Tut ... Tut ....["Hallo, Mas?"]Terdengar suara nyaring dari seberang sana, suara yang selalu membuat suasana hati Bryan merasa lebih baik di tengah-tengah kesibukkannya mengurus perusahaan miliknya di Ibu kota.Ya! Bryan memang selalu merasa senang kala ia mendengar suara Arumi yang cukup berhasil membuatnya selalu berdebar, hingga tak jarang membuatnya ingin selalu mendekap erat wanita yang sebentar lagi akan menjadi istrinya.Dengan raut wajah berseri-seri, Bryan lantas memulai percakapan lewat jaringan telepin tersebut."Kamu sedang di mana, Arumi?" tanyanya dengan nada bicara yang begitu lembut.["Aku sedang di kantor lah ... Di mana lagi?"]"Ya, ya, aku tahu. Maksudku apa kamu sudah makan siang?"["Belum, aku masih mengecek beberapa berkas lagi."]"Baiklah, aku akan segera ke sana menjemputmu makan siang. Tunggulah di sana."["Eh! Tapi-"]Pip, pip, pip ....Sambungan telepon itu tiba-tiba terputus, bahkan sebelum Arumi mencoba menjelaskan bahwa ia tidak bisa makan siang untuk s
Terakhir Diperbarui : 2023-08-09 Baca selengkapnya