Semua Bab Antara Cinta dan Dendam: Bab 31 - Bab 40

60 Bab

Candu yang Overdosis

Wilson menjatuhkan dirinya di atas wanita itu. Ketika dia hendak balas mengecupnya, tiba-tiba saja ingatan wajah Rafaela muncul dalam fikirannya. Seketika dia merasakan kebencian yang memuncak.Wanita itu mendadak kaget melihat ekspresi Wilson yang penuh akan kemarahan. Namun segera terpekik girang ketika gaun malam yang dipakainya dirobek begitu kasar. Bukannya takut, perasaan wanita itu justru semakin membara dan penuh semangat. Akan tetapi perlakuan Wilson tidak berlanjut hingga ke puncak. Ketika dia mengecup leher Wilson menghentikannya. Ia turun dari ranjang dengan cepatnya.“Ada apa, Honey?” tanya wanita itu dengan suara manja.Wilson justru mengeluarkan sebuah cek dan menuliskannya dengan cepat. Ia meletakannya di meja, “Ambil tipsmu. Kamu bisa tetap di sini sampai fajar atau segera pergi!” Wilson membenarkan dasinya dengan cepat.Wanita malam itu duduk dengan perasaan terkejut. Ia tidak menyangka imajinasinya akan terhempas dalam keadaan tanggung. Padahal tidak pernah ada yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Kabar Buruk

“Apa yang harus aku lakukan untuk membuatnya jatuh cinta? Merayunya? Terlihat murahan menggodanya ... cih ... Aku tidak sudi.” Rafaela bukan wanita dengan tipe seperti itu.“Nona.” Suara khas Aldrick memanggilnya.“Ini ponsel baru anda.” Ia menghampirinya dan meletakan di meja. “Pak Wilson memintanya untuk memberi ini agar beliau bisa menghubungi anda,” jelasnya.Rafaela tersenyum miring, “Untuk apa menghubunginya. Bahkan dia tidak bicara sama sekali.” Rafaela nampak cuek. Ia membiarkan ponsel itu tergeletak tidak berguna. Sekarang memang semuanya sudah tidak ada gunanya lagi. Namun seketika dia teringat dengan Milna, seorang yang sudah menolongnya. Sayangnya dia tidak menyimpan nomornya, jadi percuma saja punya ponsel. Surat yang ia kirimkan waktu itu juga belum ada balasan. Jelas tidak ada karena Milna tidak tahu alamat rumahnya Wilson dan Rafaela juga melarangnya membalas suratnya. Jika saja ia bisa menghubungi Milna dengan ponsel, semua jadi lebih mudah.***Di tempat lain, Wilso
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Ide Aldrick

“Aku tidak mau dia menjadi korban balas dendamnya ... hmp ...” Rafaela menutup perutnya dan segera berlari ke toilet.Aldrick mengacak rambutnya frustasi, “Bagaimana ini?” Ia mondar-mandir di depan kamar mandi dimana air di dalam terdengar mengalir.Dokter Ary sudah selesai membereskan semuanya dan meninggalkan obat di atas nakas, “Obat pereda mual dan vitamin. Kamu harus memastikan dia meminumnya.”Aldrick tidak perduli dengan obat itu.Dokter Ary melihat kegelisahan yang sangat, ia menepuk bahu. “Apapun keputusanmu itulah yang paling tepat. Saat ada masalah maka aku akan melindungimu.” Dokter Ary segera pergi. Saat dia keluar dari rumah itu, Wilson menghubunginya dan mencari tahu keadaan Rafaela.“Maag nya kambuh karena stres. Aku sudah memberinya obat,” jelas Dokter Ary berbohong.“Jadi begitu. Ya sudah.” Wilson memutuskan panggilan seenaknya.Rafaela telah keluar dari kamarnya dengan tubuh yang lemas. Ia berjalan sempoyongan kembali ke ranjangnya. Saat ini dia hanya ingin tiduran
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Cemburu tapi Gengsi

Maya meminta foto Rafaela dan Aldrick yang diambil oleh pelayan tadi dan mengirimkannya kepada Wilson.Tidak lama kemudian Wilson langsung menghubungi Maya. “Apa itu hah? Kamu fikir saya mau diberi gambar lelucon seperti itu!” Sudah jelas pasti kalau Wilson sekarang sedang begitu kesal melihat gambar kalau Aldrick sedang mengusap wajah Rafaela dengan tisu.“Maafkan saya, Tuan. Saya hanya melaporkan kondisi di rumah ini. Nona Rafaela sedang sakit beruntungnya ada Tuan Aldrick yang siap siaga. Hanya saja ...” Maya ragu untuk meneruskan ucapannya.“Lanjutkan!” perintah Wilson.“Beberapa pelayan di rumah ini bahkan saya sering melihat kedekatan Nona dengan Pak Aldrick. Apa Tuan tidak curiga dengan mereka?”Wilson tiba-tiba tertawa, “Hahaha ... Lelucon macam apa ini? Tidak masuk akal.”Maya meneguk ludahnya dengan kasar. Memberitahukan hal seperti ini saja membuat setengah nyawanya seperti terlepas dari raga. Salah bicara maka dia yang akan mendapat masalah.“Bukankah selama ini kamu sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Makin Panas

Wilson mendumal dengan perasaan tidak suka, “Dia tidak suka aku kembali cepat? Takut mengganggunya?” Pria itu melepas sweternya dengan kasar.Saat dia keluar Aldrick masih berdiri di sana. Aldrick kembali mengikutinya dan membahas tentang proyek yang diurusnya di sini. Wilson ke ruang kerjanya, “Lalu?”"Dia fikir dia siapa? Dia bukan siapa-siapa bagi Rafaela. Tapi seolah dia itu begitu dekat. Apa dia berusaha untuk menyaingi ku." Pria itu membersihkan tubuhnya dengan air hangat."Aku datang jauh-jauh meninggalkan pekerjaanku untuk melihat pemandangan seperti ini?" Wilson sepertinya masih saja mengomel."Rafaela, kamu mau merayu manajer ku? Apa tidak ada pria lain?" Wilson bergumam dengan sinis. Rasa bencinya masih saja muncul tapi beberapa saat ia menggan untuk menyentuhnya. Bahkan bicara dengannya pun dia sedang tidak ingin. Ia memakai pakaian paling tebal. Setelah selesai mandi hawa dingin menusuk kulitnya.Saat dia keluar Aldrick masih berdiri di sana. Aldrick kembali mengikutinya d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Sedang Ngidam

“Pak ... anda kenapa?” Saat sedang rapat, tiba-tiba saja Wilson ambruk. Semua orang panik dengan keadaan Wilson yang tiba-tiba saja begini. Dokter Ary bergegas mendatangi Wilson di kantornya untuk memeriksa. Meski tidak lama kemudian Wilson sadar, namun dia tidak ingin bangun karena kepalanya sangat sakit dan perutnya juga akan mual saat duduk.“Ada apa denganku?” Wilson segera dibantu duduk dan diambilkan minum oleh Aldrick.Dokter Ary melirik Aldrick sekilas, kemudian berkata, “Anda mungkin berfikir keras beberapa hari ini. Untuk sementara istirahatlah!”“Tidak bisa! Aku harus segera rapat.” Bukannya istirahat, Wilson malah turun dari tempat tidurnya.“Saya akan mewakili anda, Pak.” Aldrick berusaha menghentikannya.“Rapatku dengan Paman Chayton. Ini rapat intern. Kamu hanya pendengar di sana!” Wilson memijat pelipisnya berjalan keluar dengan cepat. “Aldrick!” Ia urung melewati pintu.“Ya, Pak?”“Aku ingin sop ayam buatan orang rumah. Suruh bawakan kemari! Kita akan pulang malam.”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Drama Perselingkuhan

“Aldrick? Ada apa denganmu? Apa kamu tertular penyakit dari Wilson?” Pertanyaan Chayton seperti menyiratka sesuatu yang tersembunyi. Ia seperti tahu kalau Aldrick sedang menunggu waktu.“Kulihat sejak tadi kamu cemas? Ada apa?” tanya Chayton lagi.“Tidak. Saya hanya kedinginan,” sahut Aldrick beralasan. Ia sepertinya tidak fokus dengan kerjasama yang terjalin antara Wilson dan Chayton.“Ini bisnis yang besar bagi kita. Aku jamin kamu akan membuka cabang baru di bidang ini.” Chayton berjumawa.Wilson tersenyum puas membayangkan karirnya akan semakin melejit. Ia akan menjadi pengusaha terbesar dan termuda nomor satu di negara ini.“Aldrick!” Di tengah-tengah rapatnya ia memanggil Aldrick yang sejak awal kurang tertarik dengan kerjasama ini. “Sepertinya rapat kali ini akan terasa lebih baik saat makan cumi bakar. Tadi aku lihat! Bisa kau carikan!” Wilson tiba-tiba saja mengingat sesuatu yang dilihatnya di pinggir jalan saat datang ke sini tadi.“Baik ...” Aldrick bergegas mencarikan ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Pergi yang Jauh!

Wilson tersenyum miring dan berteriak, “Pergi!”Aldrick memberi kode Rafaela agar bergegas pergi sebelum Wilson berubah fikiran.Rafaela mengangguk dan melangkah cepat meninggalkan kediaman Wilson. Ketika sampai di luar, ia memandangi rumah besar itu untuk terakhir kali. Dengan tangisan sesak ia keluar gerbang. Hawa dingin yang menusuk tulang, salju turun dengan derasnya. Rafaela melangkah terseok-seok memijak butiran salju yang menutupi bekas roda mobil milik WilsonIa terisak ketika memikirkan nasib Aldrick yang malang. “Maafkan mama ya. Kamu tidak pernah bisa bersama ayahmu. Hiks ... hiks ...” Ia mengusap perutnya yang berisi nyawa kecil di sana. Hatinya semakin sesak bukan karena menyesal meninggalkan rumah itu. Namun perasaan sakit hati ketika dihina dan perasaan bersalah karena ada orang yang berkorban untuknya.“Rafaela!” Tiba-tiba ada suara seorang wanita yang berteriak memanggil namanya. Ia menghentikan langkah dan menghadap ke depan. Di antara hujan salju yang turun deras mu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Hutang Budi yang lebih dari Impas

Aldrick merasa lega melihat Rafaela sudah keluar dari rumah ini tanpa ada yang menghalangi satupun. Wilson juga tidak berbalik badan memandangi kepergian Rafaela untuk terakhir kalinya.Semua orang tidak mengerti apa yang terjadi sebelumnya.“Puas kamu sekarang! Setelah aku tidak menyentuhnya justru kamu menggantikannya!” Wilson kembali mengangkat tubuh Aldrick yang lemah tidak berdaya.“Kamu pengkhianat. Aku tidak menyangka! Tega sekali kamu melakukannya setelah apa yang aku perbuat padamu!”“Aku ... me-mencintainya ...” ujar Aldrick dengan nada tersendat. Membuat amarah Wilson semakin memuncak. Ia membanting tubuh Aldrick untuk ke sekian kalinya dan pergi.Mendengar kata ini keluar dari mulutnya membuatnya merasa sakit hati. Ia seolah masih tidak menyangka orang yang selama ini dianggapnya seorang yang dipercaya justru menusuknya dari belakang.Wilson meninggalkan Aldrick yang terkapar di lantai menuju ke kamarnya dengan membanting pintu keras. Membuka lemari berisi deretan botol b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya

Main Belakang

Kemarahan di hati Wilson semakin menjadi-jadi ketika dia tahu sesuatu yang disembunyikan Aldrick selain hubungannya dengan Rafaela. Namun dia sudah terlalu lelah untuk ngamuk dan menghabiskan energi yang bahkan sebelumnya sudah terkuras.“Apa kita eksekusi saja Dorny bersama dengan penolongnya sekalian?” tanya anak buah Wilson.“Tidak perlu! Aku hanya ingin tahu seberapa jauh Aldrick bermain di belakangku. Aku juga ingin tahu apakah wanita murahan itu akan menikah dengan Aldrick, atau dengan Dorny.” Fikiran Wilson masih sama, baginya hubungan Rafaela dan Aldrick mematahkan hatinya dan menganggap Rafaela wanita murahan.“Cari tahu keadaan Aldrick saat ini dan ada dimana dia!” perintah Wilson hal yang disembunyikan Aldrick terbongkar.Seharian ini fikiran Wilson terus saja tidak tenang. Ia masih saja memikirkan keberadaan Rafaela dengan Aldrick. Bayangan menyakitkan terus menyakiti otaknya. Ia memandangi kamarnya sendiri dengan perasaan aneh yang bahkan sulit ia artikan. Wilson merasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-04
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status