Semua Bab ELEANORE Putri Sang Perdana Menteri: Bab 81 - Bab 90

98 Bab

Part 80 You Should Be Mine

"Apalagi kau lakukan ini, Ludric?"Mario melempar surat kabar di hadapan Ludric yang baru saja terbangun dari mimpi indahnya. Ludric enggan mengambil surat kabar itu, karena dia tahu mengenai pemberitaan tentang dirinya bersama seorang wanita."Memangnya aku salah berkencan, Ayah?" balas Ludric bertanya sembari beranjak dari kasurnya."Kencan itu tidak salah, tetapi yang salah ada pada dirimu. Dalam dua bulan ini sudah berapa kali kau berganti pasangan? Ayah kesal dengan tingkahmu, Ludric!""Selama aku hidup tentu aku ingin menikmati semuanya, Yah. Lagipula para perempuan itu tidak rugi jika menghabiskan waktu semalam denganku," ucap Ludric santai berjalan melewati sang ayah lalu meneguk segelas air."Lalu bagaimana jika salah satu dari mereka mengaku hamil? Ingat Ludric, ayah tak mau memiliki menantu bukan dari keluarga baik-baik," ucap Mario tegas.Mario mengelus dadanya. Kelakuan Ludric memang keterlaluan. Dalam satu tahun saja sang anak sudah bergonta ganti perempuan dan jika tak
Baca selengkapnya

Part 81 I Can Do What I Want To Do ( Ludric )

Tak terasa sudah tiga bulan kedekatan antara Ludric, Naval dan Celeste. Meski kedua pria tersebut sudah lulus terlebih dulu, tetapi mereka kerap datang ke kampus sekedar makan atau mengobrol bersama sesekali mereka akan keluar naik mobil.Celeste tak mau terlalu akrab dengan mereka sebab banyak gunjingan para kawan di kampus mengenai kedekatan dirinya dengan Naval dan Ludric. Celeste tak pernah mengetahui jika kedua pria itu termasuk keluarga kaya.Celeste juga tak mau merepotkan mereka berdua dalam segala termasuk tugas kampus yang kadang membutuhkan barang atau buku mahal. Naval maupun Ludric dengan senang hati memberikan barang atau benda yang dibutuhkan. Celeste selalu menolak jika mereka membelikan makanan mahal atau sekedar hadiah kecil. Celeste tak mau dianggap wanita mata keranjang, tetapi kali ini dia tak bisa mengelak ketika dia membutuhkan mereka."Cepat masuk ke mobilku."Pagi itu Celeste mendapat telepon jika sahabatnya meninggal dalam kecelakaan. Di dalam mobil tak hent
Baca selengkapnya

Part 82 The Other Side Of Ludric

Perhatian :Part ini agak panjang ya, Kawan."Andai saja kau mau mendengarkan perkataanku kala itu. Mungkin sekarang aku masih bisa melihatmu.""Ah bodohnya aku harus memperkenalkanmu padanya."Pria itu membawa sebuket bunga mawar merah di atas makam wanita yang dia cintai meski dia tahu tak pernah ada cinta dari wanita itu untuknya. Dia yang selalu mendekatinya terlebih dulu, berteman lalu berlanjut ke suatu hubungan yang aneh.Ya aneh karena sang kekasih tak mau memperkenalkan dia kepada keluarga atau kawan-kawan lainnya. Si kekasih mengatakan dia malu karena memiliki pria yang bekerja sebagai sopir dari keponakan raja, tetapi dia tak marah sekalipun.Bodoh ... anggap saja dia seperti itu. Karena memang kenyataan jika dirinya sudah buta akan cinta kepada sosok wanita yang bekerja di kelab malam. Dia kira sebagai sesama manusia yang terlahir dari kaum papa maka si wanita akan menerimanya dengan tulus, sayang dia hanya dimanfaatkan saja."Rose, pernahkah kau mencintaiku sekali saja da
Baca selengkapnya

Part 83 Who Has Been Killing You, Rose

Memasuki kawasan restoran berlantai lima membuat Celeste sejenak melupakan soal pita di dalam mobil Ludric. Kekaguman akan desain interior di gedung ini sampai membuat dirinya tanpa sungkan bertanya pada Ludric.Ludric dengan senang hati menjelaskan kepada Celeste seraya mereka menaiki lift menuju tempat paling atas yang sudah disewa olehnya beberapa jam lalu. Tanpa menunggu, permintaan Ludric tak bisa ditolak karena dia pemegang kartu hitam sebagai anggota VVVIP."Kau menyukai desain interior, Celeste?" tanya Ludric mengagumi kepandaian gadis pujaannya."Tak hanya desain interior saja. Aku juga suka mendesain pakaian. Kau lihat gaun yang kupakai. Aku yang mendesainnya lalu menjahitkan sendiri," ungkap Celeste dengan jujur.Celeste sudah bisa berbicara santai dengan Ludric tanpa harus menggunakan kata tuan. Ludric lebih nyaman memperlakukan Celeste layaknya teman bukan seperti tuan dan pelayannya."Oh ya? Wah kau hebat sekali. Dan sebagai pemula kau cukup pandai membuat pola desain da
Baca selengkapnya

Part 84 She Knows About Naval And Ludric

"Jadi di sini rumahmu? Aku akan betah tinggal di sini."Celeste tak menyangka jika Naval mendatangi kediamannya di desa. Ketika mobil mewah itu terparkir di depan rumah, dia berpikir jika ada seseorang salah alamat ternyata pria yang disukainya."Kau tahu dari mana tempat tinggalku? Sepertinya aku tak pernah memberitahu siapapun mengenai desaku ini," kata Celeste belum mempercayai jika lelaki tampan idaman wanita itu mau ke rumahnya."Tentu saja aku tahu. Aku bisa meminta data dirimu dari kampus," ucap Naval disertai tawa kecil."Kau lahir dan besar di tempat yang tidak aku kenali. Aku bahkan tidak tahu jika ada desa seindah ini di kota kita," sambung Naval sembari memandang hamparan tanah yang luas dan subur ditumbuhi rerumputan."Itu karena kau mungkin tak pernah keluar sampai sejauh ini atau orang tuamu melarang anak-anaknya bepergian jauh? Kalau memang benar berarti kuno sekali pemikiran orang tuamu." Celeste mencandai Naval yang tidak tahu apapu9n jika ada desa kecil di dekat kot
Baca selengkapnya

Part 85 I Love You, Celeste

Saat ini Celeste berada di dua sisi yang membuatnya bingung. Di satu sisi dia senang karena cintanya disambut oleh Naval, tetapi di sisi lainnya dia merasa harus memecahkan kasus tabrak lari Rose. Celeste bisa saja meminta bantuan kepada Naval untuk menyelidiki kematian sang sahabat. Namun dia tak mau menggunakan pria itu demi tujuannya, satu-satunya cara mencari tahu sendiri. ["Maaf Nona. Kasus kematian sahabat anda sudah kami tutup dan pihak keluarga menyakini jika memang nona Rose ditabrak oleh pengemudi mabuk."] Hanya jawaban itu saja yang bisa diberikan oleh pihak kepolisian. Hal mencurigakan adalah tersangka masih dalam batas normal meminum alkohol dan tidak mabuk. Itu yang dikatakan orang tua tersangka sewaktu di pengadilan. Mencari keberadaan Christine pun percuma, sebab semua informasi dan telepon sudah tak bisa dihubungi lagi. Celeste tidak tahu lagi harus mencari di mana keberadaan Christine. Sebenarnya ada apa dengan wanita itu hingga harus kabur di tengah malam? "A
Baca selengkapnya

Part 86 Celeste Found Rose's Killer

Suasana pagi hari dengan hawa dingin menusuk tulang membangunkan Celeste dari tidur nyenyaknya semalam. Matanya terbuka pelan, menggeliat sejenak guna merenggangkan otot dan memandang sisi sebelah yang kosong.Bibirnya tersungging dan tampak malu ketika mengingat kejadian semalam yang membuat dunianya baru. Dia mencicipi kenikmatan duniawi tawarkan bersama orang yang dia cintai. "Beruntunglah ini hari minggu."Celeste bangun perlahan dengan selimut membungkus tubuhnya yang polos. Dia duduk terlebih dulu untuk mengedarkan pandangannya dan pria yang memadu kasih bersamanya sudah pergi. Dia cemberut karena tak mendengar suara pintu terbuka."Kau ini meninggalkanku setelah kita melakukan hal yang menyenangkan kemarin," gerutu Celeste kesal.Namun rasa kesalnya berganti senang, kala dia melihat di nakas ada teko beris kopi panas, biskuit gandum kesukaannya dan sebuah memo bertulisan tangan Naval penuh cinta.["Maaf aku harus pergi dulu, Cintaku. Ada pekerjaan di pagi hari yang tak bisa ak
Baca selengkapnya

Part 87 Before Ludric Die

[ Sebulan Sebelum Ludric Tewas ] Celeste pikir keluarga Naval tak akan mau menerima dirinya karena dia adalah kaum papa bukan keturunan orang kaya raya. Celeste begitu cemas kala menemui keluarga Naval termasuk perdana menteri yang dikenal oleh publik dengan sikapnya yang diam. Ada rasa takut sewaktu Celeste menginjakkan kaki di kastil yang pertama kali dia lihat secara langsung. Kekagumannya akan keindahan kastil beserta taman bunga di sekeliling membuat wajahnya berseri. Mungkinkah dia bisa tinggal di sini? Itu yang menjadi pikirannya. "Jangan takut. Mereka sudah tahu kedatanganmu." Naval menggenggam jemari Celeste yang dingin saking cemasnya ketika memasuki sebuah gerbang dengan pengawal yang mengiringi mereka. Naval tertawa kala melihat Celeste menghembuskan napas berulang kali untuk mengusir rasa gugupnya. "Bagaimana jika ayahmu tak menyukaiku? Aku takut," kata Celeste ketika hampir sampai menuju pintu utama. "Ayahku memang terkenal pendiam dan tak bisa santai, tetapi dia o
Baca selengkapnya

Part 88 The Day Ludric Die

[ 15 Hari Sebelum Kematian Ludric ]Celeste pikir ketika dia sudah menyerah dengan kematian Rose dan tidak lagi mencari tahu maka semua masalah akan selesai, tetapi timbul sebuah masalah lagi. Ludric diam-diam sering menerornya. Bukan melalui ancaman di ponsel melainkan selalu ada ketika Celeste di kampus atau saat bersama Naval.Hal tersebut membuat Celeste merasa tak nyaman dan terganggu. Dia bahkan tak mengatakan pada Naval perihal Ludric yang membuntutinya terus sebab takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan.Namun sebaik-baiknya Celeste menyembunyikan rasa takutnya pada Naval selama seminggu, akhirnya Naval pun mengetahuinya. Naval menaruh curiga karena mobil Ludric berada di sekitar mereka."Hal apa yang hendak kau sembunyikan dariku, Celeste?" tanya Naval sewaktu menjemput Celeste di kampus.Naval mendesak saat bertanya. Dia menaruh curiga pada mobil yang dikenalinya. Awalnya dia kira mobil tersebut bukan kepunyaan sang sahabat, tetapi setelah diperhatikan secara sembunyi akhi
Baca selengkapnya

Part 89 What's Happened To You, My Daughter

Di lembaga pemasyarakatan Naval mengunjungi Kevin. Dia ingin menyapa sekaligus sekedar berbincang-bincang mengenai masa lalu mereka. Kevin divonis seumur hidup setelah melakukan pembunuhan Ludric beberapa tahun lalu."Apa kabarmu, Kevin?" tanya Naval sembari menuangkan segelas bir dan rokok untuk orang yang dia anggap teman dulu."Ya beginilah keadaanku," ujar Kevin menyunggingkan senyum.Naval meminum birnya lalu menyalakan rokok. Hal yang sama dilakukan Kevin. Kedua pria itu saling memandang hujan deras melalui kaca jendela lapas. Naval meminta ada ruangan khusus untuknya bersama Kevin."Kenapa kau baru mengakui kesalahanmu setelah dua puluh tahun berlalu?" tanya Naval tanpa menatap Kevin."Aku sudah lelah harus hidup dalam lumpur dosa dan bersembunyi dari masa lalu," aku Kevin dengan jujur."Tapi kau tak lelah ketika membunuh Ludric, bukan? Kudengar dari pihak pengadilan, kau memang sengaja merencanakan pembunuhan tersebut lalu menyalakan Celeste?""Aku terpaksa melakukannya, Naval
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status