Semua Bab Selir Pangeran Murong : Bab 81 - Bab 90
200 Bab
SPM - Part 39a. Mencari Ye Tian
Selepas penampilan Xin Qian yang memukau, penampilan selanjutnya tidak ada yang berhasil menarik perhatian. Bisa dibilang, semua bakat para gadis cantik yang ada di Aula ini sudah tertutupi oleh pesona Xin Qian."Yuan'er, Nona dari keluarga mana yang berhasil menarik perhatianmu?" Kaisar bertanya penuh perhatian.Cukup dengan sekali pandang, Kaisar tentu saja tahu bahwa gadis yang diinginkan Xuan Yuan adalah Xin Qian. Kendati demikian, Kaisar masih harus bertanya untuk memperjelas."Ayahanda, sejak awal aku sudah menentukan pilihanku. Hanya demi menghormati semua usaha yang telah dilakukan oleh Ibunda. Aku memberi kesempatan pada mereka untuk menunjukkan bakat di depanku supaya aku bisa memilih yang paling menarik hatiku. Namun, sejauh ini tidak ada yang berhasil menarik perhatianku dari mereka semua. Aku hanya akan menikahi satu wanita seumur hidupku. Kelak, Ayahanda tidak perlu repot-repot untuk mengadakan hati seperti ini lagi. Aku hanya akan menikahi QianQian." Tidak seperti biasa
Baca selengkapnya
SPM - Part 39b. Mencari Ye Tian
"A Yuan, Mama mungkin Ibunda memarahiku. Apa aku ini terlalu bodoh, sehingga bisa dimarahi sembarangan?" Xin Qian menjawab acuh tak acuh.Xuan Yuan menelisik wajah Xin Qian. Dia ingin memastikan kebenaran ucapannya. "A Yuan, menurutmu, apa yang membuat Ibunda berubah pikiran terhadapku?" tanya Xin Qian sambil tersenyum manis."Kamu menyiapkan barang bagus untuknya?" "Hmmp, tentu saja. Aku tahu Ibunda dan Permaisuri Lao bersaing. Kalau aku memberikan hadiah yang lebih bagus dari parfum pemikat kupu-kupu mana mungkin Ibunda masih memarahiku, hmm?" Xin Qian berkata dengan angkuh."Kamu ini.... Membuatku khawatir saja." Xuan Yuan menjentikkan jarinya di dahi Xin Qian. Wanitanya ini sangat pandai membuat hatinya khawatir. Namun dengan kepandaiannya, apakah Xuan Yuan masih harus repot-repot mengkhawatirkan Xin Qian?"A Yuan, tentang pernikahan kita. Apakah perlu terburu-buru?" tanya Xin Qian ragu.Entah kenapa dia merasa dilematis. Keinginan untuk pergi dari Istana Xi Wei masih terus hidu
Baca selengkapnya
SPM - Part 39c. Mencari Ye Tian
Ming Ye sudah berhasil menemukan kediaman keluarga Ye. Keluarga Ye merupakan salah satu pejabat pemerintah kelas menengah. Keduanya naik kereta kuda menuju ke kediaman keluarga Ye. Tiga pengawal mengikuti di belakang dengan menaiki kuda. Mereka juga membawa beberapa puluh pasukan.Kereta kuda berhenti sedikit jauh dari gerbang keluarga Ye. Mereka mendekat dengan jalan kaki. Puluhan pasukan itu tidak ikut serta. Jika dibutuhkan, mereka baru akan mendekat.Ketika Xuan Yuan memasuki kediaman, tak ada yang datang menyambut. Kepala pelayan keluarga Ye hanya menyipitkan mata sekilas. Xuan Yuan cukup terkejut dengan respon pria paruh baya itu yang sangat angkuh. Sepertinya keluarga Ye ini memang biasa bersikap demikian pada setiap orang di Ibukota. Mungkin status kepala keluarga Ye yang merupakan penjabat sehingga membuat seorang kepala pelayan berani bersikap sombong."Kalian siapa?" tanya Kepala Pelayan dengan datar. Bahkan Xuan Yuan sudah berpenampilan sedemikian megah, kepala pelayan it
Baca selengkapnya
SPM - Part 40a. Huantian Terluka
SPM - Part 40a. Huantian TerlukaTiga pangeran Da Liang itu melangkah memasuki kedai teh bersama dengan seorang gadis cantik yang berpenampilan megah. Xin Qian adalah satu-satunya gadis yang bisa bergabung minum teh bersama dengan tiga putra Kaisar. Momen yang bisa dibilang sangat jarang terjadi. Hubungan antara Putra Mahkota dengan Pangeran Ketiga tidak terlalu harmonis sebelumnya.Belakangan, reputasi Xin Qian mulai menjadi pembicaraan di Hangzhou. Murid Sekte Emei yang mempunyai kemampuan luar biasa. Bukan hanya bisa membuat senjata surgawi saja. Xin Qian juga bisa mengendalikan kupu-kupu dan pandai dalam ilmu alkimia. Hari ini mereka minum teh bersama, tentu saja menjadi perbincangan orang di seluruh Hangzhou. Ada banyak yang memuji Xin Qian bisa menyatukan dua pangeran yang sering berselisih. Banyak juga yang membencinya.Siapapun yang melihatnya hanya bisa iri. "Kakak, hari ini aku yang mentraktir kalian minum teh." Xuan Yuan mengambil inisiatif. Meskipun hari ini Xuan Yuan s
Baca selengkapnya
SPM - Part 40b. Huantian Terluka
"Tidak apa-apa, aku hanya terkejut." Huantian mencoba menenangkan Ying Lan. Namun, wajahnya sangat pucat, seharusnya cidera lengannya bukan luka biasa."Kakak, lukamu itu seperti tidak biasa. Sebaiknya segera diobati." Xuan Yuan juga ikut bangkit."Baik, kalau begitu aku akan pergi sekarang. Tabib Istana akan memeriksaku. Ying Lan, temani aku!" Ying Lan memapah sang Kakak.Tak menunggu waktu, keduanya segera berlalu dari sana. Xin Qian menatap kepergian Huantian dengan tatapan rumit. "Apa kamu memikirkan sesuatu?" tanya Xuan Yuan lembut."Ah, tidak. Aku ... aku hanya sedang berpikir, ternyata Kakakmu itu juga berlatih bela diri." Penampilan Huantian yang Flamboyan sangat jauh dari kesan penampilan seorang ahli bela diri. "Kenapa harus heran. Kami adalah putra Kaisar. Di Istana, ada begitu banyak Master bela diri. Kaisar telah menyiapkan seorang guru bela diri sejak masih kecil." Xuan Yuan tidak merasa aneh dengan hal tersebut. Penampilan Huantian yang Flamboyan memang tidak terliha
Baca selengkapnya
SPM - Part 41a. Keras Kepala
Huantian masih duduk melamun sendirian di Aula. Bagaimanapun hatinya merasa rumit. Ada begitu banyak wanita cantik miliknya. Dia hanya menganggap mereka sebagai wanita yang harus melayaninya, tidak lebih. Tak ada perasaan khusus yang dirasakan Huantian terhadap mereka.Wanita hanya sebagai alat untuk memperbanyak anak. Dia cukup memperlakukan mereka dengan baik, hanya sebatas itu. Adapun apa yang dirasakannya untuk Xin Qian, semuanya berbeda. Pangeran Pertama Da Liang itu mendengus kesal. Sejak awal dia yang sengaja bermain api. Siapa suruh pada akhirnya dia sendiri yang tergoda. Tadinya, dia menganggap Xin Qian sebagai kelemahan Xuan Yuan. Jika dia bisa memanfaatkan Xin Qian untuk mengendalikan Xuan Yuan. Namun sekarang, dia malah jatuh cinta. Sialan. Huantian benar-benar sial.Baru kali ini Huantian merasakan perasaan yang rumit. Sudah sampai seperti ini, dia tidak rela melepaskan Xin Qian dari hatinya."Hongli!" Huantian berteriak memanggil Hongli. Di depan pintu, Hongli bergeg
Baca selengkapnya
SPM - Part 41b. Keras Kepala
Selepas rombongan Wang Xiaoming dan Chen Yihan melarikan diri dari dalam hutan di lembah Gunung Fenghuang, mereka memikirkan strategi untuk mengajak beberapa sekte yang tidak puas dengan Xuan Yuan dan menarik mereka menjadi pihaknya. Sekte pertama yang menjadi tujuan adalah Perguruan Gunung Fenghuang. Wang Xiaoming pergi menemui Yan Qing Cheng untuk menawarkan kerja sama. Xuan Yuan telah merugikan mereka.Wang Xiaoming mengajaknya berkerjasama untuk membunuh Xuan Yuan. Bisa dibilang, musuhnya musuh adalah teman. Bekerja sama dengan musuhnya musuh akan membuat mereka mempunyai kesempatan menang lebih besar.Semua orang yang datang untuk ikut kompetisi di Gunung Fenghuang pasti menyimpan rasa tidak puas pada Xuan Yuan. Terutama Yan Qing Cheng. Tetua itu sampai tidak bisa tidur selama berhari-hari hanya karena kehilangan bunga itu. Wang Xiaoming datang di saat yang tepat. Dia mengobarkan kebencian Yan Qing Cheng kepada Xuan Yuan dan permaisurinya. "Tetua Gunung Fenghuang terlalu banyak
Baca selengkapnya
SPM - Part 42a. Dipanggil Kaisar
Hari ini Kaisar Murong Tian Yi memanggil Xuan Yuan dan Xin Qian untuk datang ke istananya. Semenjak kepulangan Xuan Yuan dari perbatasan selatan, ayah dan putra itu belum pernah berbincang secara pribadi. Kaisar hanya mendengar Selir Hui yang sering mengeluh padanya tentang Xuan Yuan yang menolak untuk menikahi selir. Seorang pria dengan satu istri adalah sesuatu yang tidak biasa di zaman ini. Jangankan keluarga kerajaan yang mempunyai emas dan perak yang melimpah ruah, bahkan pria dari rakyat jelata juga sudah biasa mempunyai istri lebih dari satu. Sekarang, putra kebanggaan mereka sudah membuat pernyataan dan keputusan yang disaksikan oleh seluruh pejabat bahwa dia hanya akan menikahi satu istri seumur hidupnya. Bukankah ini menyalahi tradisi?"Ananda memberi hormat kepada Kaisar.""Xin Qian memberi hormat kepada Kaisar."Kaisar Murong Tian Yi menatap pasangan yang saat ini sedang membungkuk sembilan puluh derajat tersebut dengan tatapan rumit beberapa saat."Bangunlah, tidak ada
Baca selengkapnya
SPM - Part 42b. Dipanggil Kaisar
Pangeran Ketiga dan Xin Qian melangkah keluar dari Istana setelah berpamitan. Kaisar Murong Tian Yi menatap punggung sepasang insan itu dengan tatapan rumit. Kasim Bao yang selama bertahun-tahun telah mendampingi di sisi Kaisar berdiri dengan setia tak jauh darinya. "Kasim Bao, menurutmu kenapa Yuan'er jatuh cinta pada Nona Xin Qian?" Entah apa maksudnya Kaisar bertanya seperti ini. Hati Kasim Bao menjadi ketakutan."Mungkin karena Nona Xin Qian sangat cantik," sahut Kasim Bao."Menurutmu, di Hangzhou yang sangat makmur ini apakah kekurangan wanita cantik?" dengus Kaisar dingin.Kasim Bao sangat cerdas, tapi dia malah pura-pura bodoh seperti ini. Bukankah Kasim Bao hanya ingin membuatnya marah saja?"Mohon ampun Kaisar, menurut hamba Pangeran Ketiga ini mempunyai sepasang mata yang sangat bagus. Di antara sekian banyak barang bagus yang dilihatnya, dia hanya akan memilih yang terbaik. Nona Xin Qian tidak ada bedanya dengan wanita cantik di Hangzhou. Namun, bakat yang dimilikinya tida
Baca selengkapnya
SPM - Part 42c. Dipanggil Kaisar
Di kursi naga, Kaisar menegakkan tubuhnya antusias. Pria itu tidak berani menatap Kaisar secara langsung. Namun, di sepasang netranya yang bersinar redup nyaris putus asa, Kaisar tahu telah terjadi hal buruk di wilayah selatan."Katakan dengan jelas!" titah Kaisar."Kaisar, kami yang berada di selatan sedang menerima kutukan. Dewa kematian setiap hari datang menjemput puluhan orang dari kami. Tidak masalah jika mati dengan baik, tapi kematian ini sangat kejam." Pria itu mulai bicara dengan emosional. Pria ini salah satu prajurit yang baru saja pulang dari perang melawan Negara Qing bersama Xuan Yuan. Ketika pulang ke kampung halaman, keluarganya yang berjumlah dua puluh orang, semuanya sudah dijemput oleh Dewa Kematian. Bukan hanya keluarganya saja, ada begitu banyak orang mati mengenaskan di kota. Orang yang masih hidup juga tidak lebih baik, setiap hari dia hanya bisa menunggu kematian.Penguasa kota menutup gerbang kota supaya tidak ada yang bisa keluar. Para Tabib yang datang tida
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status