada di tangannya.

"Mau sampai kapan gue ada di sini? Enam bulan bukan waktu yang singkat, mana di sini pengap lagi. Mewah sih mewah, tapi percuma kalau ada orang yang seenaknya saja, dan sombong itu." runtuk Dea setelah dirinya menghabiskan makan malamnya.

"Dia mau balik lagi sama mantannya kalau dia udah sembuh? Apa dia gak waras ya? Masa masih mau balik sama cewek yang sudah membuah dirinya malu dan meninggalkannya di saat hari pernikahannya dengan alasan yang aneh. Kalau gue sih ogah. Masih banyak juga cewek di sana yang cantik dan lebih baik dari wanita itu. Ya bukan gue cemburu sih, hanya saja aneh."

"Tapi, ya sudahlah!! Bukan urusan gue juga. Tapi, habis ini gue bakalan jadi janda muda dan masih perawan. Apa masih ada yang mau ya?"

* * *

Keesokan harinya, saat Dea hendak membuka pintu apartemennya, tiba tiba ada yang memencet bel apartemennya.

Dea pun langsung membukanya dan memperlihatkan seorang wanita seksi dengan makeup glamour.

"Ada apa ya?" tanya Dea berusaha sopan. Dea tau siapa wanita itu, ya wanita itu masih ada hubungan saudara dengan suami kontraknya.

"Bukan urusan lo, minggir!!" sentaknya dengan mendorong bahu Dea dengan keras.

Dea pun mendengus kesal. Memang ya satu keluarga gak ada yang waras.

Wanita itu langsung masuk dan mengahampiri Vino yang masih sarapan di meja makan.

"Hai, Vino!!" sapanya dengan suara yang mendayu dayu.

Vino tersenyum tipis menganggapi sapaan dari sepupu jauhnya itu.

"Melda? Kamu, ke sini sama siapa?" tanyanya dengan senyuman lebar.

"Emang gue gak boleh ya kalau ke apartemen sepupu gue sendiri?" ucapnya dengan nada yang dibuat cemberut." Mentang mentang yang sudah punya istri, sepupu sendiri dilupain!!"

Vino tersenyum lebar, sepupunya itu selalu manja dengan dirinya."Kamu ini ada ada aja ih, kamu kan tau sendiri siapa wanita yang kucintai."

"Hahaha iya, tapi kan dia udah pergi jauh sama pria lain. Dan kamu malah dapet yang ecek-ecekan." ucapnya dengan mengejek Dea.

Di sana ada Dea yang berdiri tak jauh dari dua orang laknat itu. Dea mendengar semua ucapan hinaan dari keduanya. Mereka menertawakan Dea, seakan Dea itu tidak ada artinya.

"Kalau gue, mending nanggung malu daripada nikah sama guru yang gajinya gak ada apa-apanya." ucap Melda.

Vino tersenyum."Maunya sih gitu, tapi lo tau sendirikan nyokap sama bokap gue? Mana pakai acara paksa segala lagi!!" kesal Vino jika dirinya mengingat hari pernikahannya yang sial itu. Niat hati ingin menikah dengan wanita pujaan hatinya, tapi malah dengan wanita asing yang hanya bekerja sebagai seorang guru yang gajinya saja hanya mampu buat beli makan sehari baginya.

"Gue, juga heran sama orang tua lo, Lo, kan kaya masa sih nikahnya sama wanita miskin macam dia. Gue, cuma takut nantinya dia bakalan ngincar harta Lo. Saran gue sih, jangan sampai lo berhubungan badan dengannya. Takut dia mengambil kesempatan dalam kesempitan." kompor Melda. Sebenarnya dia juga menyukai vino, tanpa vino sadari. Hanya saja, dia selalu diam. Dia akan menghalangi siapa saja orang yang berada di dekat Vino termasuk Stela.

"Gak akan!! Gue mana tergoda sama wanita macam dia? Penampilannya aja kaya gembel!!" cibirnya.

Melda tersenyum lebar dan menertawakan Dea yang ada di sana. 'Gue bakalan buat hubungan kalian hancur sebelum enam bulan, hanya gue yang pantes buat Vino.' batinnya memiliki rencana jahat.

"Kasian yang mau jadi istri sultan, tapi malah jadi pembantu." ejek Melda dengan senyuman remeh.

"Gak papa dong, yang penting halal!!" jawab Dea berani. " Yang penting gak nikah sama mbaknya yang jelek itu!!" sarkasnnya geram. Dia pikir, Dea lemah, nggak. Dea diam bukan berarti lemah. Lagian Dea juga ngomong fakta, Melda emang jelek, ditambah dengan makeup yang tebal itu membuatnya seperti badut.

Plak!!!

Plak!!

Tamparan dua kali mendarat begitu saja dari tangan Melda, ia merasa tidak terima dengan ucapan Dea itu. Padahal dirinya lebih kaya, lebih cantik dari Dea menurutnya. Makanya ia tidak suka dibantah dan dilawan. Maunya menang sendiri.

"Lo, pikir lo siapa? Lo tuh di sini hanya akan dijadikan babu sama dia? Ya wajar sih, kan penampilan lo emang kolot banget. Gak jalan. Istri sultan tapi kaya gembel!!" gertak Melda dengan menunjuk wajah Dea dengan jari telunjuknya marah. Dea meringis, memegangi pipinya yang merah karena bekas tamparan dari wanita di hadapannya itu.

* * *

Related chapters

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   4. Melda si tukang kompor

    Mendapatkan tamparan keras dua kali dari wanita di hadapannya itu, membuat Dea hanya bisa meringis, meratapi nasibnya. Percuma melawan, pastinya dirinya akan kalah. Apalagi suaminya itu sama sekali tidak peduli dengan dirinya. Bahkan mungkin jika dirinya pergi meninggalkan dunia ini pun, ia akan baik baik aja. Dan mungkin akan bahagia."Awsss." ringis Dea pelan. "Kenapa? Sakit ya? Makanya kalau ngomong itu dijaga!! Jangan asal ngomong buruk sama gue, Lo tau kan kalau level lo sama gue itu beda!! Lo itu cuma gadis miskin yang tiba tiba menklah dengan anak konglomerat!! Dan gue bisa jamin, kalah pernikahan lo itu tidak akan lama. Mana mungkin seroang Vino mau sama Lo yang kaya gembel itu!!" ejek Melda tanpa perasaan. Dea menangis dalam diam, rasanya tak sanggup mendengar hinaan dari mulut wanita busuk di depannya itu. Mulut pedas mirip dengan boncabe."Saya tau itu mbak, tapi atas mohon jangan pernah rendahkan saya. Saya juga tidak mau menikah dengan tuan vino, tapi saya juga tidak bis

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   5. Pulang ke rumah orang tua

    Keesokan harinya, Dea meminta izin suaminya untuk berkunjung ke rumah orang tuanya. Meski belum ada satu mingguan ia meninggalkan orang tuanya, tapi, Dea sudah dilanda rasa rindu yang menggebu. "Baik, tapi kamu tidak lupa jalan pulang, kan?" Dea menganggukan kepalanya lemah."Iya, tuan. saya tau jalan pulang kok. Dan saya juga tidak akan kabur sebelum masa kontrak saya habis." balas Dea yang seakan tau apa yang dipikirkan oleh suaminya itu."Bagus, kalau kamu paham akan hal itu. Jangan coba coba kabur, atau kamu dan keluargamu akan tau akibatnya!!"ancam Vino. Dia emang manusia yang tidak memiliki belas kasihan, padahal wanita di hadapannya adalah istrinya sendiri. Tapi, entahlah mungkin rasa kasihan vino sudah hilang ditelan bumi. Dea tersenyum dan langsung pergi begitu saja, karena ia tau suaminya tidak mau disentuh olehnya. Dea memilih naik taksi untuk menuju ke rumahnya. "Duh, rasanya udah gak sabar bust ketemu sama bapak, ibu dan juga kakak.' * * * Dea turun dari taksi terse

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   6. Wanita penuh ambisi

    "Kenapa,Vin? bukannya benarkan apa yang gue katakan, kalau itu itu istri yang tak berguna dan tidak ada bagus bagusnya?" sela Melda tanpa rasa takut. Vino yang geram pun menatap tajam wajah keduanya."Lo, bias diam gak, sih?" tunjuk Vino dengan marah. Vino langsung mendorong kursi rodanya menggunakan kedua tangannya dengan amarah yang membara.Sementara di luar, Dea langsung masuk ke dalam kamar. sedangkan Melda tersenyum menyeringai. ia akan terus menghancurkan rumah tangga mereka. karena ia ingin memiliki Vino seutuhnya. Tapi, sebelum itu, ia akan membuat drama yang membuat dirinya bahagia. "Gue, bakalan lakuin apa aja asal Vino menjadi suamiku. karena hanya gue yang pantas mendapatkan cintanya, bukan gadis kampung, dan bukan yang lain juga!!" tandas Melda penuh ambisi. * * * Keesokan harinya, Dea menyiapkan semua makanan untuk sarapan pagi, memasak, menyapu dan mencuci baju dengan tangannya sendiri. Di sini, ia hidup layaknya pembantu. bukan istri yang selalu diratukan oleh su

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   7. Kedatangan mertua

    Hari ini, Dea menghabiskan waktunya di appartemen bersam suaminya, Dea membersihkan semua ruangan appartemen sendirian tanpa dibantu oleh art yang sudah ditumjuk oleh ibu mertuanya.Semua Dea lakukan dengan ikhlas, suaminya benar,di sini diriya hanya numpang. dan ia tidak boleh tinggal di sini secara cuma cuma, ia sadar, ia hanyalah istri dadakan yang kapan saja bisa dibuang. karena dia bukanlah wanita yang diinginkan oleh suaminya."Huftttt bosan sekali sih di sini, mau keluar, tapi dilarang sama manusia es itu!!" gumam Dea dengan rasa kesal.Andai ia tidak ceroboh, mungkin saat ini ia masih lajang, bebas kee mana aja dan tidak bertemu dengan orang orang toxic.Namun, Dea ssadar bahwwa apa yang menimpanya itu semua sudah menjadi bagian dari takdir, dan ia harus menerimanya dengan lapang dada.* * *Rama dan Andin menuruni mobilnya. mereka hati ini datang ke apartemen anak dan juga menantunya. baik Rama dan Andin khawatir sikap anaknya yang tidak baik terhadap menantunya. karena mereka

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   8. Progam hamil?

    Vino yang mendapatkan pertanyaan itu dari ayahnya pun kaget, ingin menjawab tapi rasanya lidahnya kaku dan juga kelu. tak ada yang bisa keluar dari mulutnya, bungkam namun dirinya juga gelisah. takut sang ayah murka. "Vino? kenapa diam? apakah yang ditanyakan sama papah itu bener? dan alasannya kenapa, Vin?" berondong Rama, sebenarnya tanpa bertanya pun dia sudah tau jawabannya, hanya saja ia ingin mendengar langsung jawaban dari putranya itu. "Nggak kok, Pah. meski Vino gak kenal sama Dea, tapi Vino mencoba menjadi suami yang baik buat dia, meski itu sulit." elak Vino, ia tau berbohong adalah hal yang termasuk dosa besar, apalagi terhadap orang tuanya sendiri. tapi, ia juga tidak mau ambil resiko jika ia mengatakan hal yang sebenarnya. ia akui jika dirinya adalah seorang pengecut, tapi asal kalian tau siapapun yang berada di posisi Vino dengan pengetahuan agama yang minim, pasti akan melakukan hal yang serupa. Vino berusaha menyakinkan ayahnya agar sang ayah percaya dengan apa yang

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   9. Coklat susu untuk suami

    Meski tidak dihargai oleh suaminya, tetapi Dea selalu merawat dan juga melayani suaminya dengan baik. apalagi, suaminya masih belum bisa berdiri. dengan sabar, Dea selalu membantu apa yang tidak bisa dilakukan oleh Vino, suaminya sendiri yang tidak menganggap dirinya. "Tuan, mau ini?" tanya Dea ragu, ia bisa melihat jika suaminya itu menginginkannya, tetapi terlihat gengsi. mungkin karena itu buatan dirinya dan malu untuk meminta. "Emang itu, apa?" tanya Vino dengan nada dingin. ia sebenarnya tidak ingin berbicara dengan wanita itu. gara gara kekasihnya, ia jadi membenci semua wanita. Vino selalu berpikir jika semua wanita itu sama. mereka hanya mengincar harta saja, tidak tulus dalam menjalani hubungan. dan ia juga merasa jika Dea melakukan hal yang sama, wanita itu pasti akan pergi meninggalkan dirinya ketika sudah mendapatkan apa yang dia inginkan. "Coklat susu. mau?" tawar Dea kembali."Ini enak loh tuan, ini buatan saya sendiri loh." Vino memandang wajah istrinya yang nampak ca

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   10. Kedatangan Melda

    Dea kembali bekerja seperti biasa, karena memang diizinkan oleh Vino. sebelum berangkat bekerja, Dea tak lupa dengan apa yang sudah menjadi tugasnya sebagai seorang istri yang baik yaitu melayani suaminya, meski Dea sadar dirinya hanya istri sementaranya dan itupun tidak dianggap oleh suaminya. Dea melakukan itu bukan tanpa alasan, Dea hanya ingin menjadi istri yang baik, meski pernikahan mereka hanya beberapa bulan saja. dan kini, Dea tinggal menunggu dua bulan lagi dan akan berhenti status menjadi seorang janda muda. Dea juga takut jika dirinya tidak melayani suaminya, maka ia akan mendapatkan murka dari Sang Maha Kuasa sebagaimana itu yang ia tau dari beberapa pemuka agama yang sering ia dengar. Sejak dulu, Dea memang suka ikut kajian yang diadakan di kampungnya.Setelah semuanya selesai, Dea pamitan kepada sang suami meski tidak direspon baik oleh suaminya. "Tuan, Dea pamit mau berangkat kerja ya." pamit Dea sopan. meski dirinya sadar bahwa sampai kapan pun, ia tidak akan diha

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   1. Pernikahan dadakan dengan pria asing

    "Saya terima nikah dan kawinnya Madea Quenza Syakira binti bapak Abdul Rahman dengan maskawin tersebut dibayar tunai!!""Bagaimana para saksi?" "Sah!!"Air mata Madea atau gadis belia yang kerap disapa Dea itu mengalir begitu saja. Ia tak menyangka jika jalan hidupnya akan seperti ini, menikah dengan sosok pria asing dan yang lebih parahnya lagi pria itu duduk di kursi roda.Namun, Dea sendiri tidak bisa berbuat sesuatu, hidupnya dan keluarganya akan terancam jika dirinya menolak pernikahan dadakan tersebut, Karena kecerobohannya yang tak sengaja menabrak seorang ibu ibu paruh baya yang berdiri ditengah jalan, hingga dirinya terjebak pernikahan kontrak dengan anak orang kaya.Sebenarnya, Dea sudah beberapa kali menolak untuk menjadi mempelai wanita pengganti untuk putra dari ibu yang ia tabrak, namun karena sebuah ancaman itu membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, pun dengan keluarganya. Mereka semua pasrah, karena memang nama keluarga Mahendra bukan Keluarga sembarangan. Bisa

Latest chapter

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   10. Kedatangan Melda

    Dea kembali bekerja seperti biasa, karena memang diizinkan oleh Vino. sebelum berangkat bekerja, Dea tak lupa dengan apa yang sudah menjadi tugasnya sebagai seorang istri yang baik yaitu melayani suaminya, meski Dea sadar dirinya hanya istri sementaranya dan itupun tidak dianggap oleh suaminya. Dea melakukan itu bukan tanpa alasan, Dea hanya ingin menjadi istri yang baik, meski pernikahan mereka hanya beberapa bulan saja. dan kini, Dea tinggal menunggu dua bulan lagi dan akan berhenti status menjadi seorang janda muda. Dea juga takut jika dirinya tidak melayani suaminya, maka ia akan mendapatkan murka dari Sang Maha Kuasa sebagaimana itu yang ia tau dari beberapa pemuka agama yang sering ia dengar. Sejak dulu, Dea memang suka ikut kajian yang diadakan di kampungnya.Setelah semuanya selesai, Dea pamitan kepada sang suami meski tidak direspon baik oleh suaminya. "Tuan, Dea pamit mau berangkat kerja ya." pamit Dea sopan. meski dirinya sadar bahwa sampai kapan pun, ia tidak akan diha

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   9. Coklat susu untuk suami

    Meski tidak dihargai oleh suaminya, tetapi Dea selalu merawat dan juga melayani suaminya dengan baik. apalagi, suaminya masih belum bisa berdiri. dengan sabar, Dea selalu membantu apa yang tidak bisa dilakukan oleh Vino, suaminya sendiri yang tidak menganggap dirinya. "Tuan, mau ini?" tanya Dea ragu, ia bisa melihat jika suaminya itu menginginkannya, tetapi terlihat gengsi. mungkin karena itu buatan dirinya dan malu untuk meminta. "Emang itu, apa?" tanya Vino dengan nada dingin. ia sebenarnya tidak ingin berbicara dengan wanita itu. gara gara kekasihnya, ia jadi membenci semua wanita. Vino selalu berpikir jika semua wanita itu sama. mereka hanya mengincar harta saja, tidak tulus dalam menjalani hubungan. dan ia juga merasa jika Dea melakukan hal yang sama, wanita itu pasti akan pergi meninggalkan dirinya ketika sudah mendapatkan apa yang dia inginkan. "Coklat susu. mau?" tawar Dea kembali."Ini enak loh tuan, ini buatan saya sendiri loh." Vino memandang wajah istrinya yang nampak ca

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   8. Progam hamil?

    Vino yang mendapatkan pertanyaan itu dari ayahnya pun kaget, ingin menjawab tapi rasanya lidahnya kaku dan juga kelu. tak ada yang bisa keluar dari mulutnya, bungkam namun dirinya juga gelisah. takut sang ayah murka. "Vino? kenapa diam? apakah yang ditanyakan sama papah itu bener? dan alasannya kenapa, Vin?" berondong Rama, sebenarnya tanpa bertanya pun dia sudah tau jawabannya, hanya saja ia ingin mendengar langsung jawaban dari putranya itu. "Nggak kok, Pah. meski Vino gak kenal sama Dea, tapi Vino mencoba menjadi suami yang baik buat dia, meski itu sulit." elak Vino, ia tau berbohong adalah hal yang termasuk dosa besar, apalagi terhadap orang tuanya sendiri. tapi, ia juga tidak mau ambil resiko jika ia mengatakan hal yang sebenarnya. ia akui jika dirinya adalah seorang pengecut, tapi asal kalian tau siapapun yang berada di posisi Vino dengan pengetahuan agama yang minim, pasti akan melakukan hal yang serupa. Vino berusaha menyakinkan ayahnya agar sang ayah percaya dengan apa yang

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   7. Kedatangan mertua

    Hari ini, Dea menghabiskan waktunya di appartemen bersam suaminya, Dea membersihkan semua ruangan appartemen sendirian tanpa dibantu oleh art yang sudah ditumjuk oleh ibu mertuanya.Semua Dea lakukan dengan ikhlas, suaminya benar,di sini diriya hanya numpang. dan ia tidak boleh tinggal di sini secara cuma cuma, ia sadar, ia hanyalah istri dadakan yang kapan saja bisa dibuang. karena dia bukanlah wanita yang diinginkan oleh suaminya."Huftttt bosan sekali sih di sini, mau keluar, tapi dilarang sama manusia es itu!!" gumam Dea dengan rasa kesal.Andai ia tidak ceroboh, mungkin saat ini ia masih lajang, bebas kee mana aja dan tidak bertemu dengan orang orang toxic.Namun, Dea ssadar bahwwa apa yang menimpanya itu semua sudah menjadi bagian dari takdir, dan ia harus menerimanya dengan lapang dada.* * *Rama dan Andin menuruni mobilnya. mereka hati ini datang ke apartemen anak dan juga menantunya. baik Rama dan Andin khawatir sikap anaknya yang tidak baik terhadap menantunya. karena mereka

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   6. Wanita penuh ambisi

    "Kenapa,Vin? bukannya benarkan apa yang gue katakan, kalau itu itu istri yang tak berguna dan tidak ada bagus bagusnya?" sela Melda tanpa rasa takut. Vino yang geram pun menatap tajam wajah keduanya."Lo, bias diam gak, sih?" tunjuk Vino dengan marah. Vino langsung mendorong kursi rodanya menggunakan kedua tangannya dengan amarah yang membara.Sementara di luar, Dea langsung masuk ke dalam kamar. sedangkan Melda tersenyum menyeringai. ia akan terus menghancurkan rumah tangga mereka. karena ia ingin memiliki Vino seutuhnya. Tapi, sebelum itu, ia akan membuat drama yang membuat dirinya bahagia. "Gue, bakalan lakuin apa aja asal Vino menjadi suamiku. karena hanya gue yang pantas mendapatkan cintanya, bukan gadis kampung, dan bukan yang lain juga!!" tandas Melda penuh ambisi. * * * Keesokan harinya, Dea menyiapkan semua makanan untuk sarapan pagi, memasak, menyapu dan mencuci baju dengan tangannya sendiri. Di sini, ia hidup layaknya pembantu. bukan istri yang selalu diratukan oleh su

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   5. Pulang ke rumah orang tua

    Keesokan harinya, Dea meminta izin suaminya untuk berkunjung ke rumah orang tuanya. Meski belum ada satu mingguan ia meninggalkan orang tuanya, tapi, Dea sudah dilanda rasa rindu yang menggebu. "Baik, tapi kamu tidak lupa jalan pulang, kan?" Dea menganggukan kepalanya lemah."Iya, tuan. saya tau jalan pulang kok. Dan saya juga tidak akan kabur sebelum masa kontrak saya habis." balas Dea yang seakan tau apa yang dipikirkan oleh suaminya itu."Bagus, kalau kamu paham akan hal itu. Jangan coba coba kabur, atau kamu dan keluargamu akan tau akibatnya!!"ancam Vino. Dia emang manusia yang tidak memiliki belas kasihan, padahal wanita di hadapannya adalah istrinya sendiri. Tapi, entahlah mungkin rasa kasihan vino sudah hilang ditelan bumi. Dea tersenyum dan langsung pergi begitu saja, karena ia tau suaminya tidak mau disentuh olehnya. Dea memilih naik taksi untuk menuju ke rumahnya. "Duh, rasanya udah gak sabar bust ketemu sama bapak, ibu dan juga kakak.' * * * Dea turun dari taksi terse

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   4. Melda si tukang kompor

    Mendapatkan tamparan keras dua kali dari wanita di hadapannya itu, membuat Dea hanya bisa meringis, meratapi nasibnya. Percuma melawan, pastinya dirinya akan kalah. Apalagi suaminya itu sama sekali tidak peduli dengan dirinya. Bahkan mungkin jika dirinya pergi meninggalkan dunia ini pun, ia akan baik baik aja. Dan mungkin akan bahagia."Awsss." ringis Dea pelan. "Kenapa? Sakit ya? Makanya kalau ngomong itu dijaga!! Jangan asal ngomong buruk sama gue, Lo tau kan kalau level lo sama gue itu beda!! Lo itu cuma gadis miskin yang tiba tiba menklah dengan anak konglomerat!! Dan gue bisa jamin, kalah pernikahan lo itu tidak akan lama. Mana mungkin seroang Vino mau sama Lo yang kaya gembel itu!!" ejek Melda tanpa perasaan. Dea menangis dalam diam, rasanya tak sanggup mendengar hinaan dari mulut wanita busuk di depannya itu. Mulut pedas mirip dengan boncabe."Saya tau itu mbak, tapi atas mohon jangan pernah rendahkan saya. Saya juga tidak mau menikah dengan tuan vino, tapi saya juga tidak bis

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   3. Pindah ke apartemen

    Dea masih berada di dalam kamarnya, sedang mengemas barang miliknya dan milik vino. Karena hari ini, mereka akan pindah ke apartemen."Cepetan!! Saya gak punya banyak waktu untuk menunggumu!!" bentak Vino membuat Dea telonjak kaget."Iya, tuan, maaf." ucapnya tertunduk lesu, masih pagi aja udah kena bentakan. Bagaimana nanti kalau hidup di apartemen berdua. Pastinya banyak siksaan, hinaan dan sebagainya yang dia dapatkan.Dea pun menarik dia koper besar dan mendorong kursi roda suaminya." Ingat jangan perlihatkan kalau pernikahan ini hanya manipulasi, senyum semanis mungkin." bisik vino saat mereka memasuki lift."Iya, tuan." angguk Dea. Ia tidak melawan juga tidak bisa membantah.Sampai di bawah, ada orang tua Vino di sana. Nampak keduanya itu menatap sendu ke arah vino dan juga Dea. Sebenarnya mereka menginginkan keduanya untuk tinggal di sini, hanya saja vino membantah dan beralasan dirinya ingin belajar mencintai Dea. Dengan adanya mereka di apartemen memungkinkan keduanya akan ce

  • ISTRI DADAKAN PRESDIR TAMPAN   2. Perjanjian di atas kertas

    Mendengar suara mengaji di masjid, Dea gegas bangun dan mengambil air wudhu, ia melakukan ibadah sunnah malam seperti biasanya. gadis cantik yang kini sudah menjadi istri seorang pria kaya nan tampan itu mengadukan nasibnya di hadapan Sang Ilahi."Ya Allah hamba sangat tidak tau dengan jalan takdir yang hamba jalani ini. semoga aja Engkau selalu meridhoi langkahku ya Allah." tangis Dea pecah. semalaman ia tidak bisa tidur, ia meringkuk di atas lantai yang hanya di lapisi alas tipis dan dengan sebuah selimut yang ia bawa dari rumahnya. pernikahan dadakan itu membuat hidup dirinya jungkir balik.Dea adalah seorang lulusan sarjana di bidang pendidikan, dan ia baru memulai mengajar di sebuah sekolah dasar yang ada di kota ini dan baru berjalan selama dua bulan ini. ia juga memiliki usaha kue sendiri yang sudah memiliki dua karyawan. ayahnya yang seorang dosen dan ibunya yang seorang bidan di puskesmas daerah deket rumahnya dan kakaknya yang menjadi seorang abdi negara. keluarga Dea terbil

DMCA.com Protection Status