Home / Rumah Tangga / Istri yang Tak Dianggap / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Istri yang Tak Dianggap: Chapter 61 - Chapter 70

82 Chapters

61. Nona Kepo

Sementara itu, suasana malam di kediaman Dion masih terasa dingin dan sunyi. Bahkan terasa mencekam. Tepat setelah Shella pergi dari rumah itu, mbok Yem masih saja terlihat perihatin dengan keadaan rumah itu. Ia bahkan terus menghela napas dan menggeleng-gelengkan kepalanya.Betapa tidak? Ia pikir semua permasalahan yang terjadi di sana telah usai tepat setelah perceraian Dion dan Arumi terjadi, namun ternyata sebaliknya. Berbagai masalah datang silih berganti, seperti saat ini."Hmmm, entah sampai kapan ini akan berakhir ...," gumamnya.Melihat hal itu tentu membuat suster Anna semakin penasaran, sebenarnya apa yang terjadi di rumah itu? Hingga tanpa berpikir panjang lagi suster Anna segera berjalan menghampiri mbok Yem di dekat pintu masuk masing-masing ruang pribadinya.Dengan mata menyipit suster Anna lantas bertanya, "Mbok sebenarnya tahu sesuatu, bukan? Sejauh mana?"Pertanyaan itu begitu lolos dengan mudah diiringi dengan rasa penasaran yang begitu tinggi. Tetapi alih-alih sege
last updateLast Updated : 2023-09-19
Read more

62. Kemana Mami?

Pagi itu, Shetta terbangun karena suara ketukkan pintu yang dilakukan suster pengasuhnya untuk membangunkannya."Selamat pagi, Tuan Putri!" sapa suster Anna dengan penuh keceriaan dan disambut baik oleh Shetta yang tersenyum dengan lebar."Pagi, Sus ...," sahut Shetta sembari mengucek-ngucek matanya serta menguab.Suster Anna lalu terdiam, memikirkan perkataan yang tidak membuat Shetta untuk teringat dengan ibunya. Meski itu merupakan hal yang cukup sulit karena hampir setiap pagi Shella selalu mendatangi kamar anaknya dan menyapa anak itu.Tanpa berpikir panjang lagi suster Anna segera mengajak Shetta untuk bergegas bersiap-siap.Ya! Semenjak keberadaan suster Anna di dalam rumah itu cukup membuat Shetta merasa senang karena mendapat teman bermain yang setiap saat menemaninya.Bahkan Shella merasa terbantu dengan menyiapkan beberapa keperluan sebelum Shetta berangkat ke sekolah. Seperti biasanya anak itu selalu sibuk di pagi hari dengan bergegas bersiap-siap untuk berangkat ke sekola
last updateLast Updated : 2023-09-21
Read more

63. Tidak tahu diri

Klap!!Dion baru saja turun dari mobilnya yang ia parkir di depan kantornya, lelaki itu lantas bergegas memasuki gedung perusahaannya. Ia lantas memandang kawasan sekitar perusahaannya yang mulai ramai dengan hiruk pikuk para karyawan yang berlalu lalang.Tak hanya itu, cuaca pagi ini terlihat begitu cerah dengan udara segar yang seketika menyegarkan otaknya.Dion pun menarik napas panjang secara berkali-kali merasakan kesegaran itu."Baiklah, mungkin masalah ini akan terasa panjang. Tapi kuharap alam akan senantiasa menemani," batinnya.Dengan semangat yang ia pikul serta kepercaya diriannya yang cukup tinggi, ia berjalan menyusuri lobi, melewati setiap orang yang berlalu lalang dan tak jarang membalas sapaan para karyawan yang berpapasan dengannya.Hingga satu waktu ia tiba dan melewati meja sekertarisnya yang berada tak jauh dari pintu ruangannya."Selamat pagi, Pak!" sapa Siska bangkit dari duduknya seraya membungkukkan tubuhnya.Dion tentu mengangguk dan menjawab, "Pagi, Siska."
last updateLast Updated : 2023-09-24
Read more

64. Sekertaris lancang

"Apa katamu!?"Dion mengangguk dengan mantap dan penuh percaya diri, bahwa ia tidak bersalah atas apa yang dilakukannya terhadap mantan istrinya."Aku sungguh-sungguh dan aku hanya menawarkan padanya tanpa memaksa," ucapnya menekankan, "Tapi apa yang terjadi? Pacarmu malah membentakku dan mengusirku begitu saja, dia juga marah-marah tidak jelas padaku."Dion terus menerus mengoceh dan membela dirinya sendiri tanpa memikirkan orang lain, di samping itu pula Bryan mulai geram ... dan semakin geram dengan tingkah laku saudara sepupunya sendiri."Betul tidak? Apa menurutmu aku salah dan pantas mendapat perlakuan pacarmu yang arogan itu!?"Bukan main! Tidak hanya terlihat percaya diri, Dion juga kini meneriaki Arumi yang mempunyai tabiat buruk sering berkata kasar bahkan bersikap arogan padanya, tanpa ia berkaca pada diri sendiri bagaimana sikap dirinya yang sebenarnya.Semakin lama Bryan mendengarkan kata-katanya, semakin besar pula amarah yang ia dapat, telinganya terasa begitu gatal set
last updateLast Updated : 2023-09-26
Read more

65. Dimana Shella!?

"Hmm, sepertinya kali ini masalahnya sedikit sulit, sudah berapa lama dia hanya duduk di sana dan melamun?" gumam Vena.Vena yang saat ini berdiri di ambang pintu, dengan memegangi nampan berisikan dua cangkir teh hangat, wanita itu terus saja dibuat penasaran dengan apa yang terjadi dalam kehidupan sahabatnya, Shella.Ya! Ia masih merasa terkejut saat malam kemarin Shella mendatanginya di tempat karaoke miliknya, dengan membawa koper besar serta wajah sembab.Tanpa berkata apapun lagi, Shella segera menerjang tubuh sahabatnya dan menumpahkan segala perasaannya yang begitu hancur berkeping-keping. Hal itu sempat membuat Vena terkejut bahkan berusaha menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.Tetapi bukan sebuah jawaban yang ia dapatkan namun justru hanya tangisan yang semakin kencang, memenuhi seluruh ruangan serta membuat para tamu lain bertanya-tanya.Di tengah suasana malam itu, Vena kemudian segera menutup tempat karaokenya dan lekas mengajak Shella pulang ke kediamannya yang tak jau
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

66. Bunuh diri

Di tengah matahari pagi yang menyeruak, ia terus berjalan menyusuri sebuah gang, melewati beberapa orang yang tengah berlalu lalang. Wanita itu terus berjalan dengan tatapan kosong, bahkan mengabaikan warga sekitar yang hendak menyapanya.Kakinya seakan-akan tak bisa dikontrol dan terus saja berjalan, mengabaikan beberapa suara yang terdengar meski samar-samar.Ya! Ia adalah Shella, sosok wanit yang telah pergi meninggalkan rumah istananya untuk sekadar menenangkan diri, atau mungkin tidak akan kembali? Entahlah, hanya ia sendiri yang mengetahuinya.Pikiran yang berkecamuk, serta hati yang nehitu sakit bagaikan terhunus, membuat jiwanya terguncang. Entah apa yang akan ia lakukan kini, merasa terasingkan di negeri sendiri.Shella terus berjalan hingga ia tiba di sebuah bibir gang dengan langkah kaki sedikit sempoyongan. Tepat di depannya, ia menatap jalan raya yang mulai ramai dengan berbagai kendaraan bermotor berlalu lalang di hadapannya.Beberapa kali ia menghela napas panjang seray
last updateLast Updated : 2023-10-03
Read more

67. Sesal

Siang itu, Rose kembali mendatangi kantor anak laki-lakinya dengan di antar oleh seorang supir pribadi keluarga Santoso. Wanita itu turun dari mobil dengan penampilan modis, semua benda yang melekat pada sekujur tubuhnya berasal dari branded luar negeri yang tentunya sangat terbatas.Bahkan kaca mata yang ia kenakan meruakan series keluarag terbaru dari sebuah merek ternama. Betapa tidak? Saat ini wanita itu tentu menjadi pusat perhatian seluruh penghuni perusahaan Santoso Coorporation.Semua karyawan yang berpapasan dengannya pun secara otomatis menundukkan kepalanya memberi hormat kepala istri dan ibu dari pimpinan perusahaan tersebut.Rose lalu melirik jam tangannya sembari bergumam, "Seharusnya dia sedang berada di ruangannya, karena jam makan siang sudah berakhir."Ia pun meneruskan langkahnya menghampiri petugas resepsionis. Melihat kedatangannya secara langsung mengejutkan seisi kantor terlebih petugas resepsionis itu. Ia lantas bangkit dari duduknya dan memberi salam."Selamat
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

68. Rindu istri orang

DEJAVU!?Ya! Ini seperti devaju bagi Dion, mendengar ucapan yng sama persis dengan apa yang pernah ia dengar sebelumnya. Bahkan sepertinya baru kemarin malam ia mendengar hal itu keluar dari mulut ayahnya, Handi saat ia hendak menanyakan suatu hal terkait mantan istrinya.Dion kini dibuat tak berkutik sekalipun, kenapa ibunya bisa se-frontal itu mengatakan bahwa Shetta bukan anak kandungnya? Bahkan tanpa berpikir panjang.Kini Rose pun terdiam menunggu jawaban dari anak laki-lakinya. Ia pun terlihat begitu penasaran dengan reaksi yang akan ditunjukkan Dion."Benar begitu, Dion? Apa kau dapat merasakannya?" tanya Rose lagi.Apa yang harus Dion katakan sekarang? Bahkan ia tak tahu mana yang benar."Jawab Mama!" desak Rose dengan nada tingginya, "Apa Mama salah? Atau benar? Shetta bukan anakmu!?"Ini menyebalkan!Dion lalu mengepalkan tangannya, merasakan emosi yang begitu dalam tengah menyelimuti dirinya. Lelaki itupun menggosok-gosok wajahnya dengan kasar dan kemudian menjawab, "Ck! Ke
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

69. Dimana Mama?

"K-kamu sungguh-sungguh, Shell?" tanya Vena tak percaya, "Kamu sekarang sudah lebih baik?"Dengan anggukkan penuh percaya diri, Shella pun menjawab, "Benar, aku tidak becanda. Lagi pula aku merasa bosan saja kalau hanya berdiam diri di sini."Akhirnya, kesulitan ini segera berakhir, Vena begitu senang melihat perkembangan psikis Shella yang sedikit demi sedikit mulai menunjukkan perubahan meski tak sekaligus.Hal itu cukup membuat Vena lega, karena setelah berhari-hari melihat kemurungan Shella tanpa jelas, kini akhirnya Shella mulai membuka diri dengan mengajak sahabatnya berbincang bahkan ingin pergi bersamanya.Vena pun tersenyum, menyiratkan kesenangan yang bahkan tak bisa ia ungkapkan."Ya sudah, apa kamu mau ganti baju dulu?" tawar Vena.Shella kemudian menatapi pakaian yang ia kenakan lalu menggeleng, "Tidak usah, aku pakai ini saja sudah cukup.""Tapi mungkin kau harus tetap memakai mantelmu, karena kita akan pulang larut malam nanti," timpa VenaWanita itu lekas melangkah men
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

70. Bolehkah aku ikut?

Hari-hari telah berjalan dengan semestinya, kehidupan Shella pun kini jauh lebih baik dengan ikut membantu mengelola tempat karaoke milik sahabatnya. Wanita itu seolah telah menjadi pegawai tetap di tempat itu seperti dulu saat ia belum menikah, namun kali ini cukup berbeda, Shella tidak lagi menjadi pemandu lagu di sana melainkan hanya sebagai pengantar pesanan ke setiap ruangan.Ia tampak loyal, dan penuh perhatian saat melayani beberapa customer, bahkan senyuman di wajahnya tidak pernah pudar. Ya! Semua itu semata-mata ia lakukan untuk mengesampingkan beberapa permasalahan hidup yang belum tuntas bahkan masih sering menghantuinya.Begitu pula dengan Vena yang merasa senang dengan perkembangan Shella yang saat ini jauh lebih baik. Shella terlihat selalu tersenyum meski tak seperti dulu, Vena juga jarang melihat Shella sedih lagi ataupun murung."Aku sangat bersyukur akhirnya bisa melihatmu tersenyum lagi, Shea," gumamnya dalam hati.Tetapi semua itu tentu tidak berjalan sepenuhnya s
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more
PREV
1
...
456789
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status